Waduh! SETARA Institute Sebut Reshuffle Kali Ini yang Terburuk di Ujung Kekuasaan Jokowi

"Bukannya mencari sosok menteri kompeten dan berintegritas sebagai antitesis pejabat sebelumnya, Jokowi justru menunjuk sosok tidak punya kapasitas dan jejak rekam di bidang yang dibutuhkan Kemenkominfo," tuturnya.

Jul 19, 2023 - 06:07
Waduh! SETARA Institute Sebut Reshuffle Kali Ini yang Terburuk di Ujung Kekuasaan Jokowi

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Ketua Dewan Nasional SETARA Institute Hendardi menilai reshuffle kabinet Indonesia Maju teranyar merupakan peragaan politik terburuk selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Pengisian jabatan menteri dan wakil menteri serta dua pejabat Wantimpres menjadi salah satu reshuffle dan peragaan politik terburuk Jokowi di ujung masa jabatannya," ujar Hendardi dalam keterangannya, Selasa (18/7).

Hendardi menilai orang nomor satu di Indonesia itu tak menunjuk menteri Komunikasi dan Informasi yang lebih baik dari Johnny G Plate dan tak punya kapasitas di bidangnya.

"Bukannya mencari sosok menteri kompeten dan berintegritas sebagai antitesis pejabat sebelumnya, Jokowi justru menunjuk sosok tidak punya kapasitas dan jejak rekam di bidang yang dibutuhkan Kemenkominfo," tuturnya.

Menurut Hendardi, orang-orang yang ditunjuk presiden untuk mengisi jabatan di pemerintahan saat reshuffle kabinet itu adalah perpanjangan tangan dari kelompok Jokowi saja.

"Sosok-sosok pengisi jabatan baru itu adalah orang-orang Jokowi yang menjadi kepanjangan tangan dan mewujudkan kehendak-kehendak pribadi atau kelompoknya. Bukan juga representasi partai koalisi yang didiskusikan secara sehat," kata dia.

Ia menilai reshuffle kabinet yang dilakukan Jokowi bukan untuk memanfaatkan sisa waktu dan menjalankan mandat membangun keadilan dan kesejahteraan rakyat, melainkan konsolidasi kapital dan infrastruktur politik semata.

"Untuk Pemilu, sebagai jembatan kekuasaan bagi kelompok asuhan Jokowi, termasuk melindungi kepentingan politik keluarga. Hak prerogatif yang melekat pada seorang Jokowi telah dijalankan secara prosedural secara absah tetapi tidak membawa manfaat bagi republik," ucapnya.

Padahal, menurut Hendardi, hak prerogatif yang dimiliki Jokowi bisa melekat dan diperoleh melalui suara publik dalam pemilihan umum. Ia menilai Jokowi sedang mempersiapkan hal di luar keluarga dan partai politik.

"(Jokowi) tidak hanya sedang sibuk menyiapkan anak-anaknya untuk melanjutkan banyak kehendak kekuasaan, tetapi juga menyiapkan kelompok asuhan lintas parpol yang bisa dijadikan pelindung setelah habis masa jabatannya," ujar Hendardi.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin dan Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Faldo Maldini, belum merespons kritik SETARA.

Jokowi pada reshuffle kali ini melantik seorang menteri baru, lima wakil menteri (wamen), serta dua anggota dewan pertimbangan presiden (wantimpres) di Istana Negara.

Mereka yang dilantik di istana kemarin adalah Ketua Umum relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi sebagai Menkominfo menggantikan Johnny G Plate yang tersandung kasus hukum.

Kemudian Paiman Raharjo yang dilantik menjadi Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) menggantikan posisi Budi Arie.

Lalu posisi Wamenkominfo diisi Nezar Patria, dan Pahala Mansury menjadi Wakil Menteri Luar Negeri.

Ketum Projo Budi Arie jadi Menkominfo pilihan Jokowi. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Selanjutnya Wamen BUMN oleh Rosan Roeslani, Wamenag oleh Saiful Rahmat Dasuki menggantikan Zainut Tauhid Sa'adi.

Selain pembantu di dalam kabinet, pada hari yang sama Jokowi melantik dua anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yakni Djan Farid dan Gandi Sulistiyanto.

Jokowi usai reshuffle di Istana kemarin tidak lugas mengungkap alasan dia memilih Budi Arie sebagai Menkominfo.

Jokowi hanya mengatakan di waktu pemerintahan yang tinggal satu setengah tahun, proyek pembangunan Menara BTS harus tetap dilanjutkan oleh Kominfo.

"Satu setengah tahun kurang sehingga saya ingin yang pertama di Kominfo penyelesaian BTS itu harus diutamakan, penyelesaian hukum silahkan berjalan kita hormati proses hukum," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/7).

Jokowi tidak mau proyek itu terbengkalai karena menyangkut pelayanan untuk daerah 3T (terdepan, terpencil, dan tertinggal). Menurutnya, penyelesaian proyek itu merupakan tugas berat bagi Budi.

Budi Arie akan didampingi oleh Nezar Patria sebagai Wakil menteri. Jokowi mengatakan Nezar adalah sosok yang berpengalaman di industri media dan BUMN sehingga diharap bisa membantu Budi.

Budi Arie sendiri menyatakan dirinya menerima tugas sebagai Menkominfo dengan penuh tanggung jawab karena ini merupakan perintah dan kepercayaan langsung dari presiden.

"Ya sebenernya kan kami ini prajurit, kami ini pion siap ke mana aja. Kita ini kan pion, maju aja urusannya kan cuma maju aja begitu. Yang pasti kita siap dan kita bertekad untuk perform dan aman karena bagi kami ini kepercayaan yang luar biasa yang kita tidak boleh mengecewakan Pak Presiden Joko Widodo," ujar Budi dalam wawancara CNN Indonesia TV di Kompleks Ligamas Indah, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (17/7).(CNN/han)