Ketika Yenny Wahid Siap Jadi Cawapres, Segini Elektabilitasnya Versi Survei

Kepala Badan Komando Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menilai pernyataan Yenny sebagai salah satu bukti bahwa Anies selama ini memang memiliki kedekatan dan diterima Nahdlatul Ulama (NU).

Aug 9, 2023 - 16:33
Ketika Yenny Wahid Siap Jadi Cawapres, Segini Elektabilitasnya Versi Survei

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie atau Gus Choi merespons pernyataan Yenny Wahid yang mengaku siap jika dipinang menjadi calon wakil presiden untuk salah satu calon presiden di Pilpres 2024.

Gus Choi mengucap syukur merespons pernyataan Yenny. Menurut dia, pernyataan itu membawa angin segar dan jalan menuju kemenangan bagi Anies Baswedan yang merupakan capres Koalisi Perubahan.

"Alhamdulillah, puji Tuhan. Jalan menuju kemenangan," kata Gus Choi, Selasa (8/8).

Dia memastikan NasDem akan menindaklanjuti pernyataan Yenny tersebut. Menurut Gus Choi, NasDem akan menjalin komunikasi dengan putri kedua Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu.

"Pasti ada, komunikasi dan diskusi harus terus dilakukan," kata dia.

Ia meyakini peluang bagi nama-nama baru sebagai cawapres Anies masih terbuka. Ia pun tak ambil pusing dengan pernyataan Partai Demokrat yang menyatakan urusan cawapres telah tuntas.

"Semua masih terbuka," kata dia.

Dihubungi terpisah, Kepala Badan Komando Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menilai pernyataan Yenny sebagai salah satu bukti bahwa Anies selama ini memang memiliki kedekatan dan diterima Nahdlatul Ulama (NU).

Namun, Herzaky mengingatkan bahwa posisi cawapres Anies bagi Demokrat sudah jelas. Ia menegaskan urusan cawapres diserahkan sepenuhnya kepada Anies.

"Sedangkan kalau untuk masalah pilihan cawapres bagi kami sudah tuntas, itu semua sudah kami serahkan kepada Mas Anies," kata dia.

Herzaky mengatakan Anies sudah memiliki kriteria dan pilihan calon pendampingnya untuk membawa perubahan di Indonesia.

Dengan demikian, ia meminta tak ada lagi pihak yang berusaha mengubah keputusan mantan Gubernur DKI Jakarta itu. 

Nama Yenny Wahid memang masuk dalam bursa cawapres Anies yang didorong NasDem.

Namun, usulan NasDem beberapa kali telah dibantah Demokrat bahwa cawapres dari Koalisi Perubahan telah tuntas.

Teranyar, Yenny Wahid memberi sinyal kesiapannya jika dipinang sebagai cawapres. Dia tak spesifik menyebut sosok capres yang mau ia dampingi.

Menurut Yenny, dirinya dekat dengan tiga bakal cawapres saat ini, baik Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto maupun Anies Baswedan.

Namun, dia secara khusus menyebut dirinya memiliki hubungan khusus dengan Anies.

"Saya pulang dari ambil master saya di Amerika, Mas Anies tawari saya di Paramadina, beliau waktu itu jadi rektor," kata Yenny di kompleks parlemen, Senayan, Selasa.

Elektabilitas Yenny Wahid sebagai Cawapres

Terpisah, Yenny berujar bahwa dirinya harus siap jika diminta untuk menduduki jabatan publik. Apalagi, Yenny adalah orang yang sudah lama aktif di dunia politik.

Menurut Yenny, seorang politikus mestinya punya keinginan untuk menduduki jabatan publik agar bisa membuat kebijakan demi membuat perubahan positif di masyarakat.

"Sebagai orang yang berkecimpung di dunia politik sudah cukup lama, pasti harus siap untuk menduduki jabatan publik," kata Yenny di kompleks parlemen, Selasa (8/8).

Namun demikian, dalam sejumlah survei elektabilitas Yenny Wahid sebagai cawapres masih rendah.

Lembaga Survei Indonesia menunjukkan elektabilitas Yenny Wahid sebagai cawapres berada pada urutan ke-12. Elektabilitasnya hanya 1,3 persen.

LSI juga melakukan simulasi pilpres dengan pasangan Anies Baswedan-Yenny Wahid. Hasilnya, hanya meraup elektabilitas 18,2 persen.

Perolehan elektabilitas itu lebih rendah jika dibandingkan dengan simulasi pasangan Anies- Khofifah atau Anies-Agus Harimurti Yudhoyono.

Anies lebih mujur jika dipasangkan dengan Khofifah. Elektabilitasnya menjadi 21,0 persen. Sementara jika Anies dengan AHY 19,7 persen.

LSI menggelar survei ini pada 1-8 Juli 2023 dengan mengikutsertakan 1.242 orang responden. Responden dipilih lewat proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.

Survei ini disertai ambang batas kesalahan (margin of error) ±2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Adapun berdasarkan hasil survei Litbang Kompas, elektabilitas Yenny Wahid di urutan kesebelas dengan 0,7 persen.

Elektabilitasnya lebih rendah dibandingkan dengan elektabilitas Khofifah yang mencapai 1,1 persen dan Erick Thohir yang mencapai 7,6 persen.

Survei tersebut diambil pada periode 29 April - 10 Mei 2023 dengan melibatkan 1.200 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi se-Indonesia.

Sementara itu, dalam survei Y-Publica yang dirilis 1 Juni lalu, Yenny Wahid masuk ke dalam salah satu pilihan capres. Namun, elektabilitasnya juga tak tinggi.

Dia berada di urutan 13 dengan elektabilitas 0,6 persen. Perolehan elektabilitas itu lebih rendah daripada Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka yakni 1 persen.

Pengamat Politik Universitas Andalas, Asrinaldi survei hanya potret satu waktu terkait apa yang dipersepsikan publik terhadap calon. Persepsi tersebut bisa konsisten tetap, tetapi kebanyakannya berubah.

Apalagi, kata Asrinaldi, yang dilihat dalam survei tersebut perilaku memilih individu yang sangat bergantung pada lingkungan atau stimulus yang dihadapinya.

Dia berpendapat bisa jadi perolehan survei yang rendah saat ini bisa berubah seiring dengan berjalannya waktu dan strategi yang digunakan untuk membangun persepsi positif publik.

"Jadi survei tidak menjadi satu satunya ukuran melihat menang/kalahnya pasangan Capres Cawapres dalam Pemilu," kata Asrinaldi, mengutip CNNIndonesia.com, Selasa.(han)