Satgas Karhutla Gunung Lawu di Ngiliran Magetan Temukan Seekor Rusa Mati

Oct 5, 2023 - 00:25
Satgas Karhutla Gunung Lawu di Ngiliran Magetan Temukan Seekor Rusa Mati
Foto Istimewa : Bangai rusa membusuk di duga dimangsa macan tutul.

NUSADAILY.COM - MAGETAN - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Gunung Lawu wilayah RPH Bedagung di Desa Ngiliran Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan telah memasuki hari kelima sejak hari Sabtu (30/09/2023) hingga hari ini Rabu (04/10/2023).

Kemaren, Selasa (03/10/2023) pada saat menjaga api di tapal batas antara Kabupaten Magetan dengan Kabupaten Ngawi menemukan seokor rusa dewasa mati dengan kondisi tanpa kepada dan perut terburai. 

"Rusa tersebut sudah dalam kondisi membusuk dan tanpa kepala. Isi perutnya terburai tetapi tidak hangus terbakar. Kami menduga rusa tersebut mati akibat dimakan binatang buas bukan karena terbakar," kata Nanang salah satu petugas BPBD Magetan yang menyaksikan rusa mati tersebut. 

Dugaan matinya rusa akibat binatang buas macan tutul diamini oleh Wiji petugas BPBD yang rumahnya Ngiliran. Menurutnya lokasi ditemukan rusa mati memang habitat macan tutul. 

"Petak 51 tempat rusa mati memang habitat macan tutul ya. Karana ditebing ada gua yang diyakini warga sini rumah mereka," cerita Wiji.

Masih menurut Wiji, selama ini macan macan tersebut tidak pernah menyerang atau menganggu warga. Terlihat manusia pun jarang. 

"Kami biasa hidup berdampingan sejak dari jaman embah embah dulu dan tidak apa apa. Kalau rusa mati kami yakin itu bukan akibat kebakaran tetapi dimangsa macan. Kami juga temukan kotorannya yang ada bulu bulu kemerahan warna rusa," jelas Wiji.

Kasi Kedaruratan dan Logisiltik BPDB Magatan Eka Wahyudi saat dikonfirmasi ini mengaku tidak mengetahui persis adanya seekor rusa mati tersebut. 

"Saya tidak tahu persis ya, tapi ceritanya teman teman begitu saat berjaga di ilaran menemukan rusa mati," kata Eka.

Terakhir ditanya soal kondisi kebakaran seperti apa, Ia mengaku masih terkendali meski malam tadi pada petak 51 sempat jebol. 

"Masih terkendali, saat ini tutik api tinggal di petak 42, namun medannya sulit tebing curam tidak mungkin untuk dijangkau. Saat ini yang kami lakukan bersama Perhutani, TNI, Polri, relawan dan masyarakat berjaga 24 pada ilaran ilaran yang sebelumnya kita buat untuk memutus api agar tidak menyebrang ke hutan produksi," pungkasnya.(*/nto).