Mengurai Musabab Konflik Ketua KPK dan Kapolri Versi Pakar

"Pertama, leting angkatan. Pak Firli bintang tiga, tapi problemnya adalah ada mungkin ego senioritas itu juga ada mungkin," terang Muradi.

Apr 23, 2023 - 16:21
Mengurai Musabab Konflik Ketua KPK dan Kapolri Versi Pakar

NUSADAILY.COM – JAKARTA – Muradi, Guru Besar Politik dan Keamanan dari Universitas Padjajaran (Unpad) menyebut ada sumbatan komunikasi dan ego senioritas antara Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Komjen Firli Bahuri dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Konflik yang tengah terjadi antara KPK dan Polri, urai Muradi, bermula soal pengembalian Brigjen Endar Priantoro.

Lantas Muradi menjelaskan, Firli dan Listyo yang berasal dari satu institusi mestinya dapat lebih mudah berkomunikasi dengan satu sama lain.

"Antara Pimpinan Polri dengan KPK. (Ada sumbatan komunikasi) Sesimpel itu sebenarnya. Karena ini satu rumah yang sama," ujar Muradi dalam Political Show CNNIndonesia TV, Senin (17/4 malam.

Ia kemudian menjabarkan tiga dugaan yang menjadi penyebab kurang baiknya komunikasi antara Firli dan Listyo.

"Pertama, leting angkatan. Pak Firli bintang tiga, tapi problemnya adalah ada mungkin ego senioritas itu juga ada mungkin," terang Muradi.

Dalam kesempatan itu, Muradi turut menyoroti Irjen Karyoto yang resmi dilantik sebagai Kapolda Metro Jaya setelah menjabat sebagai Deputi Penindakan KPK. Dia mempertanyakan kenapa Endar juga tidak dipromosikan.

Muradi menduga banyaknya spekulasi yang muncul sejak awal proses yang berjalan. Selain itu ia menilai memang dari awal prosesnya banyak spekulasi yang muncul. 

"Sudah hampir 20 tahun lebih saya mengkaji studi keamanan, khususnya polisi. Ini ada satu orang yang enggak pernah jadi Kapolda, jadi Kapolda di Metro Jaya. Buat saya itu bermasalah. Artinya, kalau begitu ceritanya, kenapa Endar enggak dipromosikan?" jelas Muradi.

Selain itu, Muradi menilai masalah yang kini terjadi mestinya dapat diselesaikan jika Firli dan Listyo duduk bersama.

"Ini kan ada penggosoknya. Penggosok yang kemudian sebenarnya simpel diselesaikan berdua bicara, kemudian terjadi kesepakatan, tapi ini terlanjur kemudian blow up, di mana kemudian posisinya ke mana-mana, misalnya menutup akses, dan segala macam, buat saya itu adalah publik merasa ada satu keargonanan," tutur Muradi.

Singgung Listyo junior Firli
Lebih lanjut, Muradi juga menyinggung pangkat yang dimiliki Firli dan Listyo. Meskipun Listyo kini berbintang empat, dia masih merupakan junior dari Firli. Dia menilai ada etika yang mestinya tidak bersifat kepangkatan.

"Listyo itu juniornya Firli. Ada etika yang memang tidak harus kemudian bersifat bersifat kepangkatan, di mana posisi mungkin bisa Kemudian datang baik-baik," ucap Muradi.

Murani mengatakan apabila posisi Deputi Penyelidikan KPK merupakan bagian Polri, maka KPK dapat meminta orang lain dari kepolisian untuk mengisi posisi tersebut.

"Artinya kalau Deputi itu jatahnya Polri, minta orang lain aja. Ada 80 orang lebih kok bintang satu yang kualitasnya mungkin jauh lebih baik dibanding Endar," kata dia.

Muradi kembali menegaskan bahwa Firli dan Listyo merupakan adik kakak yang berasal dari satu institusi yang sama. Hal itu mestinya membuat komunikasi keduanya menjadi lebih mudah.

"Ini rumah yang sama, adik kakak, kenapa juga jadi masalah. Jauh sebelum itu, masalah cicak buaya sampai berjilid jilid itu problem-nya enggak satu rumah. Ini satu rumah, di mana posisinya tinggal ngobrol. Jangan by phone, datang baik-baik lah," imbuh dia.

Sebelumnya, pemulangan Brigjen Endar Priantoro kembali ke Polri menuai perhatian publik. Pasalnya, Kapolri sudah bersurat sebanyak dua kali agar Endar tetap di KPK. Namun, KPK tetap menolak.

Tidak terima dicopot dari Direktur Penyelidikan, Endar pun melawan. Laporan dilayangkan kepada Dewan Pengawas atas dugaan pelanggaran etik Ketua dan Sekjen KPK.(han)