Cerita Polisi dan Kembang Amben di Magetan Ini Bikin Trenyuh

"Peduli sesama itu adalah ibadah dan jangan lelah berbuat baik," kata Aipda Budiono Bhabinkamtibmas Desa Joketro.

Jun 13, 2023 - 03:18
Cerita Polisi dan Kembang Amben di Magetan Ini Bikin Trenyuh
Foto : Aipda Budiono, Bhabinkamtibmas Desa Joketro, Istrinya Neti, Aipda Heri Susanto Polisi RW dan Puguh perangkat desa saat mengganti baju dan memotong kuku Jaiman. Senin (12/06/2023). (Foto Riyanto Nusadaily.com)

NUSADAILY.COM - MAGETAN - Cerita memilukan datang dari seorang laki laki bernama Jaiman (45) asal Dusun Ngasinan RT/12 RW/05 Desa Joketro Kecamatan Parang Kabupaten Magetan Jawa Timur. Lebih dari 10 tahun menderita sakit dan tak kunjung sembuh sampai dibilang masyrakat 'Kembang Amben'.

Penderitaannya tidak berhenti sampai di situ, setahun lalu Rejo (75) orang tua satu satunya yang merawat dirinya selama ini pergi untuk selama lamanya. Kini Ia hidup sebatangkara, hanya berharap belas kasih tetangganya.

Tetangga tersebut adalah Harinyanto (45) yang selama ini mengirim makan untuk Jaiman. Ia bergantian dengan istrinya mengirim makanan dan minumnya. Karena sakitnya Jaimin lambat laun lumpuh dan tidak bisa beraktifitas sama sekali. Duduk pun sulit apalagi memasak untuk diri sendiri tidak bisa.

"Sebenarnya Jaiman ini punya saudara bernama Jaimin. Namun tinggal dan telah berkeluarga berjauhan di desa sebalah yang jaraknya kurang lebih 4 kilo dari sini. Jadi tidak bisa setiap hari datang menjenguk atau pun menyiapkan makan minum setiap hari," kata Harinyanto.

Menurutnya secara ekonomi biasa, bukan orang berada, berprofesi sebagai buruh tani. Tidak memiliki kendaraan, setiap ingin menjenguk adiknya harus berjalan kaki kurang lebih 4 kilo meter. Jadi tidak bisa setiap saat dan setiap hari.

"Ya kami setiap hari karena tetangga. Tetapi kami tidak seperti almarhum orang tuanya yang selalu ada. Kami juga harus bekerja, bisa datang pagi dan sore saja," ungkapnya.

Sepengetahuannya, awal Jaiman sakit dan lumpuh tersebut bermula dari sepulang bekerja sebagai penjual bakso di Bali sekitar 30 tahun yang lalu. Ia pulang dalam kondisi depresi hingga lambat laun menderita kelumpuhan permanen.

"Kala itu orang tua dua duanya masih ada Mbah Rejo dan Mbah Jami. Sempat diobatkan dan sembuh, kemudian kambuh lagi hingga puncaknya mengamuk merusak rumah tetangga. Karena sudah tidak memiliki biaya akhirnya memilih dipasung, hingga akhirnya lumpuh itu," cerita Hari.

Sejak itu, lanjutnya, ibunya Jami terus memikirkan anaknya hingga sakit dan meninggal dunia lebih dulu. Kemudian selang beberapa tahun Rejo bapaknya juga meninggal dunia.

"Saya, istri dan kakaknya Jaimin bergantian merawatnya. Alhamdulillah belakangan ada bapak bapak dari kepolisian dan TNI yang peduli, saya lega ada yang turut membantu," pungkasnya.

Belakangan diketahui polisi tersebut adalah Aipda Budiono Bhabinkamtibmas desa setempat dan istrinya Neti Dwijayanti seorang tenaga kesehatan. Ia sudah beberapa kali datang melihat kondisi Jaiman mulai dari memeriksa kesehatan hingga menjaga kebersihannya. Seperti menyibin dengan air, menganti baju, hingga memotong kukunya.

"Ya saya kan Bhabin baru di sini, jadi baru tahu juga bila ada warga yang kondisinya seperti ini. Awalnya dapat pengaduan dari warga ya. Kemudian saya memastikan kedaanya," kata Aipda Budi kepada nusadaily.com, Senin (12/06/2023) yang berkunjung bersama istri dan didampingi polisi RW Polsek Parang Aipda Heri Susanto dan satu perangkat desa setempat.

Menurut Budi, jiwanya terpangil untuk kemanuasiaan. Selain itu sudah menjadi kewajiban Bhabinkamtibmas hadir dan ada bagi masyarakat yang membutuhkan uluran tangan. Apalagi Jaiman ini merupakan masyarakat yang dalam kategori rentan.

"Kami meyakini ibadah paling tinggi itu adalah mempertahankan nyawa tetap dikandung badan. Kami bersama istri, teman teman polisi lain Babinsa kakaknya dan para tetangga yang peduli berjanji akan ada untuk pak Jaiman ini. Memberikan perhatian khusus. Peduli sesama itu ibadah dan jangan lelah berbuat baik," pungkasnya.

Ditemui di rumahnya Desa Krajan Kecamatan Parang, kakaknya Jaimin, mengaku bersyukur dan lega ada polisi baik yang membantu meringankan beban Jaiman tersebut. Ia berharap adiknya tersebut bisa sembuh dan juga mendapat perhatian dari pemerintah dan negara.

"Ya sebagai saudara satu satunya kami selalu berharap ada keajaiban untuk adik saya bisa sembuh dan dapat menjalani hidup seperti orang normal pada umumnya," Jaimin memungkasi. (ris/nto).