Wamen LHK Alue Dohong Minta Daerah Terkena Karhutla Segera Tetapkan Siaga Darurat

NUSADAILY. COM -JAKARTA -Wakil Menteri Lingkungan Hidup Alue  Dohong mendorong Kab/Kota/Provinsi yang sedang mengalami peningkatan jumlah Hot Spot dan kejadian karhutla untuk segera menetapkan status siaga darurat.Dengan melakukan penetapan Satgas dan Pembentukan Posko Pengendalian karhutla. 

Selain itu ia juga meminta kepada satgas pengendalian karhutla untuk terus memantau dan memutakhirkan data informasi prakiraan iklim, cuaca, dan Sistem Peringkat Bahaya Kebakaran dari BMKG. Sementara untuk pemantauan  hotspot bisa dipantau dari http://sipongi.menlhk.go.id dan informasi kejadian karhutla dari lapangan. 

" Kami mohon upaya penyuluhan, sosialisasi, kampanye, literasi edukasi di wilayah rawan karhutla untuk semakin ditingkatkan," ucapnya saat mengikuti Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) Peningkatan Upaya Penanggulangan Karhutla pada Masa El Nino bersama Menkopolhukam Mahfud MD di Manggala Wanabakti, Jakarta, Senin (9/10/2023). 

Tidak hanya itu, Wamen Alue juga mengingatkan kepada satgas 

 untuk meningkatkan pengawasan terhadap indikasi kejadian karhutla, dengan melakukan patroli, mengecek lapangan dan melakukan respon cepat.

" Serta penanggulangan karhutla  dengan melakukan pemadaman dini agar kebakaran tidak membesar," tegasnya. 

Ditekankan juga harus ada upaya penegakan hukum dengan memberikan peringatan dan segel area lahan terbakar.Seperti dari data yang ada saat ini bahwa  terdapat 35 area yang disegel terkait karhutla. 

" KLHK sendiri, melalui Direktorat Jenderal Penegakan Hukum LHK sejak bulan Januari hingga 5 Oktober 2023, telah mengeluarkan sebanyak 220 surat peringatan kepada perusahaan," tukasnya.

Sebelumnya diacara yang sama Menkopolhukam Mahfud MD dalam arahannya mengungkapkan 

sebagaimana prediksi BMKG pada awal tahun 2023 lalu, saat ini Indonesia sedang menghadapi iklim kering akibat fenomena El-Nino. Seperti halnya pada tahun 2015 yang menyebabkan peningkatan kejadian karhutla.

 “Dari laporan rutin yang saya terima dari Kementerian LHK, peningkatan ini benar-benar nyata terjadi, yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan hotspot, luas areal terbakar, serta terjadinya kabut asap di beberapa provinsi seperti Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan yang mayoritas juga merupakan kawasan gambut,” ujar Menko Mahfud MD.

Oleh karena itu, ia menegaskan 

semua pihak perlu mengambil langkah yang lebih masif. Termasuk meminta 

kepada seluruh Kementerian/Lembaga, Panglima TNI dan Kapolri, Kepala Daerah, Pangdam, Danrem, Kapolda dan perusahaan serta masyarakat untuk semakin meningkatkan kerjasama dan saling bahu membahu dalam upaya untuk menanggulangi karhutla sebagaimana amanat Inpres No. 3 Tahun 2020.

"Manfaatkan teknologi untuk memantau titik hotspot agar selalu update dengan perkembangan karhutla,” pinta Menko Mahfud MD.

Hadir dalam Rakorsus tersebut diantaranya para Menteri dan Kepala Lembaga, Gubernur wilayah rawan karhutla beserta Pangdam/Danrem dan Kapolda, Kepala Kejaksaan Tinggi, para pelaksana teknis lapangan BPBD, serta para Kepala UPT Kementerian LHK. (sir)