Selamatan Buka Giling, PG Kebon Agung Hadirkan Majlis Ta'lim Wal Maulid Ar-Ridwan

Dec 19, 2023 - 19:34
Selamatan Buka Giling, PG Kebon Agung Hadirkan Majlis Ta'lim Wal Maulid Ar-Ridwan
Doa dan sholawat bareng PG Kebonagung Malang, Senin (18/12/23) malam bersama Majlis Ta'lim Wal Maulid Ar-Ridwan

NUSADAILY.COM – MALANG - PG Kebon Agung Pakisaji, Kabupaten Malang menyambut musim giling 2024. Diawali dengan menggelar doa dan sholawat bareng, Senin (18/12/23) malam bersama Majlis Ta'lim Wal Maulid Ar-Ridwan.

 

Acara digelar di halaman PG Kebon Agung. Dihadiri ribuan jamaah Majlis Ta'lim Wal Maulid Ar-Ridwan dan masyarakat sekitar.

 

Hadir juga, Habib Achmad Jamal bin Thoha Ba'agil Batu, Wakapolres Malang Kompol Wisnu Setiawan Kuncoro, Pasiter Kodim 0818 Kapten Inf Mujiono, Kapolsek Pakisaji AKP Teguh Iman Sugiharto, Camat Pakisaji Endah Sriyati, dan pengurus Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI).

 

Ketua Pelaksana Selamatan Buka Giling PG Kebon Agung, Cucut Hendra Pamungkas menyampaikan, tasyakuran tersebut diadakan sebagai tanda bahwa kegiatan operasional giling akan segera berjalan.

 

"Selamatan buka giling ini untuk meminta ridho dan berkah, untuk keselamatan PG Kebon Agung dan masyarakat sekitar PG Kebon Agung," ungkap Cucut.

 

Selain tasyakuran tersebut, serangkaian kegiatan lain juga rencananya akan digelar PG Kebon Agung dalam menyambut musim giling tahun 2024. Berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, serangkaian kegiatan yang digelar PG Kebon Agung meliputi hiburan rakyat, pengajian, hingga jalan sehat.

 

"Kalau waktu pandemi itu kan kami membagikan sembako, ke anak yatim dan masyarakat. Kalau sebelum pandemi biasanya ada pengajian, ada hiburan rakyat seperti wayang, jalan sehat juga," jelasnya.

 

Sebagai informasi, untuk kegiatan operasional giling biasanya berlangsung selama 6 bulan. PG Kebon Agung sendiri mampu mengola tebu rata-rata mencapai 13.000 ton cane day (TCD).

 

"Target tahun ini belum cukup terpenuhi, karena kendala cuaca, kering, panas, jadi produktivitas lahannya menurun. Tetapi untuk rendemen tinggi, hanya produktivitasnya saja yang menurun," pungkasnya.(ap/wan)