Dikudeta Militer, Presiden Gabon Minta Tolong

Suksesi kepemimpinan di negara Gabon Afrika berjalan tidak mulus. Presiden Gabon yang digulingkan militer, Ali Bongo Ondimba, meminta "teman-temannya di seluruh dunia untuk bersuara" ketika dirinya menjalani tahanan rumah menyusul kudeta di negara Afrika tengah tersebut.

Aug 31, 2023 - 13:56
Dikudeta Militer, Presiden Gabon Minta Tolong

NUSADAILY.COM -LIBEEVILL - Suksesi kepemimpinan di negara Gabon Afrika berjalan tidak mulus. Presiden Gabon yang digulingkan militer, Ali Bongo Ondimba, meminta "teman-temannya di seluruh dunia untuk bersuara" ketika dirinya menjalani tahanan rumah menyusul kudeta di negara Afrika tengah tersebut.

Dilansir dari medcom.id, sebuah video dari sumber anonim menunjukkan Bongo dalam kondisi tertekan dan memohon bantuan kepada komunitas global.

"Saya Ali Bongo Ondimba, Presiden Gabon, dan saya akan mengirimkan pesan kepada semua teman di seluruh dunia, untuk memberitahu mereka agar bersuara, karena orang-orang di sini telah menangkap saya dan keluarga saya," ucap Ali Bongo

"Anak saya ada di suatu tempat, dan istri saya ada di tempat lain. Sementara saya ada di rumah," sambungnya, dikutip dari laman Africa News, Rabu, 30 Agustus 2023.

"Saat ini, saya sedang ditahan, dan saya tidak tahu apa yang sedang terjadi. Jadi, saya menyerukan kepada Anda semua untuk bersuara, untuk benar-benar membuat kebisingan. Saya berterima kasih kepada kalian semua. Terima kasih," tutup Ali Bongo.

Baca juga:  Militer Kurung Presiden Gabon dalam Tahanan Rumah

Dinasti Ali Bongo Ondimba

Sekelompok prajurit Gabon mengumumkan via saluran televisi Gabon 24 pada Rabu pagi bahwa mereka telah menggulingkan pemerintah, dalam sebuah kudeta yang menargetkan Presiden Ali Bongo Ondimba yang telah berkuasa selama 14 tahun dan terpilih kembali melalui pemilu.

Keluarga Ali Bongo telah memerintah Gabon, negara Afrika yang kaya sumber daya minyak, selama lebih dari 55 tahun.

Saat para tentara membuat pernyataan di televisi, yang juga mengumumkan pembatalan hasil pemilu, salah satu dari mereka berkata bahwa, "semua institusi republik" telah dibubarkan.

Pidato tersebut dibacakan seorang perwira yang diapit belasan kolonel tentara, anggota elite Garda Republik Gabon, tentara reguler dan beberapa lainnya.

Kudeta terjadi beberapa saat setelah otoritas pemilu nasional menyatakan Bongo, 64 tahun, menang dalam pemilu dan melaju ke masa jabatan ketiga dengan raihan 64,27 persen suara.

Bongo pertama kali terpilih pada 2009 setelah kematian ayahnya yang telah memerintah Gabon selama 41 tahun.(*)