Kedermawanan Merekatkan Kerukunan dan Toleransi

Apr 10, 2023 - 02:42
Kedermawanan Merekatkan Kerukunan dan Toleransi
Gus Miftah hadir saat acara bakti sosial yang digelar pengusaha muda, Tony Wahyudi di Dusun Banjar Tengah, Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

NUSADAILY.COM-MALANG- Kedermawanan sosial  tak memiliki batasan yang memandang latar belakang perbedaan keyakinan. Kegiatan filantropi inklusif selama bulan Ramadan menjadi momen untuk merekatkan kembali kerukunan dan toleransi antar warga. Sehingga selain mempersempit kesenjangan sosial, filantropi inklusif menghidupkan nilai humanisme dan memupuskan pandangan primordialisme.

Hal itulah yang mendorong pengusaha muda Tony Wahyudi untuk mendermakan 2.500 paket sembako kepada seluruh warga di Dusun Banjar Tengah, Desa Sumbersekar, Dau Kabupaten Malang. Bantuan paket sembako juga digelontorkan kepada warga di Dusun Junwatu, Junrejo, Kota Batu.

"Biarpun tidak seiman, bagaimanapun juga adalah saudara-saudara kita. Bantuan ini dari keluarga kami, pribadi," kata Tony Wahyudi (Minggu, 9/4).

Pemberian paket bantuan kepada masyarakat Dusun Banjar Tengah, sudah dilakukannya sejak 10 tahun lalu setiap momen Ramadan. Baginya, Dusun Banjar Tengah memiliki kenangan dan pengalaman di masa kecilnya. Karena itu, setiap tahun dirinya rutin mengguyurkan bantuan di tempat itu. 

"Masa kecil saya tumbuh berkembang di sini, Dusun Banjar Tengah. Ibu saya juga asli dari sini," kata pria yang juga Ketua Harley Harley-Davidson Club Indonesia (HDCI) Jatim itu.

Tony mengajak keluarga besarnya saat melakukan penyerahan bantuan paket sembako. Ia juga didampingi ibundanya, Hj Rumiyatih saat memberikan sembako secara simbolis. Selain menyalurkan bantuan, pengusaha yang berdomisili di Surabaya itu juga memberangkatkan tiga warga Dusun Banjar Tengah untuk beribadah umroh.  

Penyerahan bantuan itu juga dihadiri Gus Miftah yang diundang mengisi acara tausyiah. Hal ini berbeda seperti tahun-tahun sebelumnya di masa pandemi. Saat itu, acara tausyiah ditiadakan, meski begitu bantuan tetap diberikan secara door to door.

"Kalau saat pandemi dulu tidak ada pengajian, karena pembatasan masyarakat. Kali ini kembali digelar lagi. Semoga bantuan ini bisa memberi manfaat bagi masyarakat," pungkasnya. (oer/wan)