ISNU -Muhammadiyah Gelar Talk Show Bahas Lingkungan Hidup

Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PC ISNU) Kabupaten Malang, Kiai Abdullah SAM, S.Psi., M.Pd., menjadi narasumber talk show dengan tema Merawat Lingkungan Hidup dalam Perspektif NU dan Muhammadiyah, Sabtu (2/12/2023). Diskusi lingkungan hidup yang digelar oleh Kader Hijau Muhammadiyah (KHM) dan Umat Untuk Semesta ini berlangsung di Kopi Tani, Dau, Kabupaten Malang.

Dec 4, 2023 - 05:32
ISNU -Muhammadiyah Gelar Talk Show Bahas Lingkungan Hidup
Dialog Peduli Lingkungan yang dihadiri KH Abdullah Syam Ketua PC ISNU Kabupaten Malang dan Wakil Ketua PD Muhammadiyah Kota Batu, Dr. KH. Nurbani Yusuf, M.Si.

NUSADAILY.COM - BATU - Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PC ISNU) Kabupaten Malang, Kiai Abdullah SAM, S.Psi., M.Pd., menjadi narasumber talk show dengan tema Merawat Lingkungan Hidup dalam Perspektif NU dan Muhammadiyah, Sabtu (2/12/2023). Diskusi lingkungan hidup yang digelar oleh Kader Hijau Muhammadiyah (KHM) dan Umat Untuk Semesta ini berlangsung di Kopi Tani, Dau, Kabupaten Malang.

Kiai Abdullah SAM tidak sendiri, tokoh muda NU itu menjadi pembicara bersama Wakil Ketua PD Muhammadiyah Kota Batu, Dr. KH. Nurbani Yusuf, M.Si., dan Koordinator KHM Malang Raya, Aula Rahma Nuraini. Kegiatan talk show sendiri diikuti oleh puluhan mahasiswa dari sejumlah kampus, aktivis dan pemerhati lingkungan hidup Malang Raya.

PC ISNU Kabupaten Malang diundang khusus pada acara ini karena tak lepas dari perannya dalam gerakan lingkungan hidup. Sejak dipimpin oleh Kiai Abdullah SAM, PC ISNU Kabupaten Malang menjadikan isu lingkungan hidup sebagai program kerja unggulan.

Sejak tahun 2019, badan otonom (banom) yang berisikan intelektual NU ini telah menggagas gerakan sumur resapan di 7 kecamatan Kabupaten Malang. Kemudian menggelar FGD lingkungan hidup yang melibatkan sejumlah stakeholder membahas kondisi lingkungan dan konservasi mata air. Dan, PC ISNU Kabupaten Malang pernah membuat surat terbuka kepada Presiden Jokowi tentang darurat banjir pada 2020 silam. Yang terbaru adalah bantuan air bersih kepada warga terdampak kekeringan di Desa Karangkates (25/11/2023).

Permasalahan lingkungan memang begitu kompleks dan berkaitan satu sama lain. Penataan tata kota yang tidak mendukung kelestarian lingkungan dan tata kelola sampah yang kurang baik menjadi sejumlah faktor masalah lingkungan hidup.

Adanya kegiatan talk show hari ini (red), adalah sarana edukasi bagi generasi muda. Menurut Aula, Koordinator KHM Malang Raya, generasi muda sekarang tidak begitu perhatian dengan lingkungan hidup. Padahal dengan menjaga lingkungan hidup berarti ikut menjaga kelestarian mata air sebagai sumber kehidupan.

"Edukasi merawat lingkungan hidup penting dilakukan dari sekolah-sekolah. Sebagai generasi muda jangan terlena dengan tidak perhatian akan hal penting ini", kata mahasiswa UMM asal Magetan itu.

Sementara itu, berkaitan dengan isu yang diusung, Ketua PC ISNU Kabupaten Malang menyebut bahwa Malang ini sebagai laboratorium bencana. Menurut Pengasuh Pesantren Rakyat Al-Amin itu, bencana apa saja ada di Malang mulai dari puting beliung, banjir, gempa, kebakaran hingga potensi tsunami.

"Karena di Malang ini ada gunung tertinggi, gunung teraktif, laut terindah dan laut terganas. Bahkan air di Malang ini dibutuhkan oleh 25 kabupaten atau kota se-Jawa Timur sehingga berbicara lingkungan hidup di Malang sudah sangat tepat", ungkapnya.

NU memiliki nilai dasar pergerakan yakni tauhid, hablum minallah, hablum minannas dan hablum minalalam. Dari perspektif NU, menjaga lingkungan masuk dalam nilai dasar pergerakan karena merupakan salah satu cara menjaga hubungan dengan alam.

NU sendiri memiliki keunikan. Menurut cerita Abdullah SAM, di NU ada istilah nyadran, barikan dan selamatan di tempat yang dianggap angker seperti di bawah pohon atau di tengah-tengah hutan. "Biasanya sambil bilang kepada kita dulu jangan di situ karena wingit, angker dan jangan sampai nebang pohon, jangan mendekat", katanya.

Jika dipikir secara mendalam, mengapa orang dulu mengatakan seperti itu karena tempat-tempat tadi menjadi sumber mata air. "Di mana ada mata air maka di situ tempat peradaban dunia dimulai", tutur Wakil Ketua 2 STIT Ibnu Sina Malang ini.

"Mitosisasi itu dalam rangka menjaga alam, tapi yang terjadi sekarang malah sebaliknya. Banyak penebangan pohon dan kerusakan lingkungan hingga debit air dunia semakin menurun. Bahkan persentasenya hanya tersisa 3% di dunia", imbuhnya.

Oleh karena itu, mempertahankan air adalah hal yang wajib. Sehebat apa pun teknologi, manusia tetap butuh air. "Dan kunci mempertahankan air adalah lingkungan", tegas Abdullah SAM.

Senada dengan tokoh muda NU Kabupaten Malang itu, Nurbani Yusuf mengatakan bahwa jumlah manusia semakin bertambah. Seiring dengan itu, krisis pangan dan air bakal dihadapi oleh umat manusia.

"Kebutuhan air dari tahun ke tahun semakin bertambah tetapi sumber mata air semakin berkurang. Maka dari itu harus dimulai dari diri kita sendiri mengubah pola hidup agar lebih baik", terang Wakil Ketua PD Muhammadiyah Kota Batu ini.

Selanjutnya, Nurbani mengimbau gerakan menanam pohon secara masif. Menurutnya, menanam pohon itu lebih baik dari membangun masjid. "Kalau menanam pohon itu manfaatnya untuk semesta bukan hanya NU dan Muhammadiyah", terangnya.

"Ayo kembali menanam pohon di tempat-tempat sumber mata air. Ayo action jangan menunggu", seru Nurbani.

Sepakat dengan itu, Ketua PC ISNU mengajak generasi muda untuk bersahabat dengan lingkungan. "Tidak bisa kita hanya saleh ritual saja tanpa saleh sosial dan mempertajam hablum minalalam", ajak Wakil Direktur Pesantren Center Nusantara ini.

"Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu ada kerja kolaborasi struktural dan kultural. Ke depan harus memiliki pemimpin tegas dan politik yang peduli dengan lingkungan hidup", harapnya.
 
Dalam pernyataan penutupnya, Kiai Abdullah SAM mengimbau ada peningkatan peran dan fungsi seluruh elemen. Mengisi ruang-ruang publik seperti media bisa digunakan sebagai sarana sosialisasi pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup.

"Lingkungan adalah diriku. Diriku sejatinya adalah lingkunganku", pengasuh Pesantren Rakyat Al-Amin itu. (cha)