Penataan Amburadul, BUMDes Tulungrejo Berkeinginan Ambil Alih Pengelolaan Coban Talun

Daya tarik Coban Talun lambat laun memudar. Pesonanya tak lagi memikat wisatawan untuk berkunjung ke wanawisata yang ada di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu itu. Bahkan pengunjungnya tak seramai seperti tahun-tahun sebelum pandemi melanda.

Mar 12, 2023 - 15:00
Penataan Amburadul, BUMDes Tulungrejo Berkeinginan Ambil Alih Pengelolaan Coban Talun
Pengusaha kuliner di Coban Talun banyak yang tutup lantaran sepinya pengunjung.

NUSADAILY.COM–KOTA BATU– Daya tarik Coban Talun lambat laun memudar. Pesonanya tak lagi memikat wisatawan untuk berkunjung ke wanawisata yang ada di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu itu. Bahkan pengunjungnya tak seramai seperti tahun-tahun sebelum pandemi melanda.

Sepinya kunjungan berimbas pula turunnya minat pedagang yang mayoritas warga setempat. Mereka memilih angkat kaki sehingga banyak menyisakan kios-kios tak bertuan. Kalaupun ada yang berjualan itu pun hanya sebagian kecil pedagang.

Salah satu pedagang, Sunar mengatakan, terdapat 50 kios yang ada di kawasan Coban Talun. Namun sejak lama para pedagang tutup, termasuk saat masa liburan. "Banyak pedagang yang memilih tak berjualan karena sepi. Padahal dulu sekitar 5 tahun lalu, kami beli warung itu dengan harga Rp 10 juta," ujar dia.

Keluhan pedagang itu serta sepinya kunjungan wisatawan didengar pemdes setempat. Pemangku kepentingan desa berkeinginan agar pengelolaan wana wisata dialihkan ke BUMDes Tulungrejo. Sehingga dapat menjalankan program pemberdayaan yang dirasakan langsung oleh masyarakat.

"Harapan kami seperti itu. Cuma pemdes tak bisa berbuat banyak karena pengelolaan Coban Talun berada di ranah Perhutani. Semisal ada dampak yang dirasakan, tentu pemdes turun tangan ikut memikirkan," ucap Direktur Bumdes Tulungrejo, Mochamad Dadi.

Berdasarkan pengamatannya, wisatawan reguler seperti wisatawan kalangan keluarga menurun minatnya. Pengunjung lebih didominasi wisatawan rombongan. Menurutnya, sebagai objek wisata butuh penataan yang apik agar nuansanya sebagai wisata alam lebih terasa. Sementara pada saat ini, penataannya terkesan amburadul dan ala kadarnya. Hal itu membuat minat kunjungan wisatawan menurun.

"Kami akan mengajukan perizinan ke Perhutani untuk mengelola Coban Talun. Nanti kalau pengelolaan dipegang pemdes, maka kami akan menata jalannya hingga jalur masuk ke Coban Talun yang masih jalan setapak. Miris sekali," tukas dia.

Bahkan, kata Dadik, timbul gejolak dari masyarakat setempat. Lantaran keberadaan wanawisata belum memberikan dampak terhadap kesejahteraan masyarakat setempat. Mereka menuntut agar ada kontribusi ke lingkungan karena akses masuk melewati jalan lingkungan. "Ibaratnya, masyarakat cuma nerima polusinya saja. Cuma pemermrintah desa meredam warga agar tak muncul gejolak," ujar dia.

Kepala Desa Tulungrejo, Suliyono menyampaikan, apabila permintaan tersebut dikabulkan oleh Perhutani. Di tahun pertama pembenahan Coban Talun, pihaknya telah menyiapkan anggaran Rp 500 juta. 

"Tahun ini Rp 500 juta. Tahun 2024 bisa sampai Rp 2 miliar anggaran yang kami siapkan untuk perbaikan Coban Talun. Pembangunan akan terus kami lakukan secara bertahap," kata dia.(oer)