Makna Surat Ali Imran yang Dilantunkan Saat Deklarasi Anies-Cak Imin Menurut Gus Mahasin

Gus Mahasin melanjutkan ayat ini turun setelah Rasulullah dan kaum muslimin kalah dalam perang Uhud oleh kafir Quraisy. Orang-orang Yahudi Madinah bilang, "katanya Muhammad itu nabi, tapi kok kalah. Berarti tidak dibantu Tuhannya."

Sep 4, 2023 - 01:06
Makna Surat Ali Imran yang Dilantunkan Saat Deklarasi Anies-Cak Imin Menurut Gus Mahasin

NUSADAILY.COM – SURABAYA – KH Nasirul Mahasin (Gus Mahasin) menilai, makna dari Surat Ali Imran ayat 139-140 yang dilantunkan saat deklarasi pasangan capres-cawapres Anies-Cak Imin di Hotel Yamato Surabaya Sabtu (2/9) kemarin, sarat akan makna, tuntunan dan semangat untuk teguh dalam perjuangan.

"Menurut saya ini ayat ini sangat pas dengan perjuangan yang akan dilakukan Pak Anies dan Gus Imin ke depan. Kisah yang sarat akan makna dan pesan agar kita semua teguh dalam pendirian dan semangat dalam berjuang," ujar kakak kandung Gus Baha itu, Minggu (3/9/2023).

Gus Mahasin melanjutkan ayat ini turun setelah Rasulullah dan kaum muslimin kalah dalam perang Uhud oleh kafir Quraisy. Orang-orang Yahudi Madinah bilang, "katanya Muhammad itu nabi, tapi kok kalah. Berarti tidak dibantu Tuhannya."

"Sedangkan orang-orang munafik Madinah bilang, 'makanya jangan berada dalam barisan Muhammad, nanti kalian mati terbunuh'. Nah, ayat ini sebagai hiburan kepada Nabi dan kaum muslimin agar jangan sedih dan merasa lemah dengan kekalahan itu," tambah Gus Mahasin.

Menurut Gus Mahasin, kalah dan menang itu dipergilirkan dan Allah sudah memenangkan Rasul dan kaum muslimin pada tahun kedua hijriah dalam perang badar.

"Kekalahan itu juga menjadi bagian dari seleksi atas orang-orang teguh pada pendirian dan mudah layu semangatnya," jelasnya.

Diketahui, Surat Ali Imran adalah surat ketiga dalam Al Quran setelah Al Fatihah dan Al Baqarah. Surat Ali Imran terdiri atas 200 ayat dan termasuk golongan surat Madaniyah karena diturunkan kepada Rasulullah di Madinah.

Surat ini dinamakan dengan Ali Imran karena memuat kisah keluarga Imran yang menurunkan Maryam dan putranya, Nabi Isa AS, beserta segala penggambaran tentang kuasa Allah SWT.

Kalangan Pesantren Respons Positif Duet Anies-Cak Imin

Diberitakan sebelumnya, salah satu pengasuh pesantren, Anies-Muhaimin merupakan duet yang tepat dan akan mampu membawa kemajuan bagi bangsa Indonesia ke depan.

"Saya kira, pasangan Mas Anies dengan Cak Imin ini adalah pasangan yang ideal sekali," jelas pengasuh Pondok Pesantren Al Hikmah I, KH Labib Shodiq Suhaimi dalam keterangan tertulis, Minggu (3/9/2023).

Kiai pesantren yang beralamat di Desa Benda, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, ini setidaknya menyebut tiga alasan kenapa tandem mantan Gubernur DKI Jakarta dan Ketua Umum DPP PKB itu perfek.

Pertama, keduanya dapat menyatukan umat Islam yang belakangan ini mengalami polarisasi. Kedua, rekam jejak duo figur tersebut tak diragukan, terutama Anies Baswedan.

"Kami sangat yakin pada Pak Anies karena sudah diuji coba saat menjadi Gubernur Jakarta. (Anies) sangat adil, sangat tanggap, dan sangat berhati-hati," ungkapnya.

Ketiga, latar belakang kesantrian Anies-Muhaimin. Muhaimin lahir dan tumbuh di Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif, Denanyar, Jombang, Jawa Timur. Pesantren ini didirikan salah satu pendiri NU, yang juga kakek Muhaimin, KH Bisri Syamsuri.

Termasuk Anies, juga pernah nyantri di Pondok Pesantren Pabelan, Magelang di bawah asuhan KH Hamam Dja`far, yang sanad (jalur) keilmuannya sampai kepada pendiri NU lainnya, KH Hasyim Asy'ari. Mengingat Kiai Hamam pernah belajar langsung dengan Rais 'Aam pertama PBNU tersebut di Pesantren Tebuireng, Jombang.

"Kami dari kalangan santri otomatis milih presiden santri dan Pak Anies ini tamatan pesantren," katanya menekankan.

"Makanya, pasangan AMIN (Anies-Muhaimin) sangat cocok, sangat tepat untuk kita semua. Indonesia maju, Indonesia adil," sambungnya.

Penilaian yang sama disampaikan Nyai Eva Munif. Pendiri yang juga pengasuh Pondok Pesantren DNE Al-Falah di Ploso, Kediri, Jawa Timur, ini yakin capres-cawapres yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan akan bisa memenangi Pilpres 2024.

Karena, dia beralasan Muhaimin menguasai Jawa Timur. Provinsi terbesar kedua setelah Jawa Barat tersebut selama ini belum dikuasai Anies Baswedan.

"Bagus, cocok. Gus Muhaimin dengan kekuatannya yang luar biasa khususnya di Jawa Timur. Mudah-mudahan pasangan ini bisa saling melengkapi. Sesuai dengan harapan kita semua, (keduanya) bisa lolos. Buat saya yang penting Pak Anies presidennya," tandas Nyai Eva Munif.(han)