Pemkab Sumenep Komitmen Sejahterakan Petani

Pemerintah Daerah (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus berkomitmen sejahterakan para petani, khsusnya petani tembakau.

Dec 4, 2023 - 05:37
Pemkab Sumenep Komitmen Sejahterakan Petani
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wonsojudo hadir secara virtual pada kegiatan FGD PWR Sumenep. (Nurul Anam/nusadaily.com)

NUSADAILY.COM - SUMENEP - Pemerintah Daerah (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus berkomitmen sejahterakan para petani, khsusnya petani tembakau.

Hal itu disampaikan Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Tembakau yang digelar DPC PWRI Sumenep Sabtu, 02 Desember 2023, kemarin.

"Kami berharap semua pihak bisa bersinergi bagaimana kesejahteraan para petani kita," ucap bupati Fauzi ketika hadir secara virtual.

Pada kesempatan itu juga, Bupati Fauzi menyampaikan jika pemerintah daerah ingin menerbitkan ruang kepada para petani terkait harga tembakau yang ada di Kabupaten Sumenep.

Hal itu, sebagai upaya pemrintah mendorong kesejahteraan petani. Salah satunya melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep terus berupaya memberikan semua kebutuhan sarana dan prasarana pertanian.

Namun, itu semua, kata suami Nia Kurnia itu, harus terdata dengan benar. Karena itu, masyarakat yang ingin mendapatkan bantuan agar segera melakukan validasi data.

"Jadi bantuan pemerintah ini banyak, apalagi anggaran DBHCHT yang sudah dirasakan penuh oleh masyarakat," tegasnya.

"Semoga dengan adanya FGD ini, ada ukuran bersama-sama, serap aspirasi, dan mendapatkan kesejahteraan bersama untuk para petani tembakau," harap Bupati Fauzi, menimpali.

Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep Arif Firmanto menyampaikan, komitmen Pemerintah Daerah melalui dinasnya untuk meningkatkan kesejahteraan petani tembakau yaitu melalui bantuan bibit gratis dan pupuk gratis.

Namun, ada banyak faktor yang harus diperhatikan oleh petani agar mendapatkan kesejahteraan, khususnya dari tembakau. Salah satunya terkait penanaman tembakau harus berdasarkan prediksi yang jitu dan masuk akal.

"Pemerintah tidak bisa membatasi petani dalam menanam tembakau, tapi kami sepakat dengan apa yang disampaikan Ketua PWRI Sumenep Rusydiyono agar petani tidak menanam tembakau hanya berdasarkan keinginan dan luasnya lahan," ujar Arif Firmanto saat menyampaikan materi secara virtual.

Menurut Kepala Dinas yang akrab disapa Arif itu, para petani yang hendak menanam tembakau harus berdasarkan prediksi kebutuhan pasar atau pabrikan agar hasil tanam tidak merugi.

Jangan sampai, mahalnya harga di tahun ini menjadi alasan petani berlomba-lomba menanam tembakau di tahun 2024 mendatang.

"Karena dengan mahalnya harga tembakau tahun ini (musim tanam 2023, red), tidak menutup kemungkinan tahun 2024 petani akan berlomba-lomba menanam tembakau," terang Arif, menambahkan.

Padahal, jumlah produksi tembakau yang samakin naik tidak pasti membuat petani mendapatkan untung besar. Bisa jadi, itu malah membuat harga tembakau anjlok karena jumlah produksi tak sebanding dengan kebutuhan.

Alhasil, bukannya untung, petani malah berpotensi besar mengalami kerugian karena menanam tembakau tanpa memerhatikan kebutuhan pasar maupun pabrikan.

"Maka dari itu, saya sangat sepakat dengan FGD bertema 'Menakar Kebutuhan Tembakau di tahun 2024' yang diadakan oleh PWRI, acara ini luar biasa," tegas Arif Firmanto.

Sebelumnya, Ketua DPC PWRI Sumenep Rusydiyono mengungkapkan, kegiatan FGD itu untuk menemukan solusi dari sejumlah permasalahan petani saat musim tembakau tiba.

"Kita juga punya kewajiban dan tanggung jawab bagaimana untuk musim tanam tembakau tahun ini tidak menjadi hal buruk untuk tahun yang akan datang," kata Rusydiyono dalam sambutannya.

Ketua DPC PWRI Sumenep itu kemudian bercerita bagaimana kondisi petani saat ini. Menurutnya, para petani tidak boleh hanya mengacu pada harga pasar, namun harus paham bagaimana serapan pabrikan tembakau.

"Saat ini kita duduk bersama, mendiskusikan bagaimana persoalan tembakau di tahun 2024 mendatang. Apa yang harus dilakukan petani ke depan, sehingga para petani menanam tembakau tidak hanya soal kebanyakan modal, luas lahan, akan tetapi menemukan nilai jual pasar," jelasnya.

Kegiatan FGD Tembakau dengan peserta gabungan kelompok tani (Gapoktan) dari kecamatan penghasil tembakau di Sumenep tersebut berjalan dengan sukses. Kegiatan ini digelar di Edutorium Jagha Tembha UNIBA Madura, Kecamatan Batuan.

Selain Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo dan Kepala DKPP Sumenep Arif Firmanto, panitia menghadirkan CEO PT Empat Sekawan Mulia Pamekasan Suhaydi, Ketua DPRD Sumenep H. Abdul Hamid Ali Munir dan CEO PR Bahagia H. Mukmin sebagai pembicara. (nam)