Ketika LSI Sebut Elektabilitas Golkar Disalip PKS

"PDIP masih paling unggul, diikuti oleh Gerindra, lalu partai-partai lainnya dengan tingkat elektabilitas yang cenderung ketat (PKS, Golkar, PKB, Nasdem, Demokrat)," mengutip rilis Lembaga Survei Indonesia.

Jul 13, 2023 - 04:15
Ketika LSI Sebut Elektabilitas Golkar Disalip PKS

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyatakan elektabilitas Partai Keadilan Sejahtera (PKS) naik hingga berada di tiga besar menggeser Golkar.

Jika dirinci, elektabilitas tertinggi dimiliki PDIP dengan 23,7 persen. Diikuti Gerindra 14,2 persen, PKS 6,2 persen dan Golkar 6,0 persen.

"PDIP masih paling unggul, diikuti oleh Gerindra, lalu partai-partai lainnya dengan tingkat elektabilitas yang cenderung ketat (PKS, Golkar, PKB, Nasdem, Demokrat)," mengutip rilis Lembaga Survei Indonesia.

Berikut urutan elektabilitas partai politik versi Lembaga Survei Indonesia per awal Juli 2023.

PDIP 23,7 persen
Gerindra 14,2 persen
PKS 6,2 persen
Golkar 6,0 persen
PKB 5,7 persen
NasDem 5,5 persen
Demokrat 4,4 persen
Perindo 4,1 persen
PPP 2,5 persen
PAN 2,5 persen
PSI 0,9 persen
Garuda 0,7 persen
Hanura 0,5 persen
Gelora 0,3 persen
Buruh 0,3 persen
Ummat 0,3 persen
PBB 0,1 persen
PKN 0,0 persen

Tidak menjawab 21,9 persen

Survei dilakukan sepanjang 1-8 Juli 2023. Melibatkan 1.242 responden yang dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi dan screening.

Margin of error survei diperkirakan ±2.8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Pada Mei lalu, Litbang Kompas juga melakukan survei mengenai elektabilitas partai politik. PDIP di urutan pertama dengan elektabilitas sebesar 23,3 persen.

Diikuti Gerindra 18,6 persen, Demokrat 8 persen, Golkar 7,3 persen, NasDem 6,3 persen, PKB 5,5 persen. Lalu PKS 3,8 persen, PAN 3,2 persen, PPP 2,9 persen.

LSI Unggulkan Prabowo dari Ganjar

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menyindir hasil survei LSI Denny JA yang mengunggulkan Prabowo Subianto dibanding Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.

Hasto mengaku sudah memahami rekam jejak lembaga tersebut dalam beberapa momen pemilu. Dia pun mengatakan PDIP lebih memilih percaya lembaga survei lain yang lebih akurat.

"Ya, kalau Pak Denny JA kan kami sudah tahu, sudah berpengalaman lah," ucap Hasto di kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (11/7).

"Maka dalam pilkada-pilkada kami banyak dibantu oleh lembaga survei yang lain. Yang objektif, yang berdasarkan metodologi yang tepat," imbuh dia.

Dalam survei yang dirilis pada Senin (10/7), LSI mencatat Prabowo ungggul di segmen pemilih percaya Presiden Joko Widodo dengan elektabilitas 36,1 persen. Kemudian disusul oleh Ganjar Pranowo dengan 34,7 persen dan Anies Baswedan dengan 20,1 persen.

"Di publik yang percaya Presiden, Prabowo menang," tulis keterangan resmi LSI Denny JA.

LSI Denny JA juga mencatat Prabowo unggul di segmen pemilih yang percaya terhadap institusi TNI dan aparat penegak hukum. Elektabilitas Menteri Pertahanan itu mencapai 34,8 persen atau unggul tipis mengalahkan Ganjar yang mendapatkan 34,3 persen. Kemudian disusul Anies di posisi ketiga sebesar 20,3 persen.

Sementara, Ganjar unggul di segmen pemilih yang mempercayai media sosial dan DPR. Untuk lapisan ini Ganjar Pranowo unggul ketimbang Prabowo dan Anies.

Publik yang percaya media sosial lebih banyak memilih Ganjar sebesar 37,5 persen kemudian disusul Prabowo sebesar 33,1 persen dan memilih Anies sebesar 18.4 persen.

Ini bukan kali pertama lembaga survei mencatat Prabowo Subianto sebagai bakal capres paling unggul secara elektabilitas di mata responden.

Dua lembaga survei Indikator Politik Indonesia dan Poltracking Indonesia pernah mengeluarkan survei elektabilitas calon presiden dengan hasil Prabowo Subianto menempati urutan tertinggi.

Survei Poltracking Indonesia mengenai elektabilitas calon presiden dilakukan di bulan Februari, Maret dan April. Simulasi yang diterapkan yakni 20, 10 dan 3 nama kandidat.

Dari tiga simulasi tersebut Prabowo unggul berada di urutan puncak dengan rentang 28-33 persen pemilih responden.

Survei dilakukan secara langsung terhadap 1.220 responden di 34 provinsi dengan metode multistage random sampling. Hasil survei dirilis pada 28 April lalu. Margin of error lebih kurang 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Sementara Indikator Politik Indonesia terakhir kali melakukan survei elektabilitas calon presiden yakni pada 26-30 Mei. Hasil survei dirilis pada 4 Juni lalu. Dari seluruh simulasi, Prabowo Subianto memiliki elektabilitas tertinggi.

Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan terhadap 1.230 responden yang dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi dan screening (random digit dialing).

Margin of error lebih kurang 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Responden adalah warga negara Indonesia berusia 17 tahun atau sudah menikah.(sir/han)