Pemkab dan KLHK Serius Wujudkan Kebun Raya Bambu di Magetan

"Yang jelas kami dari KLHK mendukung penuh sampai nanti semua tanaman tertanam semua di lahan 18,5 hektar," kata PPKL KLHK Tulus Laksono.

Sep 4, 2023 - 02:23
Pemkab dan KLHK Serius Wujudkan Kebun Raya Bambu di Magetan
Bupati Magetan Suprawoto melakukan penanaman bambu perdana di Kebun Raya Bambu Magetan. Minggu (03/08/2023).

NUSADAILY.COM - MAGETAN - Pemerintah Kabupaten Magetan tampaknya benar benar serius untuk mewujudkan hutan bambu di Kelurahan Tinap Kecamatan Sukomoro. Buktinya hari ini bibit bambu mulai ditanam di lahan seluas 18,5 hektar pada Minggu (03/09/2023).

Sebelumnya bernama Eco Bamboo Park (EBP) namun setelah ada usulan dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan diganti nama menjadi Kebun Raya Bambu Magetan.

"Disini nanti akan dijadikan pusat informasi bambu di Indonesia oleh KLHK, karena nanti akan ditanam berbagai jenis bambu. Totalnya nanti ada 103 jenis bambu dari berbagai dunia dutanam disini," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Magetan Saif Muchlissun.

Sementara itu, Bupati Magetan Suprawoto menambahkan jika Kabupaten Magetan itu iconnya adalah bambu. Selain itu ruang terbuka hijau (RTH) masih kecil baik secara privat atau publik. 

"Jika dijumlah RTH baru tercapai 15 persen, baru separuh dari yang disyaratkan oleh undang- undang sebanyak 30 persen. Untuk itu Magetan bisa mengejar itu salah satunya dengan membuat ide berbeda ini, membuat hutan bambu," paparnya.

Menurutnya, sekarang ini ada informasi seksi bahwa di Jakarta kwalitas udaranya sedang buruk. Dan tanaman bambu menurut para ahli adalah tanaman yang paling bagus menyerap karbon dioksida (CO2) dan mengeluarkan oksigen (O2). 

"Ini tidak sekedar menanam bambu tapi bagaimana kita mendesain agar bambu memiliki nilai ekonomi, wisata atau eduwisata untuk saat ini dan masa depan," tegasnya.

Hadir dan turut menanam, Budayawan Jogja, Butet Kertaradjasa juga turut menanam, bercerita jika rencana bupati membuat Kebun Raya Bambu Magetan merupakan impiannya sejak dahulu.

"Indonesia memiliki hutan bambu yang di desain dengan baik. Kita tau bambu itu dari setiap titik pohonnya semua mengandung fungsi yang luar biasa mau jadi apapun bisa, siapapun nantinya yang menjadi pemimpin Magetan selanjutnya saya berharap program ini tuntas diwujudkan," kata Butet.

Mewakili KLHK, Sekretaris Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLHK Tulus Laksono mengatakan KLHK mendukung penuh ide bupati Magetan. 

"Awalnya ini dikira KLHK ide biasa, setelah melakukan pembahasan ternyata ini ide internasional, karena ada 103 spesies yang akan ditanam dilahan seluas 18,5 hektar," ungkapnya.

Menurutnya ini akan memberikan banyak manfaat di masa depan seperti banyaknya pelajar yang dapat belajar langsung bambu bukan hanya di youtube, lalu dapat meningkatkan RTH Magetan yang sejak tahun 2015 trennya naik, selain itu juga mendukung mengatasi perubahan iklim.

"Saat ini ada target emisi di Indonesia, salah satunya dapat dipenuhi dengan tanam- tanaman bambu yang dapat mencegah perubahan iklim," imbuhnya. 

Di Jakarta sekarang semua pimilik bangunan diperintah Presiden untuk menanam agar dapat mengurangi polusi. Sedangkan di Magetan saat malah telah memulai menanam.

"Yang jelas kami dari KLHK mendukung penuh sampai nanti semua tanaman tertanam semua di lahan 18,5 hektar," pungkasnya. (*/nto).