Abdul Qodir, Caleg PDIP Kabupaten Malang Ingatkan Soal Etika, Usai Video Ucapan Prabowo Viral

Dec 19, 2023 - 19:37
Abdul Qodir, Caleg PDIP Kabupaten Malang Ingatkan Soal Etika, Usai Video Ucapan Prabowo Viral

NUSADAILY.COM – MALANG - Calon Presiden (Capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto menuai sorotan. Usai videonya yang melontarkan kata 'Ndasmu Etik' dalam Rakornas Partai Gerindra beberapa waktu lalu, viral di jagat maya. Video itupun mendapat penilaian sejumlah kalangan.

 

Salah satunya dari Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang, Abdul Qodir. Caleg DPRD Kabupaten Malang nomor urut 1 Dapil 5 (Wagir, Dau, Karangploso, Pujon, Ngantang, Kasembon) ini, berpendapat bahwa seorang pemimpin ataupun calon pemimpin seharusnya berperan memberikan edukasi kepada masyarakat.

 

Menurutnya, kata-kata 'Ndasmu Etik' yang dilontarkan Prabowo sama sekali tidak mencerminkan etika dari seorang pemimpin.

 

"Pemimpin harusnya mengajari rakyat tentang pentingnya menjaga etika. Jika pemimpin mengabaikan, maka jangan salahkan rakyat, apabila tidak menaruh hormat kepadanya," ungkap Abdul Qodir, Selasa (19/12/23).

 

Adeng sapaan akrab Abdul Qodir menambahkan, setiap warga negara boleh bermimpi menjadi Presiden. Asalkan dalam mewujudkan mimpinya dilakukan dengan tidak mengesampingkan etika.

 

"Misalnya saja tidak menabrak konstitusi, intimidatif dengan melibatkan instrumen kekuasaan negara, membeli suara dan lain sebagainya," tegasnya.

 

Adeng melanjutkan, dalam memperebutkan kekuasaan, rakyat harus tetap mendapatkan pendidikan politik dengan muatan kaidah sosial. Sehingga ketika terpilih, kepemimpinan itu akan menjadi kuat, tidak terjadi distrust atau ketidakpercayaan, juga disobedience atau pembangkangan yang mengarah pada disintegrasi.

 

"Ingat, rakyat sudah cerdas, ungkapan 'Ndasmu Etik' yang dilontarkan Pak Prabowo, sebagaimana video yang beredar sudah masuk wilayah tafsir. Tidak bisa menyalahkan rakyat apabila ditafsirkan bahwa bagi Pak Prabowo kekuasaan adalah segalanya, dan dalam mendapatkannya boleh saja mengesampingkan etika. Itu sangat kami sesalkan," paparnya.(ap/wan)