Satpol PP DKI Jakarta Razia 2.086 Pengemis Sejak 9 Februari 2023

Arifin ingin Jakarta terbebas dari pengemis di jalanan. Sebab, kata dia, tak sedikit para pengemis meminta-minta karena memanfaatkan kebaikan warga selama Ramadan.

Apr 12, 2023 - 19:59
Satpol PP DKI Jakarta Razia 2.086 Pengemis Sejak 9 Februari 2023
Ilustrasi Pengemis

NUSADAILY.COM – JAKARTA – Arifin, Kepala Satpol PP DKI Jakarta buka suara terkait banyaknya pengemis di bulan Ramadan 2023. Arifin mengungkap terdapat 2.086 Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang terjaring razia Satpol PP DKI sejak 9 Februari hingga 10 April 2023.

"Saya sampaikan juga bahwa jumlah PPKS yang terus menerus kita lakukan itu jumlahnya sudah ada 2.086 orang," kata Arifin kepada wartawan di Monas, Jakarta Pusat, Selasa (11/4/2023).

Meski begitu, Arifin menyebut jumlah pengemis yang terjaring razia itu berkurang dari tahun lalu. Ia mengatakan pihaknya sudah melakukan penjaringan sejak Februari lalu.

BACA JUGA : Pemerintah Bangun Rusun untuk MBR dengan Sewa Rp10 Ribu

"Penurunan malah (dari tahun lalu), karena memang di bulan Februari kita sudah lakukan penjangkauan. Di bulan Februari lebih dari 1.200, ke sini sudah di bawah 1.000. Dibandingkan dengan tahun lalu, lebih sedikit yang sekarang," ucapnya, dilansir dari detik.com

Arifin ingin Jakarta terbebas dari pengemis di jalanan. Sebab, kata dia, tak sedikit para pengemis meminta-minta karena memanfaatkan kebaikan warga selama Ramadan.

"Kami tidak ingin Jakarta dikepung oleh pengemis yang memanfaatkan momentum bulan Ramadan (dengan meminta-minta)," ujarnya.

Arifin menduga tak semua pengemis merupakan orang yang tidak mampu. Berdasarkan temuan Satpol PP DKI, pendapatan para pengemis justru jauh lebih tinggi daripada pekerja di Ibu Kota.

"Yang mungkin juga sebetulnya mereka tidak semuanya juga orang yang tidak mampu, tapi beberapa kali kita tahu bahwa ternyata pendapatan pengemis justru lebih besar daripada pekerjaan formal lain. Ya kita juga tidak menginginkan masyarakat kita menjadi malas, menjadi pengemis, karena instan di pinggir jalan, di tempat keramaian, di sentral ekonomi, pasar belanja kemudian juga tempat ibadah, masjid dan lain sebagainya. Jadi kita lakukan penjangkauan semua yang saya sebutkan. Memang paling banyak gelandangan," imbuhnya.

Dia menyebut setelah terjaring razia, para PPKS itu diserahkan ke Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta untuk diasesmen. Asesmen itu bertujuan untuk mendata apakah para pengemis tersebut memiliki keluarga atau tidak punya, hingga mengecek pengemis itu berKTP DKI atau bukan. (ros)