Ahmad Ali: Tampak Sekali Pak Jokowi Merasa Pengusungan Anies Jadi Masalah

Ketum NasDem Surya Paloh menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah tidak menganggap partainya di koalisi pemerintah. Waketum Partai NasDem Ahmad Ali menduga hal ini karena NasDem mengusung Anies Baswedan bersama PKS dan Demokrat untuk Pilpres 2024.

May 6, 2023 - 16:42
Ahmad Ali: Tampak Sekali Pak Jokowi Merasa Pengusungan Anies Jadi Masalah
Waketum Partai NasDem Ahmad Ali (KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA)

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Ketum NasDem Surya Paloh menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah tidak menganggap partainya di koalisi pemerintah. Waketum Partai NasDem Ahmad Ali menduga hal ini karena NasDem mengusung Anies Baswedan bersama PKS dan Demokrat untuk Pilpres 2024.

"Kalau kita baca pernyataan Pak Jokowi karena partai NasDem itu telah memiliki koalisi sendiri jadi artinya bahwa tampak sekali bahwa Pak Jokowi merasa bahwa pengusungan Anies itu menjadi permasalahan," ujar Ahmad Ali kepada wartawan, Jumat (5/5/2023).

"Kalau kita membaca statement beliau (Jokowi) kenapa NasDem itu tidak diundang di pertemuan (dengan para ketum parpol) karena NasDem telah memiliki koalisi sendiri," sambung Ahmad Ali.

Menurut Ali, Jokowi sedang memfasilitasi partai-partai propemerintah untuk membentuk koalisi. Meski begitu, Ali yakin tidak ada yang dilanggar NasDem dengan mendukung Anies.

"Kami tidak merasa bahwa ada sesuatu hal yang kami langgar dalam koalisi ini," ujarnya.

Elite NasDem Muhammad Farhan juga menyebut NasDem tetap berkomitmen terhadap pemerintahan Jokowi sampai tahun 2024.

"Komitmen politik NasDem mengawal program Presiden Jokowi sampai akhir masa jabatan," tutur Farhan.

"Istilah 'tidak dianggap' artinya sudah tidak dianggap koalisi besar binaan Pak Joko Widodo (Jokowi) dalam mengusung Capres," imbuh Farhan.

Farhan mengatakan dinamika yang terjadi menunjukkan kenegarawanan Surya Paloh dan Jokowi dalam berpolitik. Bahwa ada perbedaan hal yang wajar, tetapi semua dilakukan dalam kerangka demokrasi konstitusional.

Bendaraha Partai NasDem Ahmad Sahroni menyebut NasDem tetap di koalisi pemerintahan. Namun jika Jokowi menginstruksikan NasDem untuk keluar, maka NasDem akan mengakhiri komitmennya.

"Kecuali kalau Pak Presiden mengeluarkan (NasDem) dari kabinet itu beda hal, tapi kalau sekarang NasDem tetap dukung Presiden sampai masa akhir jabatan 2024," ujar Sahroni.

Sebelumnya, Surya Paloh menyebut Jokowi mungkin sudah tidak lagi menganggap Partai NasDem di koalisi pemerintah. NasDem, jelas Paloh, tidak diangkap untuk sementara waktu.

"Ya saya bisa pahami itu (tidak diundang), pasti Pak Jokowi menempatkan positioning beliau barangkali sebagai pemimpin koalisi partai-partai pemerintahan ya. Dan beliau tidak menganggap lagi NasDem ini di dalam koalisi pemerintahan untuk sementara," kata Surya Paloh kepada wartawan usai bertemu Luhut, di Jakarta, Jumat (5/5).

Surya Paloh tidak menampik pernyataan Jokowi bahwa dirinya memang tidak diundang. Namun demikian, dia menegaskan NasDem tetap akan berkomitmen dengan pemerintahan.

"Kan Pak Jokowi sudah jawab bahwa saya tidak diundang sama beliau kan, tetap (komitmen NasDem di pemerintahan)," ucap Paloh.(eky)