AS-Korsel-Jepang Kecam Rudal Hipersonik Korut

Utusan nuklir Korea Selatan (Korsel), Amerika Serikat (AS) dan Jepang mengecam Korea Utara (Korut) atas uji coba rudal terbarunya beberapa hari lalu. Mereka juga mengkritik perdagangan senjata antara Rusia dan Korut.

Jan 19, 2024 - 06:35
AS-Korsel-Jepang Kecam Rudal Hipersonik Korut

NUSADAILY.COM – SEOUL - Utusan nuklir Korea Selatan (Korsel), Amerika Serikat (AS) dan Jepang mengecam Korea Utara (Korut) atas uji coba rudal terbarunya beberapa hari lalu. Mereka juga mengkritik perdagangan senjata antara Rusia dan Korut.

 

"Pengiriman rudal balistik jarak pendek dan senjata lainnya oleh Pyongyang ke Rusia untuk digunakan melawan Ukraina, dan pelanggaran hak asasi manusia terhadap warga Korea Utara, memerlukan perhatian dan tindakan terkoordinasi," kata pejabat senior AS untuk Korea Utara Jung Pak.

 

"Amerika Serikat juga sangat prihatin dengan meningkatnya retorika permusuhan baru-baru ini, khususnya terhadap Republik Korea dari rezim DPRK (Korea Utara)," imbuhnya, dilansir dari Malay Mail, Kamis, 18 Januari 2024 melalui medcom.id.

 

Ketiga negara telah meningkatkan upaya bersama untuk menghalangi Korea Utara dalam beberapa tahun terakhir termasuk pertemuan trilateral dan meluncurkan sistem berbagi data peringatan rudal pada Desember.

 

Pertemuan tersebut terjadi beberapa hari setelah pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menyerukan agar konstitusi negaranya diubah untuk memastikan bahwa Korea Selatan dipandang sebagai “musuh utama”. Ia mengatakan Pyongyang tidak bermaksud menghindari perang jika hal itu terjadi.

 

Korea Selatan pada Rabu mengumumkan sanksi terhadap dua individu, tiga entitas dan 11 kapal yang terkait dengan program nuklir dan rudal Korea Utara. Sanksi diberikan beberapa hari setelah Korea Utara menembakkan rudal hipersonik bahan bakar padat jarak menengah baru.

 

Kim Gunn, Perwakilan Khusus Seoul untuk Urusan Perdamaian dan Keamanan Semenanjung Korea mengatakan, Pyongyang hanya akan merugikan dirinya sendiri dengan ‘kebijakan pintu tertutup’. Terlebih Korut menutup lembaga-lembaga yang menangani pertukaran antar-Korea, dan menyalahkan kerja sama Korsel dengan AS yang dianggap meningkatkan ketegangan.

 

Sementara itu, Utusan Jepang, Hiroyuki Namazu, mengutuk peluncuran rudal balistik Pyongyang dan mengatakan harus ada pemantauan ketat terhadap apa yang mungkin diberikan Rusia kepada Korea Utara sebagai imbalan atas persenjataan.(*)