Duh! Ratusan Siswa di Iran Alami Keracunan Massal, Penyebab Masih Misterius

Ratusan kasus gangguan pernapasan dilaporkan dalam tiga bulan terakhir di antara siswi-siswi sekolah di Iran, kebanyakan di kota Qom, di sebelah selatan ibu kota Iran, Teheran.

Mar 1, 2023 - 22:08
Duh! Ratusan Siswa di Iran Alami Keracunan Massal, Penyebab Masih Misterius
ilustrasi keracunan massal

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Ratusan siswi sekolah di beberapa wilayah Iran mengalami keracunan massal yang penyebabnya misterius. Puluhan orang di antara mereka harus dirawat di rumah sakit. Insiden ini dicurigai otoritas Teheran sebagai serangan yang disengaja pihak-pihak tertentu.

Seperti dilansir AFP, Rabu (1/3/2023), ratusan kasus gangguan pernapasan dilaporkan dalam tiga bulan terakhir di antara siswi-siswi sekolah di Iran, kebanyakan di kota Qom, di sebelah selatan ibu kota Iran, Teheran. Beberapa kasus gangguan pernapasan itu membutuhkan perawatan medis di rumah sakit.

Seorang pejabat pemerintah setempat, yang tidak disebut namanya, menyatakan bahwa insiden itu diyakini sebagai upaya disengaja untuk memaksa penutupan sekolah-sekolah bagi perempuan.

"Siang hari ini, sejumlah siswi mengalami keracunan di Sekolah Perempuan Khayyam di kota Pardis, Provinsi Teheran," demikian laporan kantor berita Tasnim pada Selasa (28/2) waktu setempat.

BACA JUGA : Puluhan Siswa SMP-SMA Yayasan Marsudirini Bogor Keracunan...

Sedikitnya 35 siswi telah dibawa ke rumah sakit sejauh ini. Kantor berita Tasnim juga melaporkan bahwa ratusan kasus keracunan tercatat sejak November tahun lalu di sedikitnya dua kota lainnya di Iran, termasuk Qom.

Pada Minggu (26/2) waktu setempat, para siswa di sekolah perempuan di Borujerd dilarikan ke rumah sakit dalam insiden serupa. Itu menjadi kasus keempat yang terjadi di kota tersebut dalam sepekan terakhir.

Orang tua para siswa yang keracunan berkumpul di luar kantor pemerintah Qom, pada 14 Februari lalu, untuk 'menuntut penjelasan' dari otoritas setempat. Keesokan harinya, juru bicara pemerintah Iran, Ali Bahadori Jahromi, menyatakan Kementerian Intelijen dan Pendidikan tengah mencari tahu penyebab keracunan itu.

Pekan lalu, Jaksa Agung Iran Mohammad Jafar Montazeri memerintahkan penyelidikan yudisial terhadap insiden tersebut.

Sementara pada Selasa (28/2) waktu setempat, parlemen Iran menggelar rapat untuk membahas insiden keracunan massal itu bersama dengan Menteri Kesehatan (Menkes) Bahram Eynollahi. Kantor berita IRNA mengutip juru bicara parlemen Iran, Mohammad Bagher Ghalibaf, yang menegaskan otoritas kota Qom dan Borujerd 'tengah mengurusi kasus keracunan siswa'.

Dalam pernyataan pada Minggu (26/2) waktu setempat, Wakil Menkes Younes Panahi menyatakan beberapa orang diracun di sekolah perempuan di Qom, dengan tujuan menutup akses pendidikan untuk anak-anak perempuan.

"Setelah insiden beberapa siswa keracunan di sekolah-sekolah Qom, ditemukan bahwa beberapa orang menginginkan semua sekolah, khususnya sekolah anak-anak perempuan, untuk ditutup," ucap Panahi seperti dikutip IRNA.

Dia tidak menjelaskan lebih lanjut soal pihak yang disebutnya ingin menutup sekolah khusus perempuan. Sejauh ini, belum ada penangkapan yang dilakukan terkait insiden keracunan massal itu.

Para aktivis membandingkan pihak-pihak yang bertanggung jawab atas insiden keracunan massal itu dengan Taliban di Afghanistan dan Boko Haram di Sahel, yang menentang pendidikan untuk perempuan. (ros)