Gas Elpiji 3 Kilogram di Magetan Langka, Ibu Ibu Berburu Hingga Ponorogo
NUSADAILY.COM - MAGETAN - Dua pekan ini ibu ibu di Magetan kesulitan untuk mendapatkan gas elpiji 3 kilogram di pasaran. Bahkan mereka harus berburu hingga kabupaten tetangga Ponorogo. Bila pun dapat harganya mahal Rp22 ribu hingga Rp23 ribu.
Seperti Nanik warga di Kecamatan Lembeyan ini, dua minggu kelimpungan mecari gas elpiji 3 kilogram di toko toko. Semua kosong tak ada isinya, terpaksa Ia berburu hingga pasar Ndyang di Kecamatan Sukorejo Ponorogo yang berjarak 10 kilo meter dari rumahnya.
"Habis gimana lagi, bila ngak dapat ngak bisa masak untuk bekal anak sekolah. Saya terpaksa cari sampai kabupaten sebelah. Bila pun dapat harganya mahal, 22 hingga 23 ribu," kata Nanik, Sabtu (22/07/2023).
Tidak hanya Nanik, ibu rumah tangga bernama Maya warga Lembeyan juga alami nasib yang sama, mengaku menyerah mencari gas 3 kilogram kemana mana tetapi tidak ada. Terpaksa Ia memasak memakai kayu bakar karena tidak dapat gas seminggu ini.
"Nyerah saya, terpaksa saya hidupkan tungku dapur masak pakai kayu bakar. Keliling puluhan toko juga ngak dapat. Kasihan bagi yang tidak punya, kaj tidak semua warga memiliiki tungku kayu," paparnya.
Meraka berharap, negera segera hadir rakyat saat ini sedang sulit. Harga kebutuhan pokok sudah mahal ditambah lagi dengan gas 3 kilogram langka. Sulit didapat untuk memasan sehari hari.
Terakhir ditanya lebih lanjut kenapa gas elpiji di pasaran sulit didapat ibu ibu kompak menjawab tidak tahu. Mereka menduga pemerintah akan menaikkan harganya.
"Mungkin mau dinaikkan harganya oleh pemerintah. Kok ngak kasihan sama rakyat saat ini sedang susah. Seperti diketahui apa apa mahal sekarang," pungkasnya.
Dari pantauan nusadaily.com di lapangan, tidak hanya pada desa desa di Kecamatan Lembeyan gas 3 kilogram langka juga terjadi pada Kecamatan Parang, Ngariboyo hingga kota Magetan. Hanya ada tumpukan tabung gas kosong di kios dan toko toko. (*/nto).
