Puluhan Siswa SMP-SMA Yayasan Marsudirini Bogor Keracunan Makanan

Keracunan massal menimpa para siswa SMP dan SMA Yayasan Marsudirini di Desa Tegal, Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sebanyak 55 siswa itu keracunan makanan usai mengikuti kegiatan di asrama tersebut pada Sabtu, 18 Februari 2023 lalu.

Feb 21, 2023 - 13:59
Puluhan  Siswa SMP-SMA Yayasan Marsudirini Bogor Keracunan Makanan
Siswa yang keracunan sedang dirawat. (foto: medcom.id)

NUSADAILY.COM – BOGOR – Keracunan massal menimpa para siswa SMP dan SMA Yayasan Marsudirini di Desa Tegal, Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sebanyak 55 siswa itu keracunan makanan usai mengikuti kegiatan di asrama tersebut pada Sabtu, 18 Februari 2023 lalu.

 

Kepala Kepolisian Sektor Kemang, Kompol Ari Trisnawati, mengatakan sebagian siswa mengeluh mual. Ia menuturkan pihak yayasan sudah memberikan susu untuk mengeluarkan racun.

 

Dilansir dari medcom.id, Para siswa dibawa ke Rumah Sakit (RS) Sentosa menggunakan bus sekolah. Sebanyak tiga siswa mengalami gejala berat. Sementara 52 siswa mengalami gejala ringan dan sedang, sehingga boleh pulang dari RS pada Senin siang.

 

"Pada pukul 11.30 WIB ke-52 siswa selesai melaksanakan perawatan dan dinyatakan bisa kembali atau diperbolehkan pulang," kata Ari.

 

Sementara itu, Penanggung Jawab Yayasan Marsudirini Perwakilan Bogor, Helena, menjelaskan bahwa usai mengikuti kegiatan, peserta tidak mengalami gejala keracunan apa pun dari makanan yang disiapkan yayasan, seperti shabu-shabu, es doger, maupun pizza.

 

"Jadi, anak-anak mengonsumsi shabu-shabu dan kemudian malamnya itu dapat es doger yang kami pesan dan ada yang memberi pizza. Sampai Minggu itu tidak ada keluhan," kata Helena.

 

Para murid juga sempat memakan soto, ayam goreng, dan hidangan lainnya.

 

"Awalnya ada anak yang mual sekitar tujuh anak dan kami tangani diberikan susu dulu. Namun, tadi pagi nambah jumlah murid yang mengalami mual langsung membawa ke rumah sakit untuk penanganannya," jelas Helena.

 

Ia mengungkapkan dari 91 murid peserta kegiatan, 55 di antaranya mengeluhkan mual, pusing hingga muntah. Meski begitu, dia memastikan seluruhnya telah ditangani di rumah sakit. Hingga kini, hanya tersisa tiga orang masih dalam perawatan.

 

"Yang tiga orang masih dirawat. Tinggal observasi. Yang dirawat itu dua perempuan dan satu laki-laki. Tentu ini jadi pelajaran buat kami dalam menjaga kebersihan makanan kepada murid," ucap dia.(*)