Kim Jong-un Bakal ‘Musnahkan’ AS dan Korsel Jika Korut Diprovokasi

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan militernya akan “memusnahkan sepenuhnya” Amerika Serikat dan Korea Selatan jika Pyongyang diprovokasi, lapor media Korean Central News Agency (KCNA) pada hari Senin, 1 Januari 2024.

Jan 2, 2024 - 06:18
Kim Jong-un Bakal ‘Musnahkan’ AS dan Korsel Jika Korut Diprovokasi

NUSADAILY.COM – PYONGYANG - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan militernya akan “memusnahkan sepenuhnya” Amerika Serikat dan Korea Selatan jika Pyongyang diprovokasi, lapor media Korean Central News Agency (KCNA) pada hari Senin, 1 Januari 2024.

 

Dilansir dari medcom.id, pernyataan disampaikan setelah Kim berjanji meningkatkan pertahanan nasional untuk mengatasi apa yang disebutnya sebagai konfrontasi pimpinan AS yang belum pernah terjadi sebelumnya.

 

Kim diperkirakan akan meningkatkan uji senjata pada tahun 2024 menjelang pemilihan presiden AS di bulan November. Banyak ahli percaya bahwa perluasan persenjataan nuklir Korut akan memungkinkan Kim untuk merebut konsesi AS jika mantan presiden Donald Trump terpilih kembali.

 

Dalam pertemuan lima hari dengan partai berkuasa pekan lalu, Kim mengatakan ia akan meluncurkan tiga satelit mata-mata militer lagi, memproduksi lebih banyak bahan nuklir, dan mengembangkan drone serang tahun ini. Hal ini menurut para pengamat merupakan upaya untuk meningkatkan pengaruhnya dalam diplomasi di masa depan dengan Amerika Serikat.

 

Pada pertemuan dengan komandan militer pada hari Minggu, ia mengatakan bahwa “pedang berharga” perlu dipertajam untuk menjaga keamanan nasional – sebuah referensi yang jelas untuk program senjata nuklir negaranya.

 

Ia mengutip “gerakan konfrontasi militer AS dan kekuatan musuh lainnya,” lapor KCNA.

 

Kim menekankan bahwa “tentara kita harus memberikan pukulan mematikan untuk memusnahkan mereka sepenuhnya dengan memobilisasi semua cara dan potensi terberat tanpa ragu-ragu” jika mereka memilih untuk melakukan konfrontasi militer dan provokasi terhadap Korea Utara, kata KCNA.

 

Dalam pidato Tahun Barunya pada hari Senin, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol mengatakan dirinya akan memperkuat serangan pendahuluan, pertahanan rudal, dan kemampuan pembalasan militernya dalam menanggapi ancaman nuklir Korea Utara.

 

“Republik Korea sedang membangun perdamaian yang sejati dan abadi melalui kekuatan, bukan perdamaian yang tunduk dan bergantung pada niat baik musuh,” katanya, menggunakan nama resmi Korea Selatan.

 

Dalam pertemuan partai tersebut, Kim menyebut Korea Selatan sebagai “negara yang mengalami malformasi hemiplegia dan subordinat kolonial” yang masyarakatnya “dinodai oleh budaya Yankee.”

 

Dia mengatakan militernya harus menggunakan segala cara yang ada, termasuk senjata nuklir, untuk “menekan seluruh wilayah Korea Selatan” jika terjadi konflik.(*)