Korea Utara Siap Luncurkan Sejumlah Satelit Mata-Mata  

Korea Utara menerusnya ambisinya untuk menjadi "kekuatan luar angkasa" yang superior di dunia. Untuk langkah selanjutnya, Pyongyang berencana meluncurkan sejumlah satelit mata-mata ke orbit Bumi tahun ini.

Apr 2, 2024 - 04:09
Korea Utara Siap Luncurkan Sejumlah Satelit Mata-Mata   

Nusadaily.com –Pyongyang - Korea Utara menerusnya ambisinya untuk menjadi "kekuatan luar angkasa" yang superior di dunia. Untuk langkah selanjutnya, Pyongyang berencana meluncurkan sejumlah satelit mata-mata ke orbit Bumi tahun ini.

 

Sebelumnya pada November 2023, Korea Utara telah berhasil meluncurkan sebuah satelit mata-mata.

 

"Kemajuan besar telah dicapai dalam memperkuat kemampuan pertahanan nasional dengan keberhasilan peluncuran satelit pengintai 'Malligyong-1' tahun lalu," kata Pak Kyong Su, wakil direktur Administrasi Teknologi Dirgantara Nasional Korea Utara, menurut laporan Korean Central News Agency (KCNA) sebagaimana dilansir dari medcom.id.

"Beberapa satelit pengintai diperkirakan akan diluncurkan tahun ini," sambungnya.

 

Pak menyampaikan komentar tersebut di peringatan berdirinya badan pengembangan antariksa Korea Utara pada tanggal 1 April.

 

Korea Utara juga telah mengerjakan proyek satelit untuk berbagai sektor termasuk pertanian, pengamatan cuaca, komunikasi, pengelolaan lahan dan pencegahan bencana, tambah Pak.

 

"Perkembangan industri luar angkasa merupakan faktor kunci dalam membuka jalan pintas mengamankan status kekuatan ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi kelas dunia," ujarnya.

 

"Kami pasti akan membangun kekuatan luar angkasa dengan terus memacu pengembangan luar angkasa yang mandiri," lanjut Pak.

Antisipasi AS-Korsel

Korea Utara berhasil menempatkan satelit mata-mata Malligyong-1 ke orbit pada November lalu setelah beberapa kali gagal di awal tahun.

 

Peluncuran itu menarik perhatian di tengah meningkatnya hubungan militer Pyongyang dengan Moskow, menyusul kunjungan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un ke Rusia pada bulan September. Perjalanan tersebut meliputi pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di fasilitas peluncuran luar angkasa.

 

Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa Pyongyang telah mengirimkan artileri dan peralatan ke Rusia untuk perangnya di Ukraina, sementara Korea Utara diyakini akan menerima teknologi canggih untuk program luar angkasa dan misilnya sebagai imbalan.

 

Kementerian Unifikasi Korea Selatan, yang mengelola urusan antar-Korea, mengatakan pada hari Senin ini bahwa Seoul sedang memantau lokasi peluncuran dan fasilitas utama dalam koordinasi yang erat dengan AS.

 

"Kami tidak akan membuat prediksi apa pun mengenai kemungkinan peluncuran satelit militer di masa depan, namun akan mempersiapkan segala kemungkinan melalui kerja sama yang erat dengan organisasi terkait," sebut juru bicara kementerian Unifikasi Korea Koo Byung-sam pada konferensi pers.

 

"Terlepas dari tujuan satelit yang diklaim Korea Utara, setiap satelit Korea Utara yang menggunakan teknologi rudal balistik jelas merupakan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB," tambahnya.

 

Militer Korea Selatan mengatakan pada hari Senin ini bahwa mereka tidak mendeteksi adanya tanda-tanda persiapan di Korea Utara untuk peluncuran yang akan datang.(*)