Komparasi Ideologi Pancasila dengan Ideologi Lainnya

Ideologi berasal dari kata ideo yang artinya cita-cita dan logos yang artinya pengetahuan. White memaknai ideologi sebagai cita-cita politik suatu masyarakat tertentu. Lebih lanjut, Titus mendefinisikan ideologi sebagai cita-cita politik, ekonomi, dan filsafat sosial yang terencana dan sistematis

Feb 17, 2024 - 06:13
Komparasi Ideologi Pancasila dengan Ideologi Lainnya

Oleh: Erry Himawan MS, S.Pt, MM

Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya Program Studi Manajemen.

 

Ideologi berasal dari kata ideo yang artinya cita-cita dan logos yang artinya pengetahuan. White memaknai ideologi sebagai cita-cita politik suatu masyarakat tertentu. Lebih lanjut, Titus mendefinisikan ideologi sebagai cita-cita politik, ekonomi, dan filsafat sosial yang terencana dan sistematis. Pembahasan tentang ideologi tidak bisa dilepaskan dari filsafat tata nilai dan kebenaran yang dijadikan pandangan hidup suatu bangsa. Artikel ini akan membahas komparasi dari ideologi Pancasila dan ideologi lainnya di belahan dunia.

Ideologi Pancasila merupakan paham yang dijadikan panutan bagi bangsa Indonesia dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila dituangkan dalam suatu rumusan pemikiran yang utuh dan bulat dalam lima sila yang dijadikan prinsip dalam kehidupan bersama.

Di dalam ideologi Pancasila termuat nilai-nilai yang menjadi acuan dan pedoman di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya adalah sebuah aturan kolektif yang mengikat seluruh rakyat Indonesia. Pancasila digali dari nilai-nilai luhur sejarah bangsa Indonesia, sehingga mengakar kuat  pada jiwa raga bangsa Indonesia sejak dulu. Untuk itu, sudah sepantasnya apabila seluruh rakyat Indonesia melestarikan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.

Pelestarian nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan melalui perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Menghargai keyakinan agama yang berbeda dan mengamalkan ajaran agama secara konsisten merupakan wujud implementasi sila pertama. Melindungi dan membantu yang lemah merupakan perilaku pengamalan sila kedua. Menghargai keragaman dan tolerasi salah satu wujud perilaku sila ketiga.  Mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat dan menghargai perbedaan pendapat merupakan perilaku sila ke empat. Bersikap adil bagi warga negara Indonesia merupakan pengamalan sila kelima.

Berbeda dengan Pancasila, ideologi kapitalisme telah mendominasi peradaban dunia secara global. Paham ini dipelopori oleh Adam Smith yang menindaklanjuti merkantilisme dan menjadi antitesa dari paham sosialis.

Kapialisme merupakan sistem perekonomian yang lebih menekankan peranan kapital atau pemilik modal dalam proses produksi. Para pebisnis yang berpaham kapitalis telah mempelajari pola-pola ekonomi dalam perdagangan internasional, tentang cara memanipulasi pasar untuk kepentingan mereka. Seorang kapitalis selalu berpikir bahwa melalui kekayaanya dia dapat mendominasi untuk menguasai dunia. Learner berpendapat bahwa kepanjangan tangan dari kapitalisme adalah imperialisme.

Sosialisme adalah paham yang menekankan pada kepemilikan bersama sebagai cara hidup yang paling baik. Paham ini menekankan kesetaraan hak semua lapisan, golongan, dan kelas di dalam masyarakat untuk menikmati keadilan, kemakmuran, dan kesejahteraan bersama.

Paham ini muncul pertama kali di Perancis pada tahun 1930. Pada awalnya paham ini merupakan aliran yang hendak menciptakan tatanan masyarakat berdasarkan hak milik bersama terhadap alat-alat kapital.  Tujuannya agar produksi tidak lagi dimonopoli oleh segelintir kelompok kecil pemillik modal yang hanya berorientasi kepada keuntungan. Akan tetapi lebih menekankan pada keadilan dan keuntungan bersama.

Pengikut paham ini antara lain Owen, Blanqui, Babeuf. Babeuf adalah seorang sosialis garis keras yang bercita-cita adanya “Republik Orang-orang Sama”. Blanqui lebih menekankan pada pemberontakan kaum buruh/rakyat dengan tujuan mengambil alih semua aset dari borjuis untuk menciptakan persamaan. Sementara, Owen menekankan pada adanya reformasi sistem industri sebagai sistem baru yang akan memberikan hasil sama-sama menguntungkan bagi buruh dan pemodal.

