Jatah Menteri NasDem Berkurang, Gus Choi: ‘Sak Karepe Jokowi Wes’

“Itu merupakan hak prerogatif Jokowi selaku presiden untuk mereshuffle menteri-menterinya. Biarin aja. Sak karep-kareppe (terserah) Jokowi," kata Gus Choi, Senin (17/7). "Monggo kerso," imbuhnya.

Jul 18, 2023 - 14:28
Jatah Menteri NasDem Berkurang, Gus Choi: ‘Sak Karepe Jokowi Wes’

NUSADAILY.COM – JAKARTA – Ketua DPP NasDem Effendy Choirie, kerap disapa Gus Choi, menilai pelantikan Budi Arie Setiadi dan Nezar Patria sebagai Menkominfo dan Wamenkominfo di Istana Negara, Jakarta, Senin (17/7), sebagai hak prerogatif Presiden.

Budi menggantikan posisi menteri yang sebelumnya dipegang kader NasDem, Johnny G Plate. Johnny kini menjadi pesakitan dalam kasus tipikor program BTS dan infrastruktur BAKTI Kominfo.

Duo pucuk di Kemenkominfo itu bukanlah kader NasDem seperti halnya Johnny. Alhasil jatah NasDem di dalam kabinet Jokowi saat ini pun menjadi berkurang.

“Itu merupakan hak prerogatif Jokowi selaku presiden untuk mereshuffle menteri-menterinya. Biarin aja. Sak karep-kareppe (terserah) Jokowi," kata Gus Choi, Senin (17/7).

"Monggo kerso," imbuhnya.

Dengan diangkatnya Budi Arie sebagai Menkominfo, jumlah menteri asal Partai NasDem di Kabinet Indonesia Maju berkurang yang mulanya tiga kini tersisa dua kursi.

Seperti diketahui, pembantu presiden dalam kabinet yang tersisa dari NasDem kini Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (MenLHK) Siti Nurbaya Bakar.

Jokowi pun merespons singkat ketika ditanyai komunikasinya dengan NasDem soal kursi menteri mereka yang berkurang.

"Agar ini selesai dengan kecepatan," ujar Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (17/7).

Ia membeberkan pertimbangannya menunjuk Budi Arie sebagai Menkominfo. Ia menyebut mereka memiliki waktu yang singkat untuk menyelesaikan proyek BTS.

Jokowi menekankan penyelesaian proyek BTS merupakan prioritas Menkominfo ke depannya.

"Penyelesaian hukum silahkan berjalan. Kita hormati proses hukum tapi penyelesaian BTS tetap harus berjalan karena nanti menyangkut pada pelayanan ke daerah 3T," kata dia.

Sayang Seribu Sayang Belum Jadi Kenyataan

Sebelumnya, Surya Paloh menyinggung berbagai hal dalam orasinya di Apel Siaga Perubahan yang digelar partainya di SUGBK, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (16/7) petang

Acara itu dipenuhi oleh sekitar 200 ribu kader NasDem yang datang dari seluruh penjuru Indonesia.

Selain itu elite anggota partai Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang bakal mendukung Anies Baswedan sebagai capres juga hadir. Partai yang tergabung dalam koalisi itu selain NasDem adalah PKS dan Demokrat.

Berikut pidato Surya Paloh yang dirangkum wartawan Nusadaily.com, Sirhan Sahri dan Febri Setiawan, yang mengikuti acara tersebut sejak awal:

Minta penyelenggara pemilu jujur

Pada kesempatan itu, Paloh juga meminta penyelenggara pemilu bertugas secara proporsional dan bermoral. Dia memberi peringatan ke penyelenggara pemilu agar berlaku jujur dan adil tanpa ada intervensi ataupun kepentingan.

"Dalam kesiapan menghadapi Pemilu 2024, saya ingin menyerukan kepada para penyelenggara pengawas pemilu untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang diamanahkan secara proporsional dan bermoral," ujar Surya Paloh.

Paloh menegaskan pemilu tak akan ada artinya jika berujung pada perpecahan bangsa.

Oleh karenanya, ia meminta penyelenggara pemilu tetap memegang amanah untuk jujur meski mendapatkan masalah dan halangan menyelenggarakan kontestasi politik secara adil.

"Terlepas dari semua intervensi dan kepentingan, tetaplah tegak lurus terhadap kejujuran. Tidak ada gunanya menyelenggarakan pemilu kalau itu membuat perpecahan di bangsa ini," tuturnya.

Ungkit revolusi mental dan dukungan ke Jokowi

Surya Paloh juga mengungkit alasannya mendukung Jokowi sebagai calon presiden pada 2014 lalu.

Paloh mengatakan berani mendukung Jokowi pada 2014 lalu karena memiliki konsep dan gagasan yang sama mengenai gerakan perubahan. Dia sepakat dengan konsep revolusi mental yang digagas Jokowi.

"Bahwasannya pikiran, gerakan perubahan yang juga sejalan dengan apa yang pernah dikonstatir oleh Presiden Jokowi untuk melaksanakan revolusi mental adalah sebenarnya identik dengan gerakan perubahan kita, senafas, sebangun, sejalan," kata Paloh.

Surya Paloh berkeyakinan dengan mendukung Jokowi, NasDem berharap ada kemajuan dalam berbangsa dan bernegara.

Namun, ia mengatakan harapan soal revolusi mental tersebut belum menjadi kenyataan.

