Menlu RI Minta Uni Eropa Gunakan Nurani untuk Hentikan Kekejaman di Palestina

antangan yang dihadapi dunia dari tahun ke tahun semakin besar, mulai dari perang di Ukraina, situasi Palestina di Jalur Gaza, rivalitas kekuatan besar yang terus berlanjut, hingga kesenjangan kapasitas antar-negara yang menghambat pencapaian pembangunan berkelanjutan atau SDGs

Feb 3, 2024 - 10:10
Menlu RI Minta Uni Eropa Gunakan Nurani untuk Hentikan Kekejaman di Palestina

NUSADAILY.COM – BRUSSEL - Tantangan yang dihadapi dunia dari tahun ke tahun semakin besar, mulai dari perang di Ukraina, situasi Palestina di Jalur Gaza, rivalitas kekuatan besar yang terus berlanjut, hingga kesenjangan kapasitas antar-negara yang menghambat pencapaian pembangunan berkelanjutan atau SDGs.

 

Demikian disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam pembukaan EU Indo-Pacific Ministerial Forum ke-3 di Brussel, Belgia pada 1 Februari lalu sebagimana dilansir dari medcom.id.

 

EU Indo-Pacific Ministerial Forum merupakan platform untuk membahas isu-isu di kawasan Indo-Pasifik serta upaya untuk meningkatkan kerja sama dengan Uni Eropa.

 

Dalam pembukaan, Menlu Retno menekankan bahwa yang diperlukan dari forum ini adalah penguatan kolaborasi, kerja sama, dan kemitraan untuk memajukan kesejahteraan dan stabilitas di Indo-Pasifik.

 

"Saya menyampaikan bahwa kita tidak ingin melihat kawasan Indo-Pasifik menjadi medan rivalitas. Yang kita inginkan adalah Indo-Pasifik sebagai pusat pertumbuhan," ujar Menlu Retno

 

 

"Itulah mengapa ASEAN di bawah keketuaan Indonesia tahun lalu menjadikan kolaborasi di Indo-Pasifik sebagai prioritas, termasuk melalui penyelenggaraan ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) dan memperkuat hubungan dengan Pacific Islands Forum (PIF) dan Indian Ocean Rim Association (IORA)," sambungnya.

 

Menlu Retno menekankan bahwa kerja sama di Indo-Pasifik harus inklusif, konkret, dan berpegang teguh pada hukum internasional serta paradigma kolaborasi. Prinsip-prinsip ini tertuang di AOIP sebagai panduan ASEAN dalam menavigasi dinamika di kawasan dan berinteraksi dengan mitranya dari luar kawasan.

 

The Mighty Takes All

Dalam acara AMM Retreat di Luang Prabang, Laos, pada 29 Januari lalu, Menlu Retno menyebutkan bahwa ASEAN sepakat melanjutkan pengarusutamaan AOIP di semua mekanisme ASEAN. Uni Eropa adalah mitra penting bagi Indonesia dan juga bagi ASEAN dalam mewujudkan Indo-Pasifik yang damai, stabil, dan sejahtera.

 

Di akhir pernyataan di awal pertemuan, Menlu Retno menyampaikan bahwa ASEAN dan Uni Eropa harus berada di garda depan dalam menjaga konsistensi menghormati hukum internasional guna mencegah dominasi kekuatan besar, atau the mighty takes all. Hal ini termasuk di dalam isu Palestina. di mana lebih dari 7 dekade bangsa Palestina terus menghadapi ketidakadilan.

 

"Indonesia tidak akan tinggal diam dan akan terus membantu perjuangan bangsa Palestina mendapatkan haknya apa pun tantangan yang harus dihadapi dan saya menyerukan kepada UE untuk menggunakan nurani menghentikan kekejaman di Palestina," tegas Menlu Retno.

 

"Sebagai pendukung hukum internasional, Uni Eropa harus konsisten dalam isu Palestina karena konsistensi antara nilai dan perbuatan menunjukkan moralitas kita yang sesungguhnya," lanjutnya.(*)