Menanti Ketegasan PSSI Era Erick Thohir Mengurai Sengkarut Beragam Persoalan

Beberapa masalah akut Liga Indonesia antara lain kualitas wasit pertandingan, penunggakkan gaji pemain dan pelatih, jadwal berubah-ubah, juga kerusuhan antarsuporter.

Jun 30, 2023 - 15:46
Menanti Ketegasan PSSI Era Erick Thohir Mengurai Sengkarut Beragam Persoalan

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Kompetisi perdana era kepemimpinan Erick Thohir di PSSI, Liga 1 2023/2024 pada 1 Juli, akan menjadi ajang pembuktian ketegasan.

Sudah jadi rahasia umum, kompetisi sepak bola Indonesia punya banyak persoalan yang sangat kompleks. Dari musim ke musim, persoalannya tak kunjung terurai.

Beberapa masalah akut Liga Indonesia antara lain kualitas wasit pertandingan, penunggakkan gaji pemain dan pelatih, jadwal berubah-ubah, juga kerusuhan antarsuporter.

Sebelum Liga 1 2023/2024 bergulir Erick telah mencanangkan sejumlah program. Soal wasit misalnya PSSI mendatangkan dua instruktur wasit dari Jepang untuk pembinaan.

Kerja pembuka dua wasit asal Jepang ini adalah penyeleksian. Keduanya, dibantu delapan instruktur wasit Indonesia, menyeleksi wasit dengan sangat ketat sesuai standar FIFA.

Hasilnya banyak wasit dinyatakan lolos. Adapun yang lolos tak otomatis dapat slot memimpin Liga 1, karena diterapkan sistem peringkat untuk memompa motivasi para atlet.

Meski ini awalan yang bagus, kinerja yang utama adalah pertandingan. Kesalahan pengambilan keputusan, seperti terjadi pada musim sebelumnya, masih terjadi atau tidak akan jadi ukuran.

Jika ada wasit yang salah dalam pengambilan keputusan, apa sanksi yang akan diberikan? Sanksi ini jadi perhatian publik karena sebelumnya wasit salah kerap tidak dihukum setimpal.

Penunggakan gaji pun akut. Dari musim ke musim ada saja klub yang menunggak gaji. Tidak hanya klub-klub amatir di Liga 3, kasus di klub Liga 1 dan Liga 2 pun masih ditemukan.

Selama ini tidak ada sanksi dari PSSI pada klub yang menunggak gaji. Karena ada pembiaran, dalam artian PSSI hanya mengimbau klub melunasi, pengulangan terjadi dari musim ke musim.

Karenanya ketegasan sikap PSSI, dalam hal ini Erick Thohir, sangat dinanti. Ketika dua elemen ini teratasi, harapan memperbaiki level Liga Indonesia, bisa dipercayakan.

Persoalan football family atau keluarga besar sepak bola tidak mudah, tetapi kiranya tidak juga sulit. Sebaliknya yang rumit adalah menangani unsur-unsur eksternal.

Dari sekian banyak unsur eksternal atau di luar football family persoalan jadwal dan kerusuhan antarsuporter paling berdampak. Jalannya liga sering dipengaruhi dua hal ini.

Jadwal pertandingan misalnya, bisa gagal atau dipindah lokasi tiba-tiba karena tak mendapat izin polisi. Meski PSSI dan polisi sudah bekerja sama hal ini masih sering terjadi.

Musim ini tantangan akan lebih berat. Pasalnya pada akhir tahun 2023 hingga awal tahun 2024 akan berlangsung kampanye terbuka partai politik untuk pemilihan umum (pemilu).

Sejarah mencatat, ada banyak pertandingan sepak bola Indonesia ditunda karena bentrok dengan agenda kampanye di suatu daerah. Klub dan pemain jadi pihak paling dirugikan.

Mengenai hal ini, Erick berharap sepak bola dan agenda politik bisa berjalan beriringan. Hal sama juga diucapkan pemimpin PSSI sebelumnya, tetapi pada akhirnya sepak bola dikalahkan.

Sekali lagi, ketegasan Erick akan diuji. Jalan diplomasi Erick akan dites apakah jadwal Liga 1 2023/2024 yang telah ditetapkan bisa berjalan sesuai rencana atau tidak.

Persoalan suporter juga akut. Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 contoh paling nyata. Duel Arema versus Persebaya tanpa Bonek itu menelan 135 korban jiwa meninggal dunia.

PSSI pun telah menetapkan, suporter tim tamu belum boleh hadir dalam laga tandang. Ini bisa meminimalisir, tetapi jaminan masalah terurai. Akar masalah juga tak terselesaikan.

Sistem pengamanan atau safe and security system di sepak bola perlu jadi perhatian besar. Pasalnya masih terlalu mudah barang-barang terlarang masuk ke stadion.

Selama ini, yang disanksi adalah klub, tetapi tak ada hukuman nyata ke pelanggar. Karenanya, sekali lagi, ketegasan Erick Thohir terhadap suporter akan diuji kharismanya.(wan)