Ketika Blunder Prabowo-Gibran Tak Turunkan Elektabilitasnya

"Kalau melihat secara umum ya, apapun yang terjadi pada Prabowo, mau blunder, termasuk Gibran yang blunder yang ngomong asam sulfat, nggak penting-penting amat bagi elektabilitas mereka. Buktinya di survei-survei tetap tinggi," kata Adi dalam siaran Political Show CNN Indonesia TV, Senin (18/12) malam.

Dec 20, 2023 - 06:12
Ketika Blunder Prabowo-Gibran Tak Turunkan Elektabilitasnya

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka saat ini selalu ada 'di atas angin'

Menurut Adi, blunder politik apapun yang dilakukan atau disampaikan keduanya tak pernah membuat elektabilitas pasangan calon presiden dan calon wakil presiden itu turun.

Ia mengatakan hal ini tampak pada pernyataan Prabowo soal 'etik ndasmu'. Lalu, juga pernyataan Gibran yang menyebut ibu hamil butuh 'asam sulfat'.

"Kalau melihat secara umum ya, apapun yang terjadi pada Prabowo, mau blunder, termasuk Gibran yang blunder yang ngomong asam sulfat, nggak penting-penting amat bagi elektabilitas mereka. Buktinya di survei-survei tetap tinggi," kata Adi dalam siaran Political Show CNN Indonesia TV, Senin (18/12) malam.

Meski dampak 'etik ndasmu' belum terekam utuh dalam survei, tapi Adi mengatakan pernyataan itu jadi pembicaraan masif di publik.

Adi menilai pernyataan 'etik ndasmu' yang disampaikan Prabowo merupakan candaan yang bernada ledekan.

Sebab, penuturannya diulang-ulang. Ia juga menilai gestur Prabowo menganggap seakan-akan etika itu tidak penting.

Ia pun mengatakan pernyataan dan sikap tersebut jadi blunder politik pertama Prabowo.

"Ini adalah event di mana pertama kalinya Pak Prabowo itu dianggap blunder secara politik," ucap dia.

Di lain sisi, Adi menduga video Prabowo saat berbicara 'etik ndasmu' itu sengaja dirilis ke publik oleh pendukung Prabowo yang sebenarnya masih ingin menyerang balik Anies Baswedan.

Sebab, pernyataan itu disampaikan Prabowo dalam forum internal Partai Gerindra.

Adi pun menilai penyebar video tersebut ditegur atau disanksi karena menyebabkan Prabowo di-bully publik.

Sebelumnya, beredar video pidato Prabowo diduga mengungkit kembali pertanyaan Anies dalam debat capres 2024 pada 12 Desember.

Saat itu, Anies bertanya soal keputusan Mahkamah Konstitusi yang membolehkan orang di bawah 40 tahun jadi calon wakil presiden.

Hakim konstitusi yang memutus perkara itu dinilai terbukti melakukan pelanggaran kode etik.

"Bagaimana perasaan Mas Prabowo soal etik? Etik, etik ndasmu, etik," kata Prabowo memparodikan pertanyaan yang diajukan kepada dirinya.

Belakangan, Prabowo menjelaskan soal potongan video pidatonya dalam Rakornas Gerindra yang beredar di media sosial itu.

Ia mengatakan pernyataannya soal 'etik ndasmu' itu dalam forum internal partai. Calon presiden nomor urut 2 itu menilai banyak orang kerap membesar-besarkan suatu hal.

"Itu kan di dalam di antara keluarga ya kan, tapi biasa orang Indonesia kan cari-cari mau dibesar-besarkan itu di antara keluarga kita bicara," kata Prabowo di Blitar, Jawa Timur, Minggu (17/12).(han)