Potret Tradisi Nyekar Jelang Bulan Suci Ramadan di Magetan

Nyekar biasanya akan didahului dengan membacakan doa setelah doa selesai baru bunga yang dibawa ditaburkan kepusaran makam sebagai medianya.

Mar 23, 2023 - 02:49
Potret Tradisi Nyekar Jelang Bulan Suci Ramadan di Magetan
Foto : Warga Magetan saat nyekar di pemakaman umum Asem Legi, Rabu (22/03/2023).

NUSADAILY.COM - MAGETAN - Tradisi ziarah kubur atau masyarakat muslim di Kabupaten Magetan menyebutnya dengan nyekar selalu dilakukan setiap memasuki bulan Ramadan dan menjadi momen wajib yang tidak boleh terlewatkan.

Seperti yang tampak pada pemakaman umum desa Tapen Kecamatan Lembeyan ini, ratusan orang mengelar tradisi nyekar berkirim doa kepada para leluhurnya kepada orang tua saudara atau sanak saudara dan handai taulan yang telah meninggal dunia. 

Nyekar dilakukan sebanyak dua kali, pada awal bulan Ramadan dan akhir Ramadan jelang Idul Fitri. Nyekar biasanya akan didahului dengan membacakan doa setelah doa selesai baru bunga yang dibawa ditaburkan kepusaran makam sebagai medianya.

"Iya ini kami lakukan setia tahun, jelang bulan puasa dan akhir puasa. Ini juga telah menjadi tradisi yang diajarkan oleh para  pendahulu kepada kami dan akan kami ajarkan kembali kepada anak anak kami," kata Sugito warga setempat kepada nusadaily.comm, Rabu (22/03/2023) petang.

Tujuan utama nyekar, lanjutnya, yaitu mendoakan para leluhur yang telah menghadap Ilahi. Karena masyarakat percaya pada bulan Ramadan merupakan bulan suci, bulan yang penuh ampunan, dimana doa doa dikabulkan.

"Saya percaya doa kami kepada orang tua yang telah mendahului akan dikabulkan. Memohonkan ampunan kepadan Nya dan dihindarkan dari siksa kubur," ungkapnya.

Senada dengan Mayasari bersama anak dan keponakannya mengajak nyekar mereka untuk mendoakan keluarga yang telah berpulang. Dia berharap pada bulan suci ini segala dosa yang telah mati diampuni.

"Kami percaya pada bulan puasa merupakan bulan penuh ampunan. Mendoakan mereka yang telah tiada pasti akan dikabulkan," jelasnya.

Terakhir menurutnya, memperkenalkan kepada anak anak para kakek, nenek, buyut dan sanak saudara yang telah mendahului adalah bentuk edukasi pengenalan sejarah asal usul keluarga sekaligus dapat menjadi kearifan.

"Semoga kearifan tradisi nyekar ini terus langgeng, karena mendoakan kepada meraka yang telah mati itu merupakan kewajiban anak," pungkasnya.

Untuk diketahui, tata cara dan doa ziarah kubur sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW : 

Pertama tama kita dianjurkan mengucap salam kubur terlebih dahulu ketika memasuki komplek pemakaman.

Kedua, membacabacaan Alquran, dzikir, dan mendoakan ahli kubur. Biasanya ketika ziarah kubur masyarakat melantunkan surat al-Fatihah, al-Baqarah ayat 1-5, 163, ayat kursi, al-Baqarah ayat 284 sampai 286.

Kemudian dilanjut dengan surat al-Ikhlas, al-Falaq, an-Nas. Bahkan beberapa di antaranya membaca surat Yasin. Lalu memperbanyak dzikir seperti membaca istighfar dan tahlil.

Terakhir ditutup dengan doa untuk orang meninggal seperti halnya mendoakan jenazah ketika mensholatinya dulu. (*/nto).