Kapolri Buka Suara soal Sidang Etik Teddy Minahasa hingga Bharada E

"(Sudah pasti sidang etik) Iya. Tidak mungkin namanya sidang etik dihilangkan, tinggal pelaksanaannya kapan," ujarnya kepada wartawan, Selasa (21/2).

Feb 22, 2023 - 17:55
Kapolri Buka Suara soal Sidang Etik Teddy Minahasa hingga Bharada E
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (kanan). (ANTARA FOTO/FAJAR ALI)

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memastikan akan menggelar sidang komisi kode etik Polri (KKEP) terhadap Irjen Teddy Minahasa hingga Bharada Richard Eliezer.

Listyo mengatakan institusinya tidak mungkin tidak melakukan sidang kode etik terhadap para anggota Polri yang melakukan pelanggaran.

"(Sudah pasti sidang etik) Iya. Tidak mungkin namanya sidang etik dihilangkan, tinggal pelaksanaannya kapan," ujarnya kepada wartawan, Selasa (21/2).

Listyo menjelaskan saat ini Divisi Propam Polri tengah menyusun jadwal terkait sidang kode etik tersebut dengan mempertimbangkan segala aspek.

BACA JUGA : Teddy Minahasa Ungkap Kenal dengan Linda Sejak Jabat Jadi...

Aspek yang dimaksud adalah baik yang meringankan atau yang lainnya untuk nantinya diputuskan dalam sidang kode etik tersebut.

"Semuanya akan hitung dan itu kewenangannya nanti ada di komisi kode etik," ujarnya.

Lebih lanjut, Listyo mengatakan Divisi Propam Polri juga tengah menyusun jadwal sidang kode etik mantan Kapolda Sumatera Barat Irjen Teddy Minahasa.

"Ya Teddy Minahasa pun, tim dari komisi kode etik sedang mempersiapkan untuk pelaksanaan sidang etiknya," ungkapnya.

Mabes Polri sebelumnya menyebut status Justice Collaborator yang diberikan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan terhadap Bharada Richard Eliezer bakal dipertimbangkan dalam sidang KKEP.

BACA JUGA : Motif Pembunuhan Berencana Brigadir Yosua Belum Terungkap...

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyebut keputusan kembalinya Richard sebagai anggota Polri akan diputuskan oleh Majelis Hakim KKEP sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku.

"Tentunya berdasarkan PP (Peraturan Kapolri) 1 Tahun 2003, kemudian PP No 7 tahun 2022, nanti ada mekanismenya sidang KKEP," ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (16/2).

Ia memastikan dalam sidang etik tersebut nantinya Tim KKEP juga akan mempertimbangkan seluruh masukan yang ada. Termasuk pendapat ahli dan juga status Justice Collaborator yang diberikan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

"Pak Kapolri sudah mempertimbangkan Polri untuk mendengarkan saran masukan dari masyarakat. Karena yang terpenting rasa keadilan masyarakat harus terpenuhi terkait kasus ini," jelasnya.(lal)