Kemudahan Informasi, Big Data dan Microlearning

Oleh: Ahsan Muafa

Sep 14, 2023 - 03:21
Kemudahan Informasi, Big Data dan Microlearning

SAAT ini kita hidup di tengah-tengah dunia dengan teknologi digital. Kemajuan kehidupan dari model konvensional ke model digital dirasakan hampir di semua sendi kehidupan.  Perubahan menuju kemajuan saat ini membawa perubahan di dunia pendidikan dan pembelajaran secara  signifikan. Salah satu perubahan terbesar adalah kemunculan big data dan kemudahan dalam mencari informasi.

 

Mudahnya mendapatkan informasi di era digital saat ini membawa banyak keuntungan. Siswa maupun guru dengan mudah mendapatkan materi ajar maupun media belajar sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Mudahnya akses informasi ini menjadikan guru dengan mudah menemukan inovasi yang dapat menunjang proses pembelajaran. Perkembangan teknologi menjadikan banyak variasi media pembelajaran yang bisa digunakan.

 

Namun di sisi lain, kemudahan mendapatkan informasi juga membawa kerugian. Banyaknya informasi menarik yang didapatkan siswa secara mandiri di internet, membuat siswa tidak fokus selama pembelajaran berlangsung. Siswa terkadang juga mengalami kebingungan ketika mendapatkan lebih dari dari satu informasi untuk topik yang sama. Terkadang satu informasi dengan informasi lainnya pada topik yang sama, menghasilkan kesimpulan yang saling bertolak belakang. Siswa merasa bingung informasi manakah yang bisa digunakan sebagai referensi dalam pembelajaran.

 

Kemudahan akses informasi ini tidak terlepas dari adanya big data. Big data yang dimaksud adalah banyaknya berbagai macam data informasi baik secara konten maupun secara kuantitas. Dengan adanya teknologi data mining, berbagai macam data bisa didapatkan dan disimpan secara masif dari internet.

 

Hasil data mining yang menjadi big data terbentuk menjadi data mentah yang siap di akses, didistribusikan dan di ekplorasi oleh siapapun. Adanya big data dalam pembelajaran memberikan beberapa keuntungan antara lain personalisasi pembelajaran, prediksi kebutuhan siswa dan pemantauan progres serta evaluasi efektivitas.

 

Namun, penggunaan big data juga memiliki risiko privasi, kerentanan teknologi, ketidaksetaraan akses, dan potensi kesalahan analisis. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan antara memanfaatkan big data untuk meningkatkan pendidikan dan melindungi hak privasi dan keamanan data. Dengan pendekatan yang bijaksana, big data dapat menjadi alat yang berharga dalam mencapai pendidikan yang lebih baik dan lebih inklusif.

 

Dalam konteks meminimalisir kurang fokusnya siswa karena melimpahnya data maka strategi pembelajaran yang semakin populer adalah microlearning. Microlearning adalah pendekatan pembelajaran yang mengutamakan penyampaian materi dalam potongan-potongan kecil yang mudah dicerna oleh peserta. Penerapan microlearning ini membawa beberapa keuntungan antara lain efisiensi waktu, kesesuaian dengan era digital, meningkatkan retensi informasi dan Personalisasi  Pembelajaran. Dengan menerapkan microlearning, efisiensi waktu dapat diterapkan.

 

Dengan semakin cepatnya pergerakan perubahan di dunia, orang sering kali tidak memiliki banyak waktu untuk belajar. Microlearning memungkinkan mereka untuk mengakses informasi yang relevan dalam waktu singkat. Mereka dapat belajar selama 10-15 menit di sela-sela waktu luang mereka, yang membuat pembelajaran menjadi lebih terjangkau.

 

Dalam era big data, informasi terus bertambah pesat. Microlearning dapat diintegrasikan dengan baik dengan sumber daya digital dan basis data besar yang ada. Peserta dapat dengan mudah mengakses informasi terbaru melalui platform pembelajaran online dan  aplikasi mobile.

 

Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dalam potongan-potongan kecil dapat meningkatkan retensi informasi. Karena peserta fokus pada satu topik atau konsep pada satu waktu, mereka lebih cenderung mengingat dan memahami informasi tersebut.

 

Microlearning memungkinkan personalisasi pembelajaran yang lebih baik. Platform pembelajaran digital dapat menggunakan algoritma untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan individu dalam pembelajaran, sehingga mereka dapat menerima materi yang sesuai dengan tingkat pemahaman mereka.

 

Secara keseluruhan, microlearning adalah alat yang kuat dalam pendidikan dan pembelajaran di era big data dan mudahnya mencari informasi. Ini memungkinkan peserta untuk mengakses informasi secara efisien dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Namun, penting untuk diingat bahwa microlearning bukanlah solusi satu ukuran cocok untuk semua. Penting untuk mempertimbangkan jenis materi yang akan diajarkan dan memastikan bahwa pendekatan ini digunakan dengan bijak.

Dengan penggunaan yang tepat, microlearning dapat menjadi alat yang berharga dalam memajukan pembelajaran di era digital yang terus berkembang. (***)

 

Ahsan Muafa adalah dosen Fakultas Teknik Program Studi D3 Teknik Komputer Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo. Editor: Wadji