Puluhan Ribu Demonstran Pro Palestina Banjiri Gedung Putih

Puluhan ribu demonstran pro-Palestina berunjuk rasa di Washington DC, Amerika Serikat (AS) pada hari Sabtu, 4 November 2023, untuk memprotes perang Israel melawan kelompok pejuang Hamas yang meliputi pengeboman tanpa henti di Jalur Gaza.

Nov 6, 2023 - 13:49
Puluhan Ribu Demonstran Pro Palestina Banjiri Gedung Putih

NUSADAILY.COM -WASHINGTON- Puluhan ribu demonstran pro-Palestina berunjuk rasa di Washington DC, Amerika Serikat (AS) pada hari Sabtu, 4 November 2023, untuk memprotes perang Israel melawan kelompok pejuang Hamas yang meliputi pengeboman tanpa henti di Jalur Gaza.

Dilansir dari medcom.id, para pengunjuk rasa membanjiri jalanan Washington DC dan melakukan demonstrasi di luar Gedung Putih dalam menyerukan gencatan senjata di Gaza dan diakhirinya dukungan AS terhadap Israel.

Salah satu titik berkumpulnya pedemo adalah Freedom Plaza. Banyak dari mereka berkumpul di sekitar pembicara yang berteriak menentang apa yang mereka sebut sebagai genosida di Gaza.

Di antara pembicaranya adalah rapper Macklemore, yang mengatakan kepada ribuan pendukung pro-Palestina bahwa dia "tidak takut" untuk berbicara menentang perang.

"Kami telah diberitahu untuk terlibat demi melindungi karier kami, untuk melindungi kepentingan kami – dan saya tidak akan melakukannya lagi," kata Macklemore di atas panggung di Freedom Plaza di hadapan kerumunan pengunjuk rasa yang bersorak.

"Saya cukup tahu bahwa ini adalah genosida," sambungnya, seperti dikutip dari laman The Tribune.

Para pengunjuk rasa menabuh genderang, meniup terompet, mengibarkan bendera Palestina dan membanjiri jalanan Washington DC untuk bersuara menentang perang.

Mereka juga mengangkat poster yang menyerukan agar AS tidak lagi mendukung Israel dan mengakhiri bom yang jatuh di Gaza, yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 9.000 orang.

Gencatan Senjata di Gaza

Mohamad Ali, 35, melakukan perjalanan jauh dari Boston, Massachusetts, untuk menghadiri unjuk rasa damai tersebut. Ali mengaku kecewa dengan "pembunuhan anak-anak" dan menyerukan gencatan senjata segera.

"Saya memandang Israel sebagai entitas pendudukan yang datang dan mengambil alih tanah rakyat Palestina," ucap Ali.

Israel sedang melancarkan perang besar melawan Hamas, yang melancarkan serangan mendadak pada 7 Oktober dan menewaskan lebih dari 1.400 warga Israel dan menyandera lebih dari 200 orang.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk menghancurkan Hamas sepenuhnya sebagai pembalasan, namun menolak seruan gencatan senjata. AS ingin melindungi warga Palestina yang tidak bersalah dan memberikan lebih banyak bantuan ke Gaza, namun juga mengatakan Israel mempunyai hak untuk membela diri.

Dalam demonstrasi hari Sabtu, ribuan pendukung Palestina meneriakkan nama Presiden AS Joe Biden, menuduhnya melakukan genosida. Sebagian pengunjuk rasa melambaikan sejumlah spanduk yang mengandung kata-kata kotor dalam mengutuk aksi Israel di Gaza.(*)