Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri Mulai Dari Konsolidasi Internal Hingga Urusan Capres 2024

Utut pun membantah pertemuan itu membahas soal capres PDIP, termasuk kabar bahwa Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah direstui Megawati menjadi capres

Apr 14, 2023 - 16:46
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri Mulai Dari Konsolidasi Internal Hingga Urusan Capres 2024
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. (Agung Pambudhy/detikcom)

NUSADAILY.COM – JAKARTA - PDIP menggelar pertemuan tertutup Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan anggota Fraksi PDIP DPR RI. Sejumlah hal diketahui dibahas, mulai dari konsolidasi internal hingga urusan capres 2024.
Megawati mengumpulkan anggota Fraksi PDIP DPR RI di Sekolah PDIP, Jakarta Selatan, Sabtu (8/4) lalu. Ketua Fraksi PDIP DPR Utut Adianto enggan membeberkan isi dari pertemuan tertutup itu.

"Ya itu memang benar, tapi tertutup. Kalau tertutup saya ngomong ya buat apa," kata Ketua Fraksi PDIP DPR Utut Adianto kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/4).

BACA JUGA : Ketika China Minta APBN Menjadi Penjamin Pinjaman Proyek...

"Ya intinya supaya anak-anak semangat, gitu aja," ucap Utut.
Semangat yang dimaksud Megawati, tambah Utut, adalah semangat para kader agar turun ke bawah dan menyerap aspirasi masyarakat. "(Semangat) Anak-anak supaya semangat turun ke bawah makin bonding dengan rakyat. Sudah, gitu saja poinnya," tutur dia.dilansir dari detik.com

Utut pun membantah pertemuan itu membahas soal capres PDIP, termasuk kabar bahwa Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah direstui Megawati menjadi capres. Dia mengaku tidak memahami mengenai kabar tersebut.

"Kalau aku ora ngerti, ora ngerti. Benar-benar nggak ngerti," katanya.

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat membuka acara Pendidikan Kader Perempuan Tingkat Nasional Tahun 2023 di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (23/2/2023). Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa pendidikan kaderisasi perempuan ini diikuti oleh seluruh kader Partai di seluruh Indonesia
Sementara itu, Ketua Bappilu PDIP Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul mengatakan pertemuan itu hanya membahas wacana kerja sama partai menjelang Pilpres 2024. Dia pun membantah soal adanya pembahasan penentuan capres PDIP.

BACA JUGA : Presiden Jokowi Buka Suara soal KPK OTT Proyek Kereta Api

 

"Nggak ada, nggak ada. Kalau Ibu cuma mengatakan kalau koalisi itu nggak ada, yang ada hanya kerja sama, itu contoh saja," katanya.

Ketua DPP PDIP sekaligus Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Said Abdullah membeberkan isi pertemuan tersebut. Said mengatakan konsolidasi partai dibahas dalam pertemuan Megawati dengan Fraksi PDIP DPR RI.

"Itu konsolidasi. Murni konsolidasi saja," kata Said kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/4).

Said membantah rapat itu mengonsolidasikan soal Pilpres dan Pileg 2024. Dalam rapat itu, sebut dia, para kader diminta menyiapkan laporan saat turun ke bawah (turba) menemui rakyat di dapilnya selama masa reses.

"Nggak, nggak (konsolidasi soal pilpres dan pileg). Konsolidasi karena mau menghadapi pasca-Lebaran, kemudian DPR reses, maka itu momentum bagi kader punya kewajiban untuk memberikan report ke DPP setiap turba," ujar Said.
Said menegaskan ihwal penentuan capres yang akan diusung PDIP di Pilpres 2024 tidak dibahas dalam pertemuan itu. Menurutnya, saat ini Megawati masih melakukan perenungan.

"Belum. Ini ketum masih melakukan olah batin dan laku batin," ujarnya.

"Ibu Ketum itu hari-hari mencermati dinamika politik, baik dengan komunikasi yang dibangun maupun dari sisi pemberitaan maupun dari sisi survei, maka semua akumulasi itu maka melakukan perenungan, olah batin, laku batin, kan begitu. Karena jam terbang ketum sudah sejak '80 sampai sekarang. Bayangin," lanjut dia.

Anggota DPR RI Fraksi PDIP Aria Bima turut ikut dalam pertemuan tertutup Megawati Soekarnoputri. Aria Bima mengatakan pertemuan itu menyinggung capres 2024.

Aria membeberkan arahan Megawati dalam acara tertutup itu. Menurutnya, Megawati menekankan kepada para kader bahwa PDIP merupakan alat perjuangan menuju masyarakat yang bhineka.

"Itu soal penegasan kita sebagai partai ideologis. Di sini adalah alat perjuangan, partai adalah alat perjuangan, partai adalah ibarat perahu, itu untuk menuju suatu masyarakat yang kita cita-citakan, yaitu masyarakat Pancasila, NKRI dan Bhineka tunggal Ika," kata Aria kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/4).

Aria melanjutkan, digelarnya pertemuan itu lantaran Megawati diduga terpicu dinamika wacana politik di eksternal partai. Urusan penentuan capres, Aria menegaskan hal itu merupakan kewenangan penuh Megawati.

"Pemicunya biasa, kalau ada kontraksi wacana di luar, ibu selalu merapatkan barisan ke dalamnya. Kalau kali ini bukan masalah politik, tetapi masalah ideologi, kader-kader lebih banyak bicara ideologi karena bicara Ideologi, karena sadar Ideologi akibatnya akan sadar politik, sadar politik akan menentukan sadar organisasi, sadar organisasi akan menentukan kultural budaya, saya kira itu," katanya.

"Dan Ibu menegaskan semua yang menyangkut capres-capresan adalah urusan ketua umum. Kamu turun dan turun, apalagi dalam suasana Ramadan dan Idul Fitri, nanti harus banyak menyapa rakyat," imbuhnya.

Sejauh ini, sebut Aria, belum ada nama yang diumumkan Megawati ke kalangan internal partai. Namun dia meyakini pengumuman capres PDIP akan dilakukan Megawati secepatnya.

"Masih belum menyebutkan nama, karena itu semua mengenai capres-cawapres, orang dan timing-nya adalah kewenangan penuh Ibu Ketua Umum, insyaallah secepatnya," kata dia.(ris)