Ratusan Eks Syiah di Rusunawa Jemundo Sidoarjo Dipulangkan ke Sampang

Kepulangan para pengungsi yang terdiri dari 62 Kepala Keluarga merupakan kepulangan gelombang kedua.

May 5, 2023 - 18:27
Ratusan Eks Syiah di Rusunawa Jemundo Sidoarjo Dipulangkan ke Sampang
Ratusan pengungsi Syiah, Sampang, di Rusun Jemundo, Kecamatan Taman, Sidoarjo.

NUSADAILY.COM - SURABAYA - Sebanyak 265 orang mantan pemeluk Syiah yang tinggal di pengungsian Rusunawa Jemundo, Sidoarjo dipulangkan ke kampung halaman mereka di Sampang, Madura, Kamis (4/5).

Kepulangan para pengungsi yang terdiri dari 62 Kepala Keluarga merupakan kepulangan gelombang kedua.

Mereka diantar menggunakan empat bus menuju pendapa Kabupaten Sampang dengan pengawalan petugas.

Para pengungsi itu merupakan warga Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben dan Desa Bluruan Kecamatan Karang Penang Sampang Madura.

BACA JUGA : Jalan Penghubung Madura Bangkalan-Sampang Tenggelam Karena...

Dari Desa Karang Gayam terdiri dari 29 kepala keluarga dengan jumlah 135 jiwa, sedangkan dari Desa Bluruan terdiri dari 33 kepala keluarga yang meliputi 130 jiwa.

Sedangkan sisa 5 kepala keluarga di Rusunawa Puspa Agro Jemundo belum bisa dipulangkan karena masih terkendala administrasi.

Tokoh eks pengungsi Syiah Tajul Muluk atau Ali Murtadho mengatakan selama 10 tahun terakhir, para eks telah membaur dengan warga sekitar. Mereka siap kembali ke masyarakat.

"Kesehariannya ya sebagian ada yang kuli kelapa, jualan sate, pangkas rambut dan sebagian membuka usaha mandiri. Apapun dilakukan untuk menyambung hidup," kata Tajul di Jemundo, Kamis (4/5).

Menurutnya, sementara waktu pengungsi yang dipulangkan itu akan tinggal di rumah keluarganya masing-masing terlebih dahulu, sembari menunggu pembangunan rumah bantuan dari pemerintah rampung.

"Mereka akan mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa uang tunai sebesar Rp50 juta per kepala keluarga untuk biaya pembangunan rumah," ujarnya.

Salah satu eks pengungsi Syah, Punandar mengaku sudah memendam kerinduan kepada kampung halamannya. Pasalnya dia sudah menetap di Rusunawa Jemundo sekitar 10 tahun lamannya.

"Alhamdulillah hari ini saya bersama keluarga bisa pulang, mulai sejak dulu pikiran saya semua ingin pulang," kata Punandar.

Kepulangan eks pengungsi Syiah tahap kedua ini sebagai perwujudan penyelesaian konflik yang terjadi sekitar 11 tahun silam.

"Ya, pemulangan tahap pertama juga pernah dilakukan pemerintah Kabupaten Sampang yaitu pada di bulan April 2022 lalu dengan menjemput ratusan eks pengungsi Syiah di Rusunawa Jemundo ini," kata penanggung jawab pemulangan eks pengungsi Syiah, Bripka Eko Purwanto.

BACA JUGA : Khofifah Turun ke Sampang, BPBD Jatim, Cuaca Ekstrem Hingga...

Akar peristiwa ini bermula sekitar 2011 silam. Ratusan pemeluk Syiah di Sampang, Madura, diusir dari kampung halaman mereka di Desa Karang Gayam. Mereka dianggap telah melecehkan agama dan ulama.

Puncaknya, bentrokan pun terjadi antara warga desa yang mayoritas Sunni dan penganut Syiah. Warga membumihanguskan rumah dan pesantren pimpinan Syiah, Tajul Muluk, pada Agustus 2012. Saat itu, puluhan orang terluka dan seorang meninggal.

Tajul Muluk atau Ali Murtadho kemudian menghabiskan empat tahun di penjara, setelah divonis terbukti melakukan penistaan agama.

Sejak saat itu sebanyak 347 pengungsi Syiah kemudian diungsikan keluar Madura. Mereka menempati Rusunawa di Desa Jemundo, Kecamatan Taman, Sidoarjo.(lal)