Menlu Taiwan Dukung Nsgaranya Berpartisipasi di PBB

Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu mendukung partisipasi Taiwan di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Aug 30, 2023 - 13:53
Menlu Taiwan Dukung Nsgaranya Berpartisipasi di PBB

NUSADAILY.COM -TAIPEI - Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu  mendukung partisipasi Taiwan di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Dalam pernyataannya sebagaimana dilansir dari medcom, Wu menyebutkan invasi Rusia ke Ukraina adalah pengingat betapa otoriter tidak terlalu peduli dengan kematian dan kehancuran.  Perang tersebut merupakan pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia dan prinsip penyelesaian sengketa internasional secara damai sebagaimana dicantumkan dalam Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). 

Menurut Menlu Wu, Piagam PBB telah membantu menjaga tatanan internasional berdasarkan aturan dan menjaga dunia yang relatif damai sejak akhir Perang Dingin (1991). 

Dampak perang terhadap kemanusiaan dan ekonomi juga menunjukkan bahwa di dunia yang terglobalisasi, krisis tidak dapat diatasi dalam batasan satu negara.  Oleh karena itu, mencegah ancaman serupa terhadap keamanan global yang bisa terjadi di tempat lain menjadi hal yang sangat penting. 

Taiwan, negara demokrasi yang berpenduduk lebih dari 23 juta orang, dan saya bangga mewakilinya, terus menghadapi tantangan besar yang ditimbulkan oleh Tiongkok.

Sejak pertengahan abad ke-20, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) telah berjanji untuk mengambil alih Taiwan dan menolak untuk tidak menggunaan kekerasan, meskipun belum pernah memerintah Taiwan.  

“Selama beberapa dekade, masyarakat Taiwan tetap tenang dalam menjaga status quo perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan. Namun, seiring dengan semakin kuatnya kekuatan ekonomi dan militer Tiongkok, negara ini menjadi semakin agresif dalam mengerahkan kekuatan militernya untuk mengintimidasi Taiwan, sehingga mengancam cara hidup demokrasi kita,” sebut Wu dalam pernyataan yang diterima dari Wakil Dagang Taiwan di Jakarta (TETO). 

“Tindakan ini termasuk mengirimkan pesawat tempur dan kapal melintasi garis tengah Selat Taiwan dan melanggar zona identifikasi pertahanan udara kami,” jelas Menlu Wu. 

“Tindakan ini termasuk mengirimkan pesawat tempur dan kapal melintasi garis tengah Selat Taiwan dan melanggar zona identifikasi pertahanan udara kami,” jelas Menlu Wu. 

Wu menambahakan, Tiongkok juga telah mengintensifkan taktik zona abu-abu, seperti disinformasi dan pemaksaan ekonomi, dalam upaya melemahkan semangat untuk melawan.

“Ekspansionisme Tiongkok tidak berhenti hanya di Taiwan. Penggunaan aktivitas zona abu-abu oleh Tiongkok di Laut China Timur dan Laut China Selatan dirancang untuk memperluas kekuasaannya dan memperkuat klaim teritorialnya yang bersifat agresif,” sebut Wu. 

Baca juga:  ASEAN dan Tiongkok Harus Hadapi Bersama Tantangan Laut China Selatan

Stabilitas Selat Taiwan

Selain menandatangani perjanjian keamanan dengan Kepulauan Solomon di Pasifik Selatan, Tiongkok telah mengamankan pelabuhan untuk penggunaan militer masa depan di Samudra Hindia.  Semua manuver ini menimbulkan kekhawatiran besar bahwa perdamaian akan semakin sulit dipertahankan.

Memastikan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan adalah kepentingan terbaik bagi semua orang. Separuh dari lalu lintas peti kemas komersial dunia melewati Selat Taiwan setiap hari.  

Sementara itu, Taiwan memproduksi sebagian besar semikonduktor dunia dan memainkan peran penting dalam rantai pasokan global. Konflik apa pun di kawasan ini akan menimbulkan dampak buruk bagi perekonomian global.(*)