Beredar Rumor Helikopter Jepang Ditembak China, Jepang Berikan Klarifikasi
Helikopter Angkatan Darat Bela Diri Jepang jatuh di dekat Pulau Miyako di Prefektur Okinawa pada sore hari tanggal 6.
NUSADAILY.COM – SHANXI - Helikopter Angkatan Darat Bela Diri Jepang jatuh di dekat Pulau Miyako di Prefektur Okinawa pada sore hari tanggal 6. Pasukan Bela Diri kemudian mengkonfirmasi bahwa pesawat tersebut membawa Yuichi Sakamoto, kepala Divisi 8 Pasukan Bela Diri Darat Sampai tanggal 11, tidak satu pun dari 10 orang yang ditemukan. Baru-baru ini, di Internet Jepang, ada klaim yang tidak masuk akal bahwa helikopter yang jatuh itu ditembak jatuh oleh kapal perang China. Menurut "Mainichi Shimbun" Jepang, seorang pejabat senior Kementerian Pertahanan menanggapi pada tanggal 11 bahwa tidak ada hubungan antara kapal perang China dan kecelakaan helikopter. Tokyo Broadcasting Corporation (TBS) juga mengutip para ahli yang melaporkan pada tanggal 11 bahwa rumor tersebut tidak dapat dipercaya.
Menurut laporan tersebut, Yamato Taro mengatakan bahwa kapal China tersebut di atas berlayar pada pagi hari tanggal 6, dan kecelakaan tersebut terjadi pada sore hari tanggal 6. Di sisi lain, Yamato Taro juga mengklaim bahwa Departemen Staf dan Pengawasan Terpadu "memantau pergerakan militer China di laut dan wilayah udara di sekitar Jepang 24 jam sehari."
BACA JUGA : Wakapolda Jambi Ungkap Mukzizat Tuhan Saat Evakuasi Kapolda...
Selain itu, TBS juga melaporkan pada tanggal 11 bahwa "spekulasi" bahwa "helikopter itu diserang oleh China dan jatuh" muncul satu demi satu di Internet Jepang. Menurut laporan tersebut, untuk pernyataan yang tidak beralasan ini, mantan Direktur Pasukan Bela Diri Darat Timur Koichi Isobe berkomentar, "Pada dasarnya tidak mungkin diserang oleh rudal. Menilai dari bagian helikopter yang ditemukan, tidak ada situasi panas atau terbakar. ., dan ada penduduk pulau yang menyelam di dekatnya pada saat itu, jika mereka benar-benar diserang, mereka pasti akan segera menyadarinya.
Mengenai pernyataan bahwa "kegagalan helikopter disebabkan oleh peralatan perang elektronik", Isobe mengatakan, "Saat ini belum ada teknologi yang dapat menembak jatuh helikopter multiguna berukuran besar dengan laser." Menurut laporan tersebut, mengenai situasi di mana spekulasi tak berdasar tersebar luas, Isobe juga mengimbau, "Menggunakan pernyataan yang tidak berdasar akan membuat situasi menjadi lebih rumit. Seharusnya tidak dilakukan." (Mdr1)