"Karena kita punya keyakinan, dengan konsepsi, gagasan dan pemikiran yang sama Dengan apa yang kita miliki. Logika kita menyatakan kita yakin progres perjalanan kemajuan berbangsa dan bernegara akan jauh lebih hebat seperti apa yang kita harapkan. Tapi sayang seribu kali sayang, sayang seribu kali sayang, harapan belum menjadi kenyataan," katanya.

Lindungi Kami dari Kedengkian dan Sasaran Fitnah

Sementara, Calon Presiden (capres) Anies Baswedan membacakan doa dalam acara Apel Siaga Perubahan yang digelar Partai NasDem di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (16/7).

Anies meminta agar Partai Nasdem dilindungi dari kezaliman dan tak menjadi sasaran fitnah.

"Ya tuhan yang maha perkasa dan yang maha kuat, dalam perjalanan ke depan lindungi kami dari kedengkian dan kezaliman. Jangan engkau jadikan kami sasaran fitnah, sibukkanlah orang zalim dengan yang zalim lainnya, selamatkan kami dari tipu daya dan kejahatan, limpahkanlah kesabaran kami dan teguhkan pendirian kami," pinta Anies.

Anies juga turut mendoakan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang hari ini memperingati ulang tahun ke 72. Ia berdoa agar komitmen Paloh dalam memperjuangkan gerakan perubahan semakin diteguhkan.

"Teguhkan komitmen dan kegigihannya, serta lapangkan jalannya dalam memperjuangkan gerakan perubahan, gerakan restorasi, meluruskan kembali arah bangsa, dan jadikanlah kami semua barisan pendukung yang kokoh dan solid ke belakangnya," ucap Anies.

"Ya Allah yang maha kuat lagi maha perkasa, jadikanlah Surya Paloh dalam menjalankan dan menegakkan demokrasi memajukan negeri ini dicatat sebagai amal jariahnya yang tak akan pernah berhenti mengalir sepanjang usia negeri ini tegak berdiri," sambungnya.

Anies berdoa agar masyarakat lepas dari lilitan hutang baik hutang kepada bank, pinjaman online (Pinjol) maupun rentenir. Ia juga berdoa agar para aparatur negara terbebas dari kerumitan birokrasi.

"Berikan kepada aparat negeri ini keberlimpahan rezeki yang halal serta kecukupan hati agar mereka terhindar dari godaan korupsi dan jebakan kriminialisiasi," kata Anies.

Demokrat, NasDem, dan PKS sudah meneken kesepakatan kerja sama politik untuk mengusung Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Koalisi juga sudah menetapkan kriteria cawapres yang diserahkan kepada capres. Namun, koalisi ini belum memutuskan cawapres sampai saat ini.

Insya Allah Kita Belum Menyerah

Surya Paloh dengan tegas menyatakan tak akan menyerah dalam Pilpres 2024 meski mendapat banyak halangan atas keputusannya mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden.

Hal itu disampaikan oleh Surya Paloh pidato Apel Siaga Perubahan Partai Nasdem di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.

Ia menegaskan bahwa mencalonkan Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merupakan upaya dan niat baik untuk memperbaiki bangsa yang saat ini dia nilai munafik. Namun, kata dia, upaya dan niat baik itu acap kali disalahartikan.

"Insya Allah kita belum menyerah. Kita punya komitmen moral untuk mengusung presiden hari ini, tapi bisa saja niat baik kita disalahpahami," ujar Surya Paloh dengan nada suara yang bergetar di GBK, Minggu (16/7).

Menurutnya, Partai Nasdem tidak akan mundur meskipun sering disalahartikan, dijepit, maupun dihalangi dalam mencalonkan mantan menteri pendidikan itu.

"Tapi bukan berarti, kalau niat baik disalahpahami dan disalahartikan lalu kita merasa kita terjepit terhalangi lalu kita menyerah," tegasnya.

Alasan pilih Anies Baswedan

Paloh mengaku ingin melanjutkan pemikiran para pendiri bangsa, salah satunya yakni melanjutkan nilai-nilai pluralisme yang ada di Indonesia. Oleh sebab itu, dia menilai Anies Baswedan harus dipilih dalam Pilpres 2024.

"Kenapa kita haris pilih Anies Baswedan? Karena kita mau membuktikan pluralisme bukan hanya di bibir tapi dalam praktik nyata. Kita mau konsisten dengan pemikiran pendiri bangsa yang bisa memberi nilai pluralisme di Indonesia," kata dia.

Dia menegaskan bahwa Indonesia terkenal sebagai satu bangsa yang memiliki sifat penuh ramah-tamah, sopan-santun, mengedepankan azas kepantasan, kepatutan, punya budaya malu, dan penuh spirit gotong royong.

Akan tetapi, kata Paloh, Indonesia hari ini sulit menemukan karakter bangsa seperti hal yang dia sebutkan.

"Bangsa ini telah berubah, berubah menjadi bangsa kaku, individualistik, transaksional, dan pragmatis. Itu lah Indonesia hari ini, kita terjebak dalam indonesia yang munafik," ucapnya.

Oleh sebab itu, kata sia, Partai Nasdem mencalonkan Anies Baswedan bersama Partai Demokrat dan PKS dengan mengusung perubahan berbangsa dan bernegara. Ia mengaku ingin merealisasikan pemikiran para pendiri bangsa.

"Ini lah kenapa kita harus menjalankan perubahan dalam berbangsa dan bernegara. Kita sayang kepada bangsa dan para pemimpinnya," ujar Surya Paloh.(Sirhan Sahri/Febri Setiawan)