Dishub – Polisi Tak Akan Tutup Simpang Santa Gegara Macet Horor di Mana-mana

Rekayasa lalin di simpang Santa itu membuat kendaraan dari Jalan Wijaya I tak bisa belok langsung ke Jalan Kapten Tendean. Kendaraan harus belok kiri ke Jalan Wolter Monginsidi lalu masuk ke arah Senopati.

Apr 19, 2023 - 18:04
Dishub – Polisi Tak Akan Tutup Simpang Santa Gegara Macet Horor di Mana-mana
Simpang Santa (Foto: Rumondang/detikcom)

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Persimpangan Pasar Santa, Jakarta Selatan, akhirnya dibuka lagi usai macet horor di mana-mana. Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya mengatakan persimpangan itu tak akan ditutup lagi.

Rekayasa lalu lintas di simpang Santa ini dimulai sejak Jumat (14/4/2023). Pemprov DKI mengatakan rekayasa lalin dilakukan untuk mengurai kemacetan di ruas jalan itu.

Rekayasa lalin di simpang Santa itu membuat kendaraan dari Jalan Wijaya I tak bisa belok langsung ke Jalan Kapten Tendean. Kendaraan harus belok kiri ke Jalan Wolter Monginsidi lalu masuk ke arah Senopati.

Kendaraan kemudian belok ke Jalan Suryo. Setelah itu, barulah kendaraan bisa belok kiri ke Jalan Kapten Tendean. Kendaraan dari Jalan Kapten Tendean juga tak bisa putar balik karena U-turn di lokasi tersebut telah ditutup.

BACA JUGA : Persimpangan di Dekat Pasar Santa Jaksel Dibuka Lagi Usai...

Penutupan u-turn dan akses belok langsung di simpang Santa itu memicu kemacetan di mana-mana. Sejumlah jalan di sekitar Jalan Wolter Monginsidi macet karena dimanfaatkan pengemudi sebagai jalan tembus menuju Jalan Suryo lalu ke Jalan Kapten Tendean.

Setelah melakukan evaluasi, Dishub DKI Jakarta akhirnya membuka lagi simpang Santa pada Senin (17/4/2023). Dishub DKI pun mengakui penutupan simpang Santa memicu macet di mana-mana.

"Jadi memang, pertama, kita harapkan fungsi Jalan Ciranjang. Jadi kemarin, begitu dilakukan uji coba pertama, di Jalan Ciranjang masih difungsikan, begitu juga masuk ke arah barat sampai ke Gunawarman. Nah, mulai kemarin ada komplain masyarakat, jadi beberapa portal ditutup. Akibatnya, semua traffic yang dari arah Tendean kemudian dari Wijaya tumpah ruah di Jalan Wolter Monginsidi, sehingga kemacetannya ke mana-mana," kata Syafrin, kepada wartawan, Senin (17/4/2023).

"Dan akibat dari itu, ekornya bisa ke selatan, ini juga ke timur, ini bahkan kemarin bisa Tegal Parang ekornya sampai dengan MT Haryono. Artinya memang ini yang kemudian kami evaluasi, memang harus bisa dilakukan perubahan segera," lanjut dia, dilansir dari detik.com

Dishub DKI kemudian memutuskan membongkar barier beton yang sempat menutup Simpang Santa. Syafrin menegaskan persimpangan itu tak akan ditutup lagi.

Pihaknya pun akan melakukan pengaturan ulang terhadap traffic light. Termasuk memasang lagi lampu merah yang dicopot akibat rekayasa lalin itu.

"Malam ini kita akan aktivasi, malam ini kita akan aktivasi untuk lampu lalu lintas sehingga besok kondisi sudah normal. Jadi yang dari Wijaya bisa langsung mendapatkan lampu hijau untuk belok kanan ke arah timur Jalan Tendean," kata Syafrin.

Syafrin mengatakan jalur TransJakarta juga akan dikembalikan. Bus TransJakarta yang sempat dialihkan rutenya, akan kembali masuk ke Tendean.

"Kemudian untuk layanan TransJakarta yang tadinya kita belokan masuk ke Jl Wolter Monginsidi akan kembali, masuk, langsung ke Tendean, begitu juga kita akan melakukan penataan parkir di kawasan Jl Suryo, Jl Wolter Monginsidi dan juga Senopati," tuturnya.

Tak Akan Tutup Persimpangan Santa Lagi

Syafrin mengatakan persimpangan tersebut tak akan ditutup lagi. Dia mengatakan lalu lintas akan dikembalikan seperti semula.

"Terlihat bahwa tidak ada perbaikan unjuk kerja dari secara ruas maupun jaringan. Oleh sebab itu, hari ini dikembalikan. Tentu dikembalikan semula, dengan melakukan beberapa perbaikan," kata Syafrin Liputo.

"Dikembalikan semula, nggak akan ditutup. Malam ini kita akan bongkar, kita akan penataan pengaturan ulang," sambungnya

Penjelasan Polisi

Polisi menyebut salah satu alasan Simpang Santa dibuka lagi ialah adanya warga yang merasa terganggu.

"Jadi gini, itu kan dalam upaya merekayasa, dalam artian kita betul-betul mengupayakan masyarakat betul-betul bisa terlayani, intinya demikian. Nah, kami berupaya ada beberapa celah yang bisa kita manfaatkan dengan beberapa pengaturan, walaupun memang setelah dilakukan uji coba ada beberapa kendala, karena memang warga yang merasa terganggu," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman kepada wartawan, Selasa (18/4/2023).

"Sehingga kami mengambil alternatif yang kedua yaitu kita memanfaatkan jalur yang dulunya jalur jalan sekarang dibuat taman kita manfaatkan lagi sebagai jalan," sambungnya.

Latif menyebut ada penyempitan lajur atau bottle neck dari arah Jalan Tendean ke Jalan Wolter Monginsidi. Dia mengatakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasinya ialah mengubah jalan trotoar menjadi jalan raya.

"Karena kalau kita dari arah Tendean masuk ke arah Blok M itu kan terjadi penyempitan. Nah sekarang dengan dibukanya jalur itu insyaallah akan menambah lajur tidak terjadi bottle neck di Santa," ujarnya.

Latif mengatakan pihaknya sudah berupaya melakukan sosialisasi terkait rekayasa lalin di Santa. Namun, katanya, warga tetap ingin belok kanan langsung dari Jalan Wijaya I ke Jalan Kapten Tendean.

"Sudah sosialisasi kita sudah laksanakan, tapi sosialisasi yang kita berikan, tidak orang itu beranggapan memaksa tetap yang dari Wijaya ingin langsung," kata Latif.

"Ini yang harus kita lakukan penjagaan sehingga kita kembalikan lagi dengan memanfaatkan tambahan lajur menuju Blok M itu," sambungnya.

Latif mengatakan pihaknya masih melakukan evaluasi dalam rekayasa ini demi mengurai kemacetan. Dia juga berupaya mengurai kemacetan di titik lainnya selain di Simpang Santa.

"Sebetulnya bukan di Santa saja, tapi kita akan melihat keseluruhan upaya yang bisa kita lakukan. Mungkin masukan dari masyarakat bisa kira terima apa yang harus bisa kita lakukan. Karena yang biasa orang di situ kan mengalami, mungkin lampu merah kurang panjang," katanya. (ros)