Marxisme merupakan antitesa kapitalisme yang dicetuskan oleh Karl Marx. Marx berpendapat bahwa semua yang dilakukan oleh para pemilik modal akan berdampak negatif kepada kaum buruh. Pokok pikiran paham ini adalah Keterasingan dalam kerja, Negara Kelas, dan Tennoisme.

Yang dimaksud “Keterasingan dalam bekerja” diilustrasikan sebagai seorang pekerja yang melakukan pekerjaan hanya untuk bertahan hidup tanpa menyukai pekerjaannya. Negara kelas adalah sebuah negara bentukan kaum kapitalis yang menyebabkan pertentangan antar kelas atas dan kelas bawah. Adapun Tennoisme adalah sebuah ajaran yang menyatakan bahwa seorang pekerja melakukan pekerjaannya dengan dalih agar negara menjadi lebih kuat dan maju.

Liberalisme merupakan sebuah paham yang sangat menjunjung kebebasan individu. Paham ini ingin mewujudkan sebuah tatanan masyarakat yang sejahtera melalui perubahan dan inovasi organisasi sosial. Kebebasan individu serta persamaan hak merupakan nilai politik yang diutamakan. Paham ini muncul pertama kali di Inggris akibat adanya revolusi industri dan teknologi. Perubahan inilah yang menjadi penyebab utama terjadinya perubahan orientasi kehidupan sosial di bidang ekonomi dan sosial.

Dalam paham ini, manusia dipandang sebagai individu yang utuh dan terlepas dari manusia lainnya. Setiap manusia memiliki potensi untuk hidup mandiri. Seiring dengan berjalannya waktu, paham ini terpecah menjadi dua golongan yakni, Liberalisme Klasik dan Liberalisme Modern.

Liberalismen klasik adalah paham politik yang mendukung kebebasan sipil dan politik dengan pemerintahan demokrasi perwakilan berdasarkan aturan-aturan hukum yang berlaku. Tokoh-tokoh dalam aliran ini antara lain John Locke, Adam Smith dan Montesque. Paham ini berkembang di Benua Eropa dan Amerika Serikat pada abad ke-19.

Liberalisme Modern adalah aliran liberalisme yang muncul akibat adanya transformasi perubahan pemikiran Liberalisme Klasik untuk mengatasi tantangan dan dinamika di masyarakat modern. Salah satu perubahan utama dalam pemikiran Liberalisme Modern adalah adanya peran pemerintah yang menonjol untuk melindungi dan memberikan kemakmuran, serta kesejahteraan kepada rakyatnya. Itulah yang menjadi pembeda dengan Liberalisme Klasik. Pemerintah wajib menjadi “Tokoh Sentral” dalam membentuk keselamatan sosial, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain. Liberalisme Modern mengakui bahwa kebebasan individu haruslah diimbangi dengan tanggung jawab sosial.

Komunisme merupakan paham yang lahir dari pemikiran Marx dan Engels. Paham ini merupakan antitesa dari ideologi Kapitalisme. Komunisme lebih menekankan pada “Hidup Bersama” dengan kaum buruh/proletar. Marx mengamati bahwa kaum buruh menjadi kaum yang tertindas, hidup dalam kemelaratan, jauh dari kemakmuran serta keadilan. Hal ini disebabkan oleh kerakusan kaum kapitalis terhadap hak-hak kaum buruh. Itulah sebabnya kebebasan dan hak kememilikan perorangan dalam komunisme dinegasikan karena dianggap sebagai sumber penghisapan terhadap kaum buruh. Kepemilikan pribadi juga dianggap dapat menghancurkan harmonisasi sosial.

 Untuk membangun sebuah negara, paham ini menekankan pada  adanya revolusi yang membenturkan kelas kapitalis/borjuis dengan kelas proletar/buruh. Revolusi perlu dilakukan untuk membentuk sebuah tatanan struktur masyarakat baru secara revolusioner dengan kemenangan pihak kelas proletar atau buruh.

Berdasarkan komparasi ideologi di atas, dapat disimpulkan bahwa Pancasila merupakan ideologi sebagai pandangan hidup yang tepat dan paling sesuai bagi bangsa Indonesia. Hanya Pancasila yang dapat melindungi seluruh bangsa Indonesia yang berketuhanan kepada Yang Mahaesa. Hanya Pancasila yang dapat mempersatukan keberagaman dalam kebhinekaan. Hanya Pancasila yang menjamin hak pribadi yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.  

 

Disunting oleh Dr. Umi Salamah, M.Pd (Dosen Pendidikan Profesi Guru Universitas Insan Budi Utomo Malang/Pengurus Perkumpulan Ilmuwan Sosial Humaniora Indonesia).