Israel Bombardir Rafah lagi, Kali ini Tewaskan 35 Orang dan Puluhan Terluka

"Serangan udara telah membakar tenda-tenda [pengungsi], tenda-tenda itu meleleh, dan jasad orang-orang di dalamnya juga terbakar," kata salah satu warga yang tiba di rumah sakit Kuwaiti di Rafah.

May 27, 2024 - 07:12
Israel Bombardir Rafah lagi, Kali ini Tewaskan 35 Orang dan Puluhan Terluka

NUSADAILY.COM – GAZA - Serangan udara Israel ke Rafah, di Gaza Selatan menewaskan setidaknya 35 warga Palestina dan melukai lusinan orang lainnya pada akhir pekan lalu.

Serangan itu menargetkan ke lokasi pengungsian warga Gaza. Demikian pernyataan dari layanan darurat sipil dan kesehatan Palestina yang beroperasi di Gaza, seperti dikutip dari Reuters.

Juru bicara Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikelola Hamas, Ashraf Al Qidra mengatakan korban tewas dan luka akibat serangan Israel ke permukiman Tel Al-Sultan itu kebanyakan adalah perempuan dan anak-anak. Di Rafah bagian barat itu, kata Qidra, adalah tempat pengungsian bagi para warga Gaza akibat agresi militer Israel yang kembali makin ofensif sejak lebih dari dua pekan lalu.

"Serangan udara telah membakar tenda-tenda [pengungsi], tenda-tenda itu meleleh, dan jasad orang-orang di dalamnya juga terbakar," kata salah satu warga yang tiba di rumah sakit Kuwaiti di Rafah.

Sementara itu Komite Internasional Palang Merah menyatakan rumah sakit lapangan di Rafah mendapatkan peningkatan jumlah pasien luka.

Salah satu pejabat senior Hamas, Sami Abu Zuhri mengatakan penyerangan Israel ke Rafah itu adalah sebuah 'pembantaian', dan menuntut pertanggungjawaban--termasuk dari Amerika Serikat (AS)--yang membantu persenjataan dan uang bagi Negara Zionis.

Pada Minggu kemarin saja, Kemenkes di Gaza mengidentifikasi ada lima korban tewas yang semuanya adalah warga sipil Palestina.

Bombardir serangan udara, dan rangkaian upaya operasi darat Israel itu terjadi akhir pekan lalu setelah Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag memerintahkan Negara Yahudi menghentikan agresi ke Rafah.

Israel yang mengabaikan ICJ itu tetap melakukan serangan udara, dan mengerahkan pasukan operasi darat--termasuk tank--ke perbatasan Rafah.

Warga di Rafah mengatakan sejauh ini tank-tank dan tim operasi darat Israel itu belum masuk ke kota tersebut.

Sementara itu Israel menyatakan operasi itu dilakukan untuk terus memburu milisi Hamas dan memaksanya keluar dari lubang-lubang persembunyian di Gaza, termasuk Rafah.

Militer Israel mengklaim serangan ke kamp di Rafah telah ditargetkan secara presisi, "dan pada kecerdasan presisi yang mendasar."

Meskipun demikian, militer Israel mengatakan laporan yang menyatakan ada korban sipil yang terluka itu akan menjadi bahan evaluasi.

"Insiden ini sedang dikaji kembali," demikian pernyataan militer Israel atau IDF seperti dikutip dari Reuters.

Di sisi lain, sayap militer Hamas meluncurkan roket-roket ke Israel tengah, termasuk Tel Aviv.

Mengutip dari Aljazeera, setidaknya ada delapan roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza ke pusat Israel, termasuk Tel Aviv.

Dalam pernyataannya yang disiarkan lewat saluran pesan Telegram pada Minggu (26/5), Brigade Al-Qassam menyatakan roket-roket yang diluncurkan itu sebagai sebuah balasan terhadap, "Aksi pembantaian zionis terhadap warga sipil [Palestina]."

Sementara itu militer Israel, Israel Defence Forces (IDF) menyatakan garda pertahanan udara telah berhasil mengintersepsi roket-roket Hamas dari Gaza tersebut.

Di wilayah pendudukan Israel, setidaknya di 30 titik--termasuk Tel Aviv--sirine berbunyi keras sebagai tanda peringatan serangan roket Hamas.(han)