Adeng Bantah Narasi PDI Perjuangan Berterima Kasih Kepada Jokowi

Oct 28, 2023 - 02:22
Adeng Bantah Narasi PDI Perjuangan Berterima Kasih Kepada Jokowi

NUSADAILY.COM – MALANG - Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang, Abdul Qodir, membantah adanya narasi di luar yang menyebutkan PDI Perjuangan sakit hati dan harus berterima kasih kepada Jokowi. Ini disampaikan saat Fungsionaris PDI Perjuangan Kabupaten Malang menggelar konsolidasi pemenangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, bersama relawan se-Kabupaten Malang, Selasa (24/10/23).

 

"Mohon maaf jika ada narasi yang dibangun bahwa PDI Perjuangan sakit hati dan harus berterima kasih kepada sosok Jokowi. Karena PDI Perjuangan besar berkat figur Jokowi, di forum ini saya bantah. Karena Jokowi menjadi presiden ada yang membangun pondasinya yakni PDI Perjuangan. Dia dilirik jadi pemimpin supaya naik tingkat menjadi Presiden diawali menjadi Walikota," ungkap Abdul Qodir.

 

 

Adeng sapaan akrab Abdul Qodir membeberkan fakta sejarah bahwa Pemilu 2014 tidak berbarengan dengan pemilu presiden. Saat itu PDI Perjuangan untuk mengantarkan satu calon Presiden hanya butuh sekian persen kekurangan saja.

 

"Saat Pemilu 2014, PDI Perjuangan sangat memungkinkan mengusung Ibu Megawati Soekarno Putri maju di Pilpres, karena usianya saat itu masih 60 tahun. Namun berkat  jiwa kenegarawanan ibu Megawati Soekarno Putri tiket untuk maju di Pilpres tidak digunakan untuk kepentingan beliau pribadi, keluarga maupun partai, namun untuk kepentingan bangsa dan negara, sehingga tiket pencapresan diberikan kepada kader terbaiknya saat itu yang bernama Joko Widodo," bebernya.

 

Adeng juga menyatakan sangat kecewa pada sikap Jokowi saat ini, sehingga pemikirannya sudah berubah. Logis jika saat ini ada kader partai yang membesarkan nama Jokowi tersinggung, kecewa, dan lain sebagainya.

 

" Meski kita rasa kecewa itu ada, atas sikap Jokowi saat ini, namun karena kesabaran revolusioner yang ditanamkan Ibu Megawati Soekarno Putri kepada kami anak-anaknya ideologisnya, hingga sampai saat ini kami masih mengawal kader partai yang bernama Joko Widodo," tandasnya.

 

Adeng menganggap Jokowi  sudah tidak ada ketegasan untuk tidak mendukung anaknya sebagai Cawapres. Dua tahun menurutnya, waktu yang singkat mengukur tingkat keberhasilan seseorang, gimana kehebatan orang yang baru memimpin satu daerah dalam waktu dua tahun sudah kita kategorikan berhasil.

 

" Tiga bulan yang lalu, ketika Jokowi ditanya oleh wartawan terkait pencawapresan Gibran, Jokowi sendiri meragukan kemampuan anaknya, karena masih 2 tahun menjabat walikota solo. Akan tetapi sikap Jokowi beda kemarin, beda sekarang," ungkapnya.

 

Ia menambahkan, melihat dinamika politik yang terjadi saat ini, dirinya sudah tidak memikirkan lagi terkait pencalegannya.

 

"Kebetulan saya mendapat tugas partai maju menjadi Caleg PDI Perjuangan Dapil V DPRD Kabupaten Malang (Wagir, Dau, Karangploso, Pujon, Ngantang, Kasembon, Red), dengan dinamika yang ada hari ini, saya tegaskan akan fokus bersama panjenengan sedoyo untuk memenangkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pemilu 2024," dalam orasinya.

 

Pria yang juga dikenal sebagai sosok aktivis ini mengajak untuk merawat nalar kritis sebagai anak bangsa. Sehingga masih bertindak pada koridor waras.

 

"Di sini saya pertegas dan berani berbicara demi akal waras dan memenangkan pikiran pikiran rakyat kedepan, Saya jadi ingat pesan Bung Karno tentang pentingnya menjaga kehidupan sosial. Menurut Bung Karno, 'Pemuda yang kumpul-kumpul sambil diskusi tentang bangsa dan negara, itu jauh lebih baik dibanding pemuda kutu buku yang hanya memikirkan diri sendiri, untuk itu saya mengajak kawan kawan semua, kita fight buat kemenangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD Presiden 2024," pungkasnya.(ap/wan)