Ada Nuansa Olimpiade di Koleksi Couture Didit Hediprasetyo

Konsep haute couture, kasta mode tertinggi dalam hal kualitas dan keterampilan, diterjemahkan Didit ke dalam estetika yang lebih 'ringan' dengan mengambil spirit Olimpiade 2024. Kebetulan Paris yang dikenal citranya sebagai kiblat mode global akan menjadi tuan rumah pesta olahraga dunia empat tahunan itu pada Juli ini.

Jul 2, 2024 - 06:32
Ada Nuansa Olimpiade di Koleksi Couture Didit Hediprasetyo
Foto: Dok Didit Hediprasetyo

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Euforia Olimpiade 2024 menginspirasi para desainer mempersembahkan koleksi yang terinspirasi dari dunia olahraga.

Tanpa terkecuali Didit Hediprasetyo, perancang Indonesia yang berbasis di Paris, Prancis.

Meski tidak ambil bagian di Paris Fashion Week Haute Couture Autumn/Winter 2024-2025, Didit tetap melansir koleksi adibusana terbaru untuk musim gugur-dingin tahun ini. 'Vibrant Diversity', demikian ia menamainya.

Konsep haute couture, kasta mode tertinggi dalam hal kualitas dan keterampilan, diterjemahkan Didit ke dalam estetika yang lebih 'ringan' dengan mengambil spirit Olimpiade 2024. Kebetulan Paris yang dikenal citranya sebagai kiblat mode global akan menjadi tuan rumah pesta olahraga dunia empat tahunan itu pada Juli ini.

Garis desain Didit yang elegan dalam potongan yang bersih (clean-cut) cenderung minimalis masih menonjol di koleksi yang terdiri hampir 20 set busana (looks) bagi pria dan wanita ini. Namun, pendekatan yang lebih kultural dan nasionalis membuatnya terasa lebih unik.

Muncul slip-dress berbahu asimetris dalam kombinasi warna merah-putih-biru yang mengingatkan pada bendera Prancis, negara tuan rumah Olimpiade 2024. Look tersebut diperagakan oleh model dan aktris ternama Prancis Laetitia Casta yang juga pernah memegang titel Victoria's Secret Angel.

Adapula terusan yang mengikuti lekuk tubuh berwarna hijau-putih-merah seperti bendera Italia, atau atasan polos hijau-hitam yang dapat diinterpretasikan sebagai bendera Palestina. Tentu pilihan busana bernuansa merah-putih mendapat porsi yang lebih besar sebagai bentuk penghormatan Didit untuk negaranya sendiri.

Selain terusan yang jatuh pas ataupun longgar, terselip pula jaket kulit yang sporty hingga wide-leg pants yang nyaman.

Disebutkan dalam keterangan tertulisnya, bahwa desain tersebut memprioritaskan kebebasan tubuh dalam bergerak, selaras dengan filosofi Didit bahwa fashion semestinya tidak mengekang pergerakan.

Kreasi Didit menambah daftar kreasi desainer Paris lainnya yang meleburkan kemewahan sebuah adibusana dengan antusiasme menyambut Olimpiade 2024. Christian Dior hingga Thom Brown melakukan pendekatan yang sama untuk musim ini.

Lebih dari itu, koleksi Didit merupakan selebrasi dari sebuah keberagaman kultur. Sosok yang menjadi muse-nya kali ini pun datang dari beragam latar budaya (Indonesia diwakili oleh top model Mariana Renata). Seperti halnya Olimpiade yang mempertemukan bangsa-bangsa di dunia.

Mungkinkah koleksi ini juga pertanda bahwa Didit akan merancang pakaian bagi kontingen Indonesia di pembukaan Olimpiade? Untuk sementara ini, waktu Didit memang lebih tersita di 'kampung halaman' untuk mendampingi sang ayah, presiden RI terpilih Prabowo Subianto. Apalagi Prabowo sedang dalam pemulihan pasca-operasi besar di kakinya yang pernah cedera semasa bertugas di TNI pada era 1980-an.

Olimpiade tahun ini akan lebih 'fashionable' dari biasanya mengingat LVMH, perusahaan induk luxury brand seperti Dior dan Louis Vuitton, menjadi sponsor utamanya.

Bangsa lain juga sudah menyiapkan kostum terbaik dengan melibatkan para pemain besar dari negerinya sendiri. Sebut saja Ralph Lauren untuk Amerika Serikat, dan Italia dengan Giorgio Armani.

Memang sudah semestinya kostum perwakilan Indonesia di Olimpiade mendapat perhatian lebih dan ditangani oleh perancang berpengalaman.(han)