Demi Atasi Rendahnya Angka Kelahiran, Negara Ini Berikan Cuti Pernikahan 30 Hari

Pasangan yang baru menikah biasanya mendapat hak untuk cuti selama 3 hari dari pekerjaannya. Namun di negara yang satu ini cuti pernikahan diberikan sebanyak 30 hari bagi pasangan yang baru menikah.

Feb 28, 2023 - 11:00
Demi Atasi Rendahnya Angka Kelahiran, Negara Ini Berikan Cuti Pernikahan 30 Hari
Ilustrasi pernikahan (pixabay)

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Pasangan yang baru menikah biasanya mendapat hak untuk cuti selama 3 hari dari pekerjaannya. Namun di negara yang satu ini cuti pernikahan diberikan sebanyak 30 hari bagi pasangan yang baru menikah.

Dilansir dari wionews.com, provinsi-provinsi di China baru saja merombak budaya aturan cuti pernikahan. Jika biasanya cuti pernikahan diberikan hanya sebanyak 3 hari, maka kini demi mengatasi angka kelahiran yang menurun, China memberikan waktu untuk cuti pernikahan selama 30 hari.

Menurut laporan Reuters yang mengutip pernyataan Communist Party People's Daily Health, aturan baru tersebut dibuat untuk mendorong pasangan muda agar menikah dan memiliki anak. Pasalnya karena angka kelahiran yang menyusut, hal itu membuat kondisi ekonomi jadi merugi.

Selama satu bulan, pasangan pengantin baru tetap akan mendapat hak dan tunjangan cuti. Provinsi Gansu dan Shanxi sudah menjalankan aturan tersebut, sementara Shanghai melonggarkan aturan cuti pernikahannya menjadi 10 hari, dan Sichuan hanya 3 hari.

Yang Haiyang, dekan Institut Penelitian Pembangunan Sosial Universitas Keuangan dan Ekonomi Southwestern, mengatakan, "Memperpanjang cuti menikah adalah salah satu cara efektif untuk meningkatkan tingkat kesuburan. Perpanjangan cuti nikah terutama di beberapa provinsi dan kota yang pertumbuhan ekonominya relatif lambat," terangnya.

Sebelumnya antara tahun 1980 dan 2015 negara China memberlakukan kebijakan untuk hanya memiliki satu anak. Di tahun 2022 negara tersebut mencatat tingkat kelahiran terendah sebesar 6,77 kelahiran per 1.000 orang.

Populasi China sendiri sempat menurun pada tahun 1961. Saat itu terjadi kelaparan di mana-mana yang menyebabkan banyak orang meninggal.

Dengan tingkat kelahiran yang menurun, negara ini juga menghadapi penuaan populasi cepat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Karena tenaga kerja di China terus menurun, dampaknya juga akan terasa pada ekonominya.(eky)