Kim Jong Un Pamer Drone hingga Rudal Antarbenua KE Menhan Rusia

Di sejumlah foto, tampak pula beberapa drone alias pesawat nirawak yang belum pernah dilihat publik sebelumnya. Menurut KCNA, Kim menjabarkan kepada Shoigu "mengenai persenjataan dan peralatan yang dikembangkan dan diproduksi" di bawah rencana pertahanan nasional Korut.

Jul 28, 2023 - 16:17
Kim Jong Un Pamer Drone hingga Rudal Antarbenua KE Menhan Rusia

NUSADAILY.COM – PYONGYANG - Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, bertemu dengan Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, dan memamerkan sederet senjata mutakhir negaranya, mulai dari drone hingga rudal balistik antarbenua.

Seorang pejabat Korut mengungkap bahwa Kim memamerkan persenjataan itu di gelaran Pertunjukan Peralatan dan Persenjataan 2023 di Pyongyang pada Kamis (27/7).

Dalam sejumlah foto yang dirilis kantor berita KCNA, Kim dan Shoigu terlihat berjalan melewati rudal balistik antarbenua (intercontinental ballistic missile/ICBM) Hwasong-17 dan Hwasong-18.

Di sejumlah foto, tampak pula beberapa drone alias pesawat nirawak yang belum pernah dilihat publik sebelumnya.

Menurut KCNA, Kim menjabarkan kepada Shoigu "mengenai persenjataan dan peralatan yang dikembangkan dan diproduksi" di bawah rencana pertahanan nasional Korut.

Kim juga "berulang kali menyatakan keyakinan bahwa tentara dan rakyat Rusia akan meraih kesuksesan besar."

Shoigu sebenarnya berkunjung ke Korut dalam rangka peringatan 70 tahun gencatan senjata Perang Korea yang jatuh pada hari ini.

Tak hanya Shoigu, delegasi tingkat tinggi China yang dipimpin oleh anggota Politbiro Partai Komunis China, Li Hongzhong, juga bakal menghadiri peringatan tersebut.

Namun, kunjungan Shoigu ini juga menjadi perhatian karena digelar setelah Korut dituding memasok senjata ke Rusia untuk menggempur Ukraina.

Sebagai sekutu dekat, Korut memang menjadi salah satu dari segelintir negara yang masih menjalin relasi erat dengan Rusia setelah Negeri Beruang Merah menginvasi Ukraina.

Lawatan ini juga menyedot perhatian karena menhan Rusia sangat jarang berkunjung ke Pyongyang setelah Uni Soviet runtuh.

"Rusia mungkin butuh potensi industri militer Korut di sektor senjata konvensional, sementara Korut mungkin tertarik pada transfer teknologi rudal dari Rusia," ucap profesor studi Korea di Universitas Oslo, Vladimir Tikhonov.

Meski demikian, seorang profesor lainnya dari Universitas Ewha, Park Won Gon, menganggap Korut kemungkinan akan "sangat berhati-hati" terkait kemungkinan memasok senjata ke Rusia untuk perang di Ukraina.

"Jika dikonfirmasi secara publik, negara-negara Eropa akan menunjukkan sikap permusuhan. Dengan demikian, Korut akan berhati-hati, tapi tetap mungkin Rusia mencari bantuan secara diam-diam," tuturnya kepada AFP.(han)