Bupati Magetan: Eco Bamboo Park Dicarikan KLHK dari CSR Lembaga Perminyakan
NUSADAILY.COM - MAGETAN - Soal rencana pembuatan Eco Bamboo Park di lahan bekas kebun tebu Kelurahan Tinap Kecamatan Sukomoro, Bupati Magetan Suprwoto telah bertemu dan memaparkan master plan pembangunannya ke- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI di Jakarta pada Rabu (12/07/2023).
Mantan Sekjen Kominfo RI yang akrab disapa Kang Woto itu mengatakan jika Kementrian bakal menfasilitasi untuk mendapatkan CSR dari perusahaan perminyakan. Dia dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) pada saat di sana difasilitasi bertemu dengan perusahaan yang akan memberikan CSR nya bagi pembangunan taman bambu tersebut.
"Iya pada saat di kantor KLHK Jakarta kita dibantu untuk dicarikan CSR dari berbagai lembaga perusahaan yang bisa memberikan CSR nya ya," kata Suprawoto.
Untuk mewujudkan Eco Bamboo, lanjutnya, saya berusaha mencarikan CSR karena APBD yang dimiliki Kabupaten Magetan/ tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pembangunan wisata baru tersebut.
"Beliau beliau itu nanti rencananya membantu bibitnya sampai pemeliharaanya. Saya hanya berusaha mencarikan CSR, karena kalau mengandalkan APBD kan ngakin. Oleh sebab itu kita presentasi di sini," ungkapnya.
Intinya kemaren itu diketemukan dengan lembaga lembaga perminyakan oleh KLHK. Kemudian mereka komitmen membantu.
"Mengenai angkanya berapa ya terserah pemberi ya. Masa orang mau dibantu menyebut angkanya kan ngak etis. Terserah lah berapa berapa," imbuhnya.
Terakhir disampaikan Bupati, jika lembaga lembaga yang diketemukan tersebut punya CSR. Menurutnya minyak bersumber dari fosil harus punya CSR untuk mengurasi karbon.
Sebelumnya diberitakan, Eco Bamboo Park akan dibangun di atas lahan seluas 18,5 hektar di Tinap Sukomoro. Selain akan jadi wisata, pembangunan digadang gadang untuk memenuhi ruang terbuka hijau di Magetan yang kurang.
Kemudian sesuai master plan, menurut ketua DPRD Magetan Sujatno, Eco Bamboo Park tersebut membutuhkan anggaran Rp73 miliar dalam pembangunannya. (*/nto).
