NUSADAILY.COM – NANJING – Pesawat hipersonik buatan China sepertinya akan menjadi yang tercepat di dunia. Pasalnya burung besi super cepat ini bisa terbang kemana saja dan hanya membutuhkan waktu 1 jam perjalanan.
BACA JUGA: Bandara Soekarno Hatta Sambut Pesawat Delegasi G20
Pesawat hipersonik memiliki kecepatan mencapai 5 Mach alias 5 kali lebih cepat dari kecepatan suara. Jika dikonversi ke satuan kilometer per jam, maka kecepatan pesawat hipersonik itu mencapai 6.115 kilometer per jam. (1 Mach sekitar 1.234,8 Kilometer per jam).
Dengan kecepatan setinggi itu, otomatis pesawat hipersonik buatan China itu sangat sulit untuk dideteksi oleh radar musuh, apalagi jika ditembak dengan misil. Sumber kecepatan pesawat itu berasal dari mesin yang terletak di bagian perut pesawat.
BACA JUGA: Ini Aturan Mendagri Terbaru soal PCR Wajib ke Penumpang Pesawat Belum Vaksin 2 Kali
Desain pesawat hipersonik itu sendiri berbentuk seperti sebuah layang-layang persegi empat. Desain ini berdasarkan Two Stage Vehicle (TSV) karya Ming Han, insyinur NASA kelahiran China yang menginisiasi program hipersonik ini di tahun 1990-an akhir.
BACA JUGA: Pesawat Cargo Smart Air Kecelakaan di Ilaga, Pilot Meninggal
Ming Han mengembangkan desain pesawat itu dengan nama Boeing Manta X-47. Namun oleh pemerintah AS, proyek itu dihentikan di tahun 2000 dengan alasan mahal dan sangat sulit diwujudkan secara teknis.
Namun di tangan ahli dari Universitas Nanjing, cetak biru dari desain itu akan diwujudkan menjadi kenyataan. Mereka saat ini tengah dalam proses menguji desain itu dalam kondisi kecepatan Mach 4 hingga Mach 8 di dalam sebuah terowongan udara.
BACA JUGA: Lirik Lagu Cerita Anak Jalanan, Single Terbaru Nella Kharisma
Para ahli dari China menyadari desain itu masih ada masalah, yaitu soal kemungkinan turbulensi besar yang bakal dialami pesawat yang mempengaruhi kestabilan. Serta seberapa tajam pesawat itu bisa menanjak tanpa memberatkan kinerja mesin.
Dikutip dari Detikcom, para ahli dari China itu sekarang tengah mencari solusinya. Salah satu dari mereka yang terlibat dalam proyek ini adalah Profesor Tan Huijun, yang baru-baru ini memperoleh penghargaan tertinggi dari pemerintah China atas kontribusinya di bidang persenjataan hipersonik.(eky)