Waduh! Rusia Ancam Serang Ukraina dengan Pembalasan Tak Manusiawi

Seperti dilansir kantor berita Rusia, TASS, Selasa (18/7/2023), Komisi Antiterorisme Nasional Rusia mengklaim bahwa pasukan Ukraina dengan menggunakan dua drone telah melancarkan serangan teroris di Jembatan Crimea. Sedikitnya dua orang yang merupakan pasangan suami-istri dari Belgorod, Rusia, tewas.

Jul 19, 2023 - 15:41
Waduh! Rusia Ancam Serang Ukraina dengan Pembalasan Tak Manusiawi

NUSADAILY.COM – MOSKOW - Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengancam akan adanya respons tak manusiawi untuk membalas serangan di Jembatan Crimea yang menewaskan sedikitnya dua orang.

Lewat sumber dinas keamanan, Ukraina mengklaim mendalangi serangan yang memicu kerusakan pada jembatan yang diresmikan Presiden Rusia Vladimir Putin itu.

Medvedev juga menyerukan negaranya untuk menggunakan kekuatan dan langkah-langkah terarah yang 'jauh dari manusiawi' terhadap para teroris yang mendalangi serangan terbaru di Jembatan Crimea, yang menghubungkan wilayah Crimea yang dicaplok dari Ukraina dengan daratan utama Rusia.

Seperti dilansir kantor berita Rusia, TASS, Selasa (18/7/2023), Komisi Antiterorisme Nasional Rusia mengklaim bahwa pasukan Ukraina dengan menggunakan dua drone telah melancarkan serangan teroris di Jembatan Crimea. Sedikitnya dua orang yang merupakan pasangan suami-istri dari Belgorod, Rusia, tewas.

Seorang anak perempuan, yang merupakan anak dari pasangan yang tewas, mengalami luka-luka serius dalam insiden itu.

Komisi Investigasi Rusia telah meluncurkan penyelidikan menyeluruh terhadap insiden terbaru di Jembatan Crimea itu. Disebut bahwa bagian ruas jalanan pada jembatan sepanjang 19 kilometer yang membentang di atas Selat Kerch itu mengalami kerusakan, dengan lalu lintas sempat terhenti pada Senin (17/7).

"Rekam jejak global dan pengalaman kami sendiri menunjukkan bahwa tidak ada penggunaan sanksi internasional, atau dikeluarkannya peringatan terhadap para teroris. Mereka hanya memahami bahasa kekuatan. Hanya langkah-langkah terarah dan sangat tidak manusiawi (yang harus diambil)," ucap Medvedev yang kini menjabat Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, dalam pernyataan via Telegram.

Dia lantas mengusulkan agar rumah-rumah para pelaku di balik serangan itu dihancurkan. "Rumah mereka sendiri dan rumah-rumah kerabat mereka harus diledakkan," cetus Medvedev yang menjabat Presiden Rusia periode tahun 2008-2012 ini.

Medvedev juga menyerukan upaya-upaya 'untuk mencari dan memusnahkan kaki tangan para pelaku'. Dia menolak gagasan mengadili para pelaku secara hukum, yang disebutnya sebagai hal yang membosankan.

"Memusnahkan komandan tertinggi dalam unit teroris adalah kuncinya," tegasnya, sembari menyebut misi semacam itu 'sulit tapi dimungkinkan'.

Sebelumnya, Putin secara terpisah menegaskan bahwa serangan Ukraina terhadap Jembatan Crimea tidak akan dibiarkan begitu saja. Penegasan itu disampaikan Putin saat menghadiri rapat pemerintah Rusia membahas situasi darurat seputar Jembatan Crimea pada Senin (17/7) waktu setempat

"Tentu, respons Rusia akan mengikuti. Kementerian Pertahanan sedang menyusun proposal yang relevan," ucap Putin, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Otoritas maupun militer Ukraina tidak secara langsung mengklaim bertanggung jawab atas serangan terbaru di Jembatan Crimea itu. Namun seorang sumber dari dinas keamanan Ukraina (SBU) mengatakan bahwa serangan di Jembatan Crimea itu merupakan operasi gabungan antara SBU dan Angkatan Laut Ukraina.(han)