Embung Mengering, Ongkos Bertani di Magetan Makin Mahal

Jun 27, 2023 - 17:32
Embung Mengering, Ongkos Bertani di Magetan Makin Mahal
Foto : Embung Tamanarum di Desa Tamanarum Kecamatan Parang yang mengering. Selasa (27/06/2023).

NUSADAILY.COM - MAGETAN - Memasuki musim kemarau tahun ini, embung di desa Tamanarum Kecamatan Parang Kabupaten Magetan Jawa Timur mengering lebih cepat dari yang mereka prediksi. Para petani di desa setempat mengaku terpaksa harus mengeluarkan biaya lebih untuk membeli air dari sumur pompa.



Menurut Endro, petani setempat embung mulai mengering sejak 3 bulan ini akibat pendangkalan tidak lagi bisa menampung air yang lebih banyak. Awalnya dikira cukup hingga musim tanam palawija ternyata salah.

"Musim tanam palawija tahun ini kami sulit air diembung habis. Karena kami ingin bisa makan ya terpaksa beli air sumur. Walau berat per jam Rp45 ribu kami tempuhi agar bisa tanam," katanya kepada nusadaily.com, Selasa (27/06/2023).

Menurutnya, bagi petani yang tidak memiliki modal lebih memilih tidak menanami sawahnya. Mereka tidak mampu mbeli air sumur. Yang ditotal dari awal tanam hingga panen bisa Rp2 juta lebih.

Kesulitan musim tanam palawija tahun ini juga dirasakan oleh petani lain bernama Ndosol akibat embung mengering lebih cepat.

Para petani berharap pemerintah setempat segera melakukan pengerukan sedimen di embung agar bisa menampung air hujan lebih banyak.

Sementara itu dari pantauan di beberapa tempat, tidak hanya embung Tamanarum saja yang mengering. Sejumlah embung lainnya juga terpantau menyusut lebih cepat akibat kemarau tahun ini. Seperti embung Pendem, embung Joketro dan ebung Klumpit.

Dikonfirmasi terpisah, Kabid SDA Magetan Yulianto K Iswahyudi mengatakan, jika hasil koordinasi dan rapat dengan UPTD akhir bulan Juni untuk Musim tanam kedua sudah panen.

"Untuk berikutnya kami himbauan sesuai surat BMKG dan Dinas Pertanian untuk menanam tanaman yang tidak membutuhkan air banyak di musim tanam ketiga ini ya. Karena kemarau Elnino

Embung Tamanarum masih menjadi aset BBWS Bengawan Solo, soal sedimen yang menumpuk Yuli menyarankan untuk menanyakan langsung kepada yang punya aset.

"Tanyakan kepada BBWS saja langsung, kalau kita hanya pemanfaat air nya saja ya," Yuli memungkasi. (*/nto).