Pecah Kongsi

Oleh: Rudi Setiawan Pemerhati Sosial Magetan

Jun 16, 2024 - 00:23
Pecah Kongsi
Rudi Setiawan, Pemerhati Sosial Magetan.

OPD... pecah kongsi.

Ada yang karena balas budi, ada yang mengamankan kursi.

Camat-camat... pecah kongsi.

Ada yang kakinya terikat oleh angin, ada juga yang melirik naik tangga.

Lurah kades... pecah kongsi.

Ada yang gak enak hati karena janji sudah disepakati.

Kontraktor... pecah kongsi.

Berebut pekerjaan untuk bayar fee 10%, berebut muka agar mudah diingat.

Media... pecah kongsi.

Tulisan dan suaranya terkebiri fakta, berubah-ubah kemana ombak membawa.

LSM... pecah kongsi.

Pembelaannya berdasar pesanan, salto berakrobat tetap saja salah langkah, demi dapur agar tetap menyala.

Ulama... pecah kongsi.

Mendengarkan siapa yang menumpuk semen, umat bingung karena tuntunan yang redup. Fatwa mulia jadi lagu tanpa nada, kiblat bergeser sesuai selera. Wirid khusyuk berubah yel-yel.

Penegak hukum... pecah kongsi.

Saling berebut tongkat sakti yang katanya untuk mengayomi, namun, tetap saja, tongkatnya patah hingga susah berdiri tegak.

Partai Politik... pecah kongsi.

Kader utama merana merintih dan tersingkir, tergeser seonggok upeti dari pendatang baru yang tak tahu malu. Dan perjuangan tak ubahnya seperti debu.

PDAM dan RSUD... pecah kongsi.

Melangkah bingung, setor sana setor sini. Karena lupa arti kata Direktur. Direken Batur, memang kata tepat.

DPRD... pecah kongsi.

Yang dibela tidak jelas sasaran, keputusannya selalu saja tumpul. Pokir hanya alat menjaring angin, akibat salah menerjemahkan Tupoksi.

Sejatinya, kalian hanya boneka.

Boneka lucu yang hanya jadi mainan, mainan para gajah yang lagi ereksi. Sedang ilmu dan akhlakmu berubah, jadi garasi mobil dan daster merah.

Kamu tahu pecah kongsi?

Pecah kongsi itu pengkhianatan. Pengkhianatan pada tuannya. Dan tuanmu yang sejati adalah rakyat. Mengapa berkongsi dengan para gajah? Padahal gajah hewan pelupa.

Tuhan adalah rakyat.

Dari pajak-NYA, dapurmu tetap ngebul dengan lauk pauk yang mewah. Dari kepercayaan-NYA, kamu bisa beli tanah di mana-mana dan tabungan menggunung. Dari kebaikan-NYA, dasi dan bajumu tetap licin terseterika. Dari ketulusan-NYA, banyak orang menunduk menyapa dengan salam hormat.

TAPI MENGAPAAAAA???

Kongsi dengan rakyat kau dua kan!!! Itu berarti, Tuhan, juga kau dua kan!!!

INGAAAT!!!

Tuanmu adalah rakyat. Dan rakyat adalah Tuhan. Tuhan adalah jalan paling benar tempatmu berkongsi. Dan tiba saatnya, kewenangan semu itu pasti hilang bersama badai yang kau tabur.

---

Magetan, 12 Juni 2024.

Front Row.

Pemilu berada di jalan curam.