Fokus Tekan Angka Kasus Kekerasan, Dinsos P3A Sumenep Gelar Diskusi Panel

Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur menggelar diskusi panel dengan tema “Selamatkan Perempuan dan Anak dari Degradasi Moral”, Selasa (28/3/2023).

Mar 29, 2023 - 12:57
Fokus Tekan Angka Kasus Kekerasan, Dinsos P3A Sumenep Gelar Diskusi Panel

NUSADAILY.COM - SUMENEP - Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur menggelar diskusi panel dengan tema “Selamatkan Perempuan dan Anak dari Degradasi Moral”, Selasa (28/3/2023).

Diskusi yang digelar di Hotel de Baghraf Sumenep ini bertujuan untuk meminimalisir maraknya kasus kekerasan di Sumenep.

Kegiatan ini dihadiri sejumlah narasumber, dan dihadiri langsung Bupati Sumenep, Achmad Fauzi.

Kepala Dinsos P3A Sumenep, Achmad Dzulkarnain menuturkan jika persoalan kekerasan terhadap perempuan dan anak semakin meningkat dibanding tahun sebelumnya.

Pada tahun 2022, tercatat kejadian kekerasan ada 49 kasus, sedangkan di tahun 2023 sampai bulan Maret sudah di angka 16 kasus.

Rinciannya, di tahun 2022 kasus penelantaran terdapat 8, KDRT 11 kasus, pencabulan 10 kasus, pemerkosaan 2 kasus, pelecehan seksual 1 kasus, penganiayaan 5 kasus, ITE 1 kasus.

“Pada tahun 2023 ini diawal tahun telah terjadi pencabulan 11 kasus pelecehan seksual 1 kasus, penemuan bayi 1 kasus, KDRT 1 kasus, dan penganiayaan 1 kasus,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Zul panggikan akrabnya mengatakan, bahaya tindakan kekerasan akan berdampak negatif yang serius bagi korban dan lingkungan.

Sebab itu, akibat tindakan kekerasan tidak hanya pada masalah individual tapi masalah keluarga dan masyarakat.

Sehingga, kata dia, melalui acara diskusi panel ini dapat memberikan dampak positif dalam mengurangi tidak kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Pihaknya berharap, dari para pemangku kebijakan lembaga penyedia layanan perlindungan perempuan dan anak, lintas sektor dan seluruh lembaga lainnya bisa menyatukan persepsi terkait urusan moral anak bangsa.

“Sehingga, persepsi yang sama dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat agar lebih dekat dengan keluarganya, dan lebih peduli terhadap lingkungannya,” tutupnya. (nam)