Imbas Boikot Israel, Ribuan Karyawan Starbucks Timur Tengah Terancam PHK

Raksasa ritel AIShaya Group yang memegang lisensi waralaba Starbucks di Timur Tengah akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lebih dari 2.000 orang karena lesunya kinerja akibat boikot agresi Israel di Gaza.

Mar 7, 2024 - 05:50
Imbas Boikot Israel, Ribuan Karyawan Starbucks Timur Tengah Terancam PHK

Nusadaily.co.id – Jakarta - Raksasa ritel AIShaya Group yang memegang lisensi waralaba Starbucks di Timur Tengah akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lebih dari 2.000 orang karena lesunya kinerja akibat boikot agresi Israel di Gaza.

Dilansir dari laman Reuters melalui medcom.id, PHK itu akan memotong sebesar 4% dari total tenaga kerja AlShaya Group yang berjumlah hampir 50.000 orang. Mayoritas pekerja berada di waralaba Starbucks di Timur Tengah dan Afrika Utara.

Sumber yang mengetahui rencana ini mengatakan aksi boikot anti Israel ini telah menyebabkan kondisi perdagangan yang sulit bagi perusahaan.

“Sebagai akibat dari kondisi perdagangan yang terus menantang selama enam bulan terakhir, kami mengambil keputusan yang menyedihkan dan sangat sulit untuk mengurangi jumlah rekan kerja di toko Starbucks kami,” kata AlShaya dalam keterangannya.

AlShaya mengatakan bahwa mereka akan tetap mendukung para karyawan yang terdampak dari bisnis tersebut serta Starbucks akan tetap berkomitmen untuk bekerja sama dengan AlShaya untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang di wilayah penting ini.

"Starbucks tetap berkomitmen untuk bekerja sama dengan AlShaya untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang di wilayah yang penting ini," tambah juru bicara Starbucks